Modulus of Rupture MOR Internal Bond IB

semakin bertambah dengan bertambahnya kadar perekat untuk setiap jenis perekat yang digunakan. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa nilai MOE papan tidak dipengaruhi oleh jenis perekat maupun penambahan kadar perekat ataupun interaksi keduanya. Nilai MOE yang kecil ini diduga karena partikel yang digunakan sebagai bahan baku belum seragam ukurannya. Haygreen dan Bowyer 1996 menyatakan bahwa partikel ideal untuk mengembangkan kekuatan dan stabilitas dimensi adalah partikel serpih tipis dengan ketebalan seragam dengan perbandingan tebal ke panjang yang tinggi. Maloney 1993 mengatakan bahwa nilai MOE dipengaruhi oleh kandungan dan jenis bahan perekat yang digunakan, daya ikat perekat, dan ukuran partikel. Berdasarkan standar JIS A 5908 : 2003 nilai MOE yang diijinkan untuk papan partikel minimal 20400 kgcm 2 , sehingga untuk seluruh papan partikel yang dibuat belum memenuhi standar JIS A 5908 : 2003. Dengan nilai MOE yang belum memenuhi standar, maka tidak disarankan papan partikel jerami ini digunakan sebagai bahan bangunan struktural, karena tidak mampu mempertahankan bentuknya. Setiawan 2008 mengatakan semakin tinggi nilai MOE maka papan akan semakin tahan terhadap perubahan bentuk.

4.2.2 Modulus of Rupture MOR

Nilai rata-rata MOR papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 62,86- 132,80 kgcm 2 . Nilai terendah ada pada papan partikel dengan perekat UF 10 dan tertinggi terdapat pada papan partikel dengan perekat isocyanate 14. Hasil pengujian ini menunjukkan kecenderungan nilai MOR yang semakin meningkat dengan bertambahnya kadar perekat. Berdasarkan hasil analisis keragaman didapatkan hasil bahwa hanya jenis perekat yang menghasilkan nilai MOR yang berbeda. Uji Duncan menunjukkan bahwa penggunaan perekat UF dengan perekat isocyanate memberikan pengaruh berbeda. Kisaran nilai MOR dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Modulus of Rupture MOR papan partikel Pizzi 1983 menjelaskan bahwa papan partikel yang dibuat dengan perekat UF mempunyai kekuatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan perekat yang lain yang umum digunakan untuk membuat papan partikel, sehingga hal ini diduga dapat mempengaruhi kekuatan papan partikel yang dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi nilai MOR papan partikel adalah berat jenis kayu, geometri partikel, kadar perekat, kadar air lapik, prosedur kempa Koch 1972 diacu dalam Putriyani 2005. Selain itu, Maloney 1993 menyatakan bahwa nilai MOR dipengaruhi oleh kandungan dan jenis perekat yang digunakan, daya ikat perekat, dan ukuran partikel. Semakin tinggi kerapatan papan partikel penyusunnya maka akan semakin tinggi sifat keteguhan dari papan yang dihasilkan Haygreen dan Bowyer 1996. Papan yang memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 adalah papan yang menggunakan perekat isocyanate baik dengan kadar 10, 12, dan 14, sedangkan papan dengan menggunakan perekat UF belum memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 yang ditetapkan.

4.2.3 Internal Bond IB

Berdasarkan pengujian didapatkan nilai pengujian berkisar antara 0,24-1,39 kgcm 2 . Nilai terendah terdapat pada papan partikel dengan perekat isocyanate 10 dan nilai tertinggi terdapat pada papan partikel dengan perekat isocyanate 14. Jika dilihat dari rata-rata setiap penggunaan perekat dapat dikatakan bahwa 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 110,00 120,00 130,00 140,00 10 12 14 M O R K g c m 2 UF ISO JIS A 5908:2003 papan dengan perekat UF memiliki nilai rata-rata sebesar 0,53 kgcm 2 sedangkan penggunaan perekat isocyanate memiliki nilai rata-rata sebesar 0,82 kgcm 2 . Gambar 11 Internal Bond IB papan partikel Kecenderungan nilai IB meningkat dengan bertambahnya kadar perekat dari 10, 12, hingga 14 pada setiap jenis perekat UF dan isocyanate, walaupun secara statistik nilainya tidak berbeda nyata. Perekat UF mempunyai kelemahan utama yaitu mudah terhidrolisis sehingga terjadi kerusakan pada ikatan hidrogennya oleh kelembaban atau basa serta asam kuat khususnya pada suhu sedang sampai tingggi Pizzi 1983. Nilai terendah pada papan isocyanate 10 diduga karena pencampuran dan penaburan adonan antara perekat dan partikel tidak merata, sehingga keterikatan partikel dengan perekat dalam papan tidak merata. Masih terdapatnya rongga dan kadar air yang masih diatas 5 pada partikel dapat juga menyebabkan kurangnya ikatan antara perekat dengan partikel. Hal ini diduga karena bahan baku jerami yang sangat higroskopis, sehingga ikatan antara perekat dengan partikel terhalangi dengan adanya air. Haygreen dan Bowyer 1996 mengatakan bahwa ikatan internal adalah ukuran tunggal terbaik tentang kualitas pembuatan suatu papan karena menunjukkan kekuatan ikatan antara partikel-partikel, kebaikan pencampurannya, pembentukan lembarannya, dan proses pengempaannya. Standar JIS A 5908 : 2003 mensyaratkan nilai IB papan partikel minimal sebesar 1,5 kgcm 2 , sehingga nilai seluruh papan yang diuji masih belum memenuhi standar yang ditetapkan. 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 10 12 14 IN T E R N A L B O N D K g c m 2 UF ISO kadar perekat JIS A 5908:2003

4.2.4 Kuat Pegang Sekrup

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Arus Las Terhadap Sifat Mekanik dan Ketangguhan Las Smaw dengan Elektroda NSN308

8 101 95

Variasi Ukuran Partikel dan Perbandingan Kadar Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah Batang Kelapa Sawit

4 58 68

Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok

11 70 71

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

1 8 59

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

1 4 59

Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehid Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Plafon Papan Partikel dari Sabut Kelapa.

1 1 8

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 12

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 2

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 3

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida

0 0 10