Pengembangan Tebal Sifat Fisis Papan Partikel Jerami .1 Kerapatan

4.1.4 Pengembangan Tebal

Pengembangan tebal merupakan salah satu sifat fisis yang menentukan suatu papan dapat digunakan untuk eksterior atau interior. Pengujian pengembangan tebal dilakukan dengan merendam papan partikel selama 2 jam dan 24 jam. Nilai rata-rata dari perendaman 2 jam berkisar antara 11,91-40,73. Nilai terendah terdapat pada papan dengan perekat isocyanate 12 dan tertinggi pada papan dengan perekat UF 10. Gambar 7 Pengembangan tebal dengan perendaman selama 2 jam Data menunjukkan bahwa nilai semakin menurun dengan adanya penambahan perekat hingga 14, sehingga jika perekat ditambahkan lebih dari 14 diduga dapat mengurangi nilai pengembangan tebal. Jika dibandingkan, perekat isocyanate lebih menghasilkan nilai pengujian pengembangan tebal dengan perendaman 2 jam yang lebih rendah dibandingkan perekat UF. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa peningkatan kadar perekat memberikan nilai pengembangan tebal yang semakin kecil, sedangkan jenis perekat dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan tebal yang dihasilkan. Uji Duncan menunjukkan pengaruh berbeda untuk kadar perekat 10 dengan 12 dan 14 namun tidak untuk kadar perekat 12 dengan 14. Papan yang baik adalah papan dengan kadar 12, karena selain lebih menghemat biaya perekat juga dapat memperbaiki sifat pengembangan tebal. Pada perendaman selama 24 jam, nilai pengembangan tebal berkisar antara 24,99-72,19. Papan yang memiliki pengembangan tebal tertinggi yaitu papan dengan perekat UF 12 dan terendah yaitu isocyanate 14. Dilihat dari Gambar 8 hasil pengujian pengembangan tebal dengan perendaman selama 24 jam kedua 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 10 12 14 P E N G E M B A N G A N T E B A L UF ISO Kadar Perekat JIS A 5908:2003 jenis perekat memberikan kecenderungan nilai yang menurun setiap variasi kadar perekat 10, 12, dan 14. Gambar 8 Pengembangan tebal dengan perendaman selama 24 jam Dilihat dari hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa jenis perekat, kadar perekat, dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai pengembangan tebal 24 jam. Hasil uji Duncan pun menunjukkan hasil antara perekat isocyanate dan perekat UF memberikan pengaruh yang berbeda, sama halnya dengan kadar perekat 10 dan 14, namun berbeda untuk kadar 10 dan 12 yang tidak memberikan pengaruh yang berbeda. Maloney 1993 menunjukkan hubungan antara nilai pengembangan tebal yang semakin menurun dengan semakin meningkatnya kadar resin. Namun dari pengujian didapatkan bahwa papan yang memiliki pengembangan tebal tertinggi yaitu papan UF 12, bukan papan dengan kadar 10. Hal ini diduga karena sampel papan yang direndam menunjukkan hasil pengembangan tebal yang tidak merata pada setiap sisinya. Ketidakmerataan perekat dan partikel pada papan diduga menyebabkan ada bagian sisi papan yang kurang mendapatkan perekat dan mengembang lebih tebal dari sisi lainnya. Pengembangan tebal dipengaruhi oleh faktor banyaknya pemampatan yang diberikan kepada produk selama proses pembuatan papan. Semakin tinggi kadar perekat, maka pengembangan tebalnya semakin rendah. Hal ini diduga disebabkan oleh semakin banyaknya perekat yang digunakan maka ikatan antara partikel menjadi lebih kompak sehingga air sulit untuk menembusnya. Dalam penelitian Rozak 1997 menunjukkan bahwa penambahan jerami memberikan 0,00 15,00 30,00 45,00 60,00 75,00 90,00 10 12 14 P E N G E M B A N G A N T E B A L UF ISO Kadar Perekat JIS A 5908:2003 hasil rata-rata pengembangan yang lebih tinggi. Menurut Setiawan 2008 dalam penelitiannya mengenai papan partikel sekam padi mengatakan bahwa pengembangan tebal diduga ada hubungannya dengan absorpsi air, karena semakin banyak air yang diabsorpsi dan memasuki struktur sekam maka semakin banyak pula perubahan dimensi yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai daya serap air yang tinggi. Mengacu pada standar JIS A 5908 : 2003 yang mensyaratkan untuk pengembangan tebal papan partikel maksimum 12, sehingga hanya ada satu papan partikel yang memenuhi syarat tersebut yaitu papan partikel isocyanate 12. Nilai pengembangan tebal papan tersebut sebesar 11,91. 4.2 Sifat Mekanis Papan Partikel 4.2.1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Arus Las Terhadap Sifat Mekanik dan Ketangguhan Las Smaw dengan Elektroda NSN308

8 101 95

Variasi Ukuran Partikel dan Perbandingan Kadar Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah Batang Kelapa Sawit

4 58 68

Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok

11 70 71

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

1 8 59

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

1 4 59

Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehid Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Plafon Papan Partikel dari Sabut Kelapa.

1 1 8

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 12

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 2

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 3

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 10