TANAMAN JARAK Ricinus communis L.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TANAMAN JARAK Ricinus communis L.

Tanaman jarak yang umum dikenal di Indonesia ada dua macam, yaitu jarak kepyar dan jarak pagar. Jarak kepyar termasuk tanaman semusim atau annual crops, sedangkan jarak pagar termasuk tanaman keras atau tahunan atau perennial crops Widodo, 2007. Tanaman jarak, yang bernama ilmiah Ricinus communis L., berasal dari Ethiopia. Nama latin Ricinus communis diberikan oleh seorang ilmuwan Swedia yang bernama Carolus Linnaeus. Ricinus dalam bahasa latin berarti “serangga”. Buah jarak kepyar berbintik- bintik dan bentuknya sekilas mirip serangga. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan oleh bangsa Potugis dan Spanyol. Mereka menyebutnya sebagai Agno Casto, sedangkan bangsa Inggris menyebutnya Castor Weiss, 1971. Tanaman jarak Ricinus communis banyak ditemukan di wilayah yang beriklim tropis dan subtropis, baik tumbuh secara liar ataupun terpelihara dan termasuk dalam famili Euphorbiaceae Jamieson 1932. Sistematika tanaman jarak menurut Heyne 1987, adalah: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Eophorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Ricinus Spesies : Ricinus communis L. Tanaman jarak castor membutuhkan suhu cukup tinggi berkisar antara 20-26 o C, serta curah hujan dan kelembaban udara yang rendah Weiss, 1971. Ia bisa tumbuh dan berproduksi mulai dari ketinggian nol meter hingga daerah pegunungan setinggi 2500 meter di atas permukaan laut. Namun, untuk kondisi Indonesia, hasil yang baik akan dicapai pada ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut. Hal lain yang juga menjadi pantangan bagi tanaman jarak adalah tanah yang becek. Akan cepat mati kalau tanahnya sampai tergenang air Sujatmaka, 1991. Di Indonesia, daerah penyebaran tanaman jarak kepyar antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Umunya tanaman jarak kepyar belum dibudidayakan secara intensif, masih banyak dijumpai sebagai tanaman yang tumbuh liar Widodo, 2007. Menurut Sujatmaka 1991, jarak memang tidak memilih jenis tanah. Tanaman ini bisa tumbuh dan berproduksi di hampir semua jenis tanah, bahkan masih bisa berproduksi di tanah yang kondisinya kering, gersang, dan kondisi tanah yang bagi tanaman lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk tumbuh dengan baik. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhinya, yaitu tingkat keasaman tanahnya pH harus berkisar antara 5-7. Menurut Weiss 1971, tanaman jarak akan tumbuh baik pada pH 5,00-6,00 dan toleran pada pH 8,00. Jarak merupakan tanaman perdu dengan batang yang halus, tegak, berbentuk bulat, dan berongga, bercabang dengan tinggi antara 1 sampai 4 meter Weiss, 1971. Jarak memiliki bentuk percabangan tidak beraturan. Tanaman ini berbuah sekali sampai beberapa kali dalam satu siklus hidupnya, tergantung varietasnya. Sifat pertumbuhan umumnya indeterminate, artinya pertumbuhan tanaman tidak berhenti walaupun sudah berbuah. Namun, ada juga kultivar yang bersifat determinate, artinya tanaman hanya sekali berbuah dan setelah buahnya tua, tanaman mati. Kulit batang bertekstur halus, berwarna hijau muda sampai hijau tua, dan ada pula yang berwarna merah muda sampai merah kecoklatan. Batang tanaman berdiri tegak, beruas-ruas, dan setiap ruas dibatasi oleh mata ruas. Pada setiap mata ruas terdapat titik tumbuh daun atau cabang. Diameter batang sekitar 3-5 cm diukur pada ketinggian 50-100 cm dari permukaan tanah atau leher akar Widodo, 2007. Berdasarkan pada umur pembungaan dan pembuahan, maka dikenal tiga varietas jarak dari spesies jarak yang bernilai komersil Ricinus communis, yaitu: a Jarak Genjah, mulai berbunga pada umur 2-2,5 bulan dan mulai panen umur 3-3,5 bulan, b Jarak Tengahan, mulai berbunga pada umur 2,5-3 bulan dan mulai panen pada umur 3,5-4 bulan dan c Jarak Dalam, mulai berbunga pada umur lebih dari 3 bulan dan mulai panen pada umur lebih dari 4 bulan Ketaren, 1986. Menurut Widodo 2007, biji jarak kepyar berbentuk lonjong atau oval, berwarna kecoklatan dari coklat muda sampai coklat tua, ada yang berbintik- bintik atau bermotif tertentu, ada yang berwarna merah, dan ada pula yang berwarna hitam atau kehitaman, tergantung kultivarnya. Biji terdiri dari atas kulit biji yang keras dan di dalamnya terdapat daging atau biji atau kernel. Biji jarak terdiri dari 75 kernel daging buah dan 25 kulit. Kira-kira dua pertiga dari berat kernel terdiri dari minyak Kirk dan Othmer, 1964. Jamieson 1932, menyatakan bahwa kandungan minyak pada biji jarak berkisar antara 35-55, rata-rata berkisar antara 44-45. Selain itu, biji jarak mengandung dari 70 sampai 80 persen kernel. Menurut Williams, 1966, biji jarak terdiri dari 22 kulit dan 78 kernel, kandungan minyak berkisar antara 46-50 dalam biji atau setara dengan 60 sampai 65 persen dalam kernel. Komposisi kimia biji jarak tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Kimia Biji Jarak Komponen Jumlah a b c Air 5,0 - 5,22 Minyak 54,0 45-50 52,57 Karbohidrat 13,0 3-7 12,46 Serat 12,5 23-27 10,25 Abu 2,5 2 2,36 Protein 18,0 12-16 17,9 Sumber : a Kirk dan Othmer 1964, b Salunkhe et al. 1992, c Qibtiah 1987

B. MINYAK JARAK