4.2. Substrat Dasar Perairan
Berdasarkan hasil analisis sedimen yang diambil saat penelitian dapat diketahui bahwa jenis sedimen pada stasiun pengamatan adalah pasir, baik itu
yang terdapat pada Stasiun 2, Stasiun 3, Stasiun 4, Stasiun 5, dan Stasiun 6. Pada Stasiun 1, sedimen yang diketahui adalah sedimen pasir berlumpur yang berbeda
dengan stasiun-stasiun lainnya. Hasil analisis sedimen dari setiap stasiun dapat dilihat dari Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Persentase Berat Fraksi Sedimen dan Tipe Substrat
Stasiun
Persentase Berat Fraksi Sedimen Tipe Substrat
Pasir Lumpur
1 86,39
13,61 Pasir Berlumpur
2 96,95
3,05 Pasir Sangat Halus
3 96,11
3,89 Pasir Sangat Halus
4 93,17
6,83 Pasir Sangat Halus
5 96,62
3,38 Pasir Sangat Halus
6 97,05
2,95 Pasir Sangat Halus
Hasil analisis sedimen pada stasiun pengamatan menunjukkan bahwa ukuran butiran pasir rata-rata berkisar antara 0,065mm-2mm dan beragam yang
dihitung dari bobot kering contoh pada tiap fraksi. Sedimen yang ditemukan pada lokasi penelitian juga ada yang mengandung pecahan karang dan cangkang
kerang. Lokasi dari 6 stasiun grab bila di petakan maka akan diperoleh Gambar 6.
106.57 106.58
106.59 106.6
106.61 106.62
106.63 106.64
106.65 106.66
-5.89 -5.88
-5.87 -5.86
-5.85 -5.84
-5.83
Legenda Laut
Track Kapal Stasiun Grab
Inset
Oleh: Santi Oktavia C54050535
L in
ta n
g S
el a
ta n
Bujur Timur 0 km
11.12 km 22.24 km
33.36 km 44.48 km
derajat d
er a
ja t
P.Tengah P.Kongsi Tengah
P.Pari P.Kongsi Barat
P.Tikus Stasiun 5
P.Burung Stasiun 1
Stasiun 2 Pasir sangat halus
Pasir sangat halus Pasir sangat halus
Stasiun 3 Pasir berlumpur
Stasiun 4 P.Kongsi Timur
Stasiun 6
Pasir sangat halus Pasir sangat halus
Gambar 6. Lokasi Pada 6 Stasiun Grab
Berdasarkan hasil analisis bobot kering sedimen diketahui bahwa lima stasiun yaitu Stasiun 1, Stasiun 2, Stasiun 3, Stasiun 4, dan Stasiun 5 ukuran
partikel fraksi pasirnya secara dominan termasuk ke dalam pasir sangat halus very fine sand dengan ukuran partikel 0,065 mm-0,125 mm dan mengandung
sedikit lumpur sangat halus very fine silt dengan ukuran parikel lumpurnya sebesar 0,004 mm-0,063mm. Berbeda dengan Stasiun 6 bahwa hasil analisis berat
kering sedimen diketahui bahwa secara dominan ukuran partikel butir pasirnya termasuk ke dalam pasir halus dengan ukuran partikel sebesar 0,125 mm-0,25 mm
dan lumpur sangat halus. Pada Stasiun 6 dapat diketahui bahwa memiliki persentase fraksi pasir
sangat halus terbesar daripada stasiun pengamatan lainnya yaitu sebesar 97,05, dengan posisi stasiun pada 5°54’5,04” LS dan 106°51’15,10” BT. Selain itu,
Stasiun 6 juga memiliki nilai persentase fraksi lumpur yang paling kecil daripada kelima stasiun pengamatan lainnya yaitu sebesar 2,95. Pasir memiliki ukuran
partikel yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran partikel pada lumpur ataupun lempung, sehingga siap terurai dan dengan kekuatan arus yang lemah
sekalipun partikel mudah lepas dan terjadi erosi Wibisono, 2005. Besar persentase berat sedimen pada kelima stasiun pengamatan lainnya yang
bersubstrat pasir sangat halus nilainya tidak berbeda jauh satu sama lainnya. Hal tersebut menandakan bahwa Stasiun 6, Stasiun 2, Stasiun 3, Stasiun 4, dan Stasiun
5 memiliki sedimen dengan partikel yang seragam berkumpul menjadi satu kesatuan akibat pengaruh energi ombak dan arus bila dibandingkan Stasiun 1
yang bersubstrat pasir berlumpur. Distribusi fraksi pasir sangat dipengaruhi oleh energi ombak dan arus.
Persentase fraksi pasir yang terendah dimiliki oleh Stasiun 1 dengan nilai sebesar 86,39, tetapi memiliki persentase fraksi lumpur terbesar bila
dibandingkan dengan nilai pada stasiun pengamatan lainnya yaitu sebesar 13,61. Hal ini yang menandakan bahwa substrat dasar perairan yang terdapat
pada Stasiun 1 dengan posisi 5°52’41,88” LS dan 106°42’39,9” BT adalah pasir berlumpur.
4.3. Hubungan Nilai SV dan Substrat di Setiap Stasiun Grab