18
3. Pembuatan tepung labu kuning
a. Persiapan bahan
Labu dikupas dan dibersihkan untuk menghilangkan lapisan kulit yang keras dan membuang biji dan jaring-jaring bijinya. Labu kemudian
dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan diiris tipis dengan ketebalan 3-4 mm.
Gambar 5 Diagram alir proses pembuatan tepung labu kuning
Buah labu kuning
Pengupasan dan pembersihan biji
Pengecilan ukuran Pemotongan
Pengirisan
Pengeringan dengan oven
Penggilingan Pengayakan
Perendaman dengan larutan CaCO
3
0.15 selama 1 jam
Tepung labu kuning
Penirisan Perendaman dengan
suspensi BAL Penirisan
L. plantarum L. brevis
B. longum L. mesenteroides
10
6
CFUml 10
7
CFUml 10
6
CFUml 10
7
CFUml 10
6
CFUml 10
7
CFUml 10
6
CFUml 10
7
CFUml
19
b. Pengeringan menggunakan pengering kabinet
Irisan labu yang mendapat perlakuan perendaman maupun kontrol dicuci dengan air bersih lalu direndam dengan larutan CaCO
3
0,15 selama 1 jam. Setelah itu, irisan labu ditiriskan atau diangin-anginkan tempering
untuk mengurangi jumlah air pada labu setelah perendaman. Irisan labu diletakkan pada nampan-nampan dan dimasukkan ke dalam pengering
kabinet Gambar 6 dengan suhu pengeringan diatur pada 55°C. Proses p
engeringan terus dilakukan hingga irisan labu „mengering‟. Irisan labu dikatakan kering bila mudah dipatahkan. Irisan labu yang sudah kering
kemudian digiling lalu diayak dengan ukuran 80 mesh. Penetapan kadar RFO dan
β-karoten pada tepung labu kemudian dilakukan terhadap tepung labu kuning untuk setiap jenis larutan perendam dan kontrol.
Gambar 6 Pengering kabinet 4.
Perlakuan dan rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan variabel:
a. Spesies bakteri A: 1. A1: Lactobacillus plantarum;
2. A2: Lactobacillus brevis; 3. A3: Bifidobacterium longum; dan
4. A4: Leuconostoc mesenteroides; b. Jumlah populasi bakteri B:
1. B1: 10
6
CFUml; dan 2. B2: 10
7
CFUml;
20 Perlakuan yang diberikan merupakan kombinasi dari kedua variabel di
atas sehingga terdapat delapan perlakuan. Sebagai pembanding terdapat perlakuan kontrol, yaitu:
A0 : Kontrol dengan perendaman air destilata; dan
NON : Kontrol tanpa perendaman mikroba
Model rancangan percobaan adalah sebagai berikut: Y
ij
= µ + P
i
+ ε
ij
Y
ij
: Pengamatan pada perlakuan ke i dan ulangan ke j µ
: Rataan umum P
i
: Pengaruh perlakuan ke i ε
ij
: Galat perlakuan ke i dan ulangan ke j
Setiap perlakuan dan kontrol dilakukan dengan tiga kali ulangan. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode ANOVA Analysis of
Variance dengan uji lanjut Duncan pada taraf 5.
5. Metode Analisis