BIODEGRADABLE PLASTIC TINJAUAN PUSTAKA

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. BIODEGRADABLE PLASTIC

Secara umum, kemasan biodegradable diartikan sebagai film kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Istilah „biodegradable’ diartikan sebagai kemampuan komponen-komponen molekuler dari suatu material untuk dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil oleh mikroorganisme hidup, sehingga zat karbon yang terkandung dalam material tersebut akhirnya dapat dikembalikan kepada biosfer Gould et al., 1990; sedangkan menurut Pranamuda 2001, biodegradable plastic adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Seal 1994 menyatakan bahwa kemasan biodegradable plastic adalah suatu material polimer yang dapat berubah menjadi senyawa dengan berat molekul rendah, dimana paling sedikit satu tahap pada proses degradasinya melalui metabolisme secara alami. Biodegradable plastic dapat dibuat dari bahan polimer sintetis, polimer alami, dan campuran antara polimer alami dengan polimer sintetis Cole, 1990, sedangkan menurut Griffin 1994, biodegradable plastic adalah suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya oleh pengaruh mikroorganisme bakteri, jamur, alga. Polimer alami mempunyai sifat yang kurang baik, sedangkan polimer sintetis mempunyai sifat yang unggul seperti lebih tahan air dan kekuatan mekaniknya yang tinggi. Penggabungan antara polimer alami dan polimer sintetis sangat baik karena diharapkan dapat menghasilkan material yang sifat fisiknya baik dan bersifat ramah lingkungan Wisojodharmo et al., 1998. Hal ini didukung dengan adanya pernyataan dari Otey et al. 1987, pati yang sering digunakan sebagai bahan campuran polimer adalah granula pati alami atau granula pati yang telah dimodifikasi secara kimiawi untuk meningkatkan kesesuaian granula dengan matriks polimer sintetis yang digunakan. Semakin kecil campuran konsentrasi pati akan memberikan pengaruh terhadap biodegradabilitas plastik yang semakin rendah pula. 5 Polimer-polimer yang mampu terdegradasi harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu mengandung salah satu dari jenis ikatan asetal, amida, atau ester, memiliki berat molekul dan kritalinitas rendah, serta memiliki hidrofilitas yang tinggi. Persyaratan ini tidak sesuai dengan spesifikasi teknis plastik yang diinginkan dan dibutuhkan pasar sehingga perlu adanya pengoptimalan pengaruh berat molekul, kritalinitas, dan biodegradabilitas serta sifat mekanik Ulfa, 2009. Kelompok biopolimer yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan biodegradable plastic yaitu Latief, 2001: - Campuran biopolimer dengan polimer sintetis. Bahan ini memiliki nilai biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi yang sangat terbatas. - Poliester. Biopolimer ini dihasilkan secara bioteknologi atau fermentasi dengan mikroba genus Alcaligenes dan dapat terdegradasi secara penuh oleh bakteri, jamur, dan alga. - Polimer pertanian. Polimer pertanian diantaranya yaitu cellophan, seluloasetat, kitin, pullulan.

B. PATI