Pembuatan Compt.- Polietilen

39 polimer sintetis yang telah dimoodifikasi karena akan meyebabkan karakter plastik yang rapuh. Proses gelatinisasi tidak terjadi pada tahap ini walaupun suhu yang digunakan melebihi suhu gelatinisasi tapioka dan pati sagu. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya kadar air yang ada di dalam pati dan air yang ada pada proses termoplastisasi berfungsi bukan sebagai penjenuh molekul pati atau moisture content untuk terjadinya gelatinisasi, tetapi sebagai pemlastis dan lubrikan. Ukuran granula pada kedua macam pati mempengarui ketahanan molekul pati terhadap panas yang diberikan. Semakin besar ukuran pati tersebut maka semakin kuat pula ketahanannya.

C. Pembuatan Compt.- Polietilen

Modifikasi polietilen dilakukan dengan tujuan untuk mengubah karakteristik polietilen agar dapat bercampur dengan pati termoplastis. Modifikasi yang dilakukan yaitu dengan penambahan maleat anhidrida sebanyak 1 dari bobot total dan dikumil peroksida sebanyak 0,1 dari bobot total. Tanpa adanya bahan aditif yang ditambahkan pada polietilen, maka polimer sintetis dan polimer alam tidak akan dapat bercampur dengan baik karena adanya perbedaan sifat pada tiap polimer. Hasil yang didapatkan apabila tidak ada penambahan bahan aditif dapat dilihat pada Gambar 8 a, berbeda bila dibandingkan pada Gambar 8 b yang dapat bercampur dengan baik bila ada penambahan zat aditif. Polietilen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis LLDPE dan HDPE. Penggunaan HDPE sebagai bahan baku karena memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi 120°C248°F untuk periode singkat, 110°C230°F untuk periode lama, mempunyai nilai kuat tarik yang baik yaitu 32 MPa, serta nilai perpanjangan putus yang tinggi 150. HDPE juga biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan lain-lain Harper, 1975. Penggunaan LLDPE sebagai bahan baku karena mempunyai struktur linear dengan cabang-cabang yang pendek serta sifat fisiknya terdapat antara HDPE dan LDPE. LLDPE telah merambah hampir semua pasar tradisional polietilen dan biasa digunakan untuk kantong plastik dan lembaran, bungkus plastik, plastik wrap, mainan, pipa, ember dan kontainer, serta meliputi kabel, geomembranes, dan terutama sistem pipa-pipa yang fleksibel Harper, 1975. 40 Polietilen merupakan suatu polimer sintetik yang bersifat sangat inert, sehingga sukar terbiodegradasi. Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat polimer paduan polietilen-pati. Polimer paduan adalah campuran fisik antara dua polimer atau lebih yang membentuk material baru denga sifat fisik tertentu. Dengan adanya polimer paduan ini diharapkan pati yang mudah terbiodegradasi akan membantu polietilen juga lebih cepat terurai. a b Keterangan: a. Hasil campuran Polietilen dengan pati tanpa bahan aditif b. Hasil campuran Compt.-PE dengan pati termoplastis Gambar 8. Hasil campuran polietilen dengan pati tanpa bahan aditif Gambar 9 menunjukkan bentuk akhir dari pati termoplastis dan compt.- LLDPE dan compt.-HDPE dalam bentuk resin-resin. Semua bahan baku dibentuk dalam resin yang mempunyai ukuran yang seragam agar pada saat pencampuran, kedua bahan dapat dengan baik tercampur homogen. Warna tapioka termoplastis lebih putih dibandingkan dengan pati sagu termoplastis karena dipengaruhi derajat putih pada tapioka. a b c d Keterangan: a. Pati sagu termoplastis b. Tapioka termoplastis c. Compt.-HDPE d. Compt.-LLDPE Gambar 9. Bentuk akhir pati termoplastis dan polietilen 41

D. Pembuatan Plastik Komposit