13 19 25 31 Proses kelahiran 40 47 28 39 37 48 9 12 Pengetahuan gizi ibu, pola asuh dan status gizi bayi di Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

perbedaan umur nyata p0.05 antara contoh dengan status gizi kurangburuk dengan status gizi baik Lampiran 10. Tabel 3. Keragaan contoh berdasarkan karakteristik dan status gizi contoh Karakteristik Status gizi BBU KurangBuruk Baik Total n n n Umur contoh bulan 0-6 1 7.7 11 23.4 12 20 7-12 3 23 9 19.1 12 20 13-18 6

46.3 13

27.7 19

31.7 19-24 3 23 14 29.8 17 28.3 Rata-rata±Sd 13.3±6.37 13.4±6.61 13.4±6.46 Jenis kelamin Laki-laki 7 53.8 22 46.8 29 48.3 Perempuan 6

46.2 25

53.2 31

51.7 Proses kelahiran

Normal 13 100 47 100 60 100 Proses persalinan Paraji 13 100 37 78.7 50 83.3 Bidan - - 10 21.3 10 16.7 Umur ibu tahun 20 6 46.2 7 53.8 13 21.7 20-40 7

14.9 40

85.1 47

78.3 41-65 - - - - - 65 - - - - - - Rata-rata±Sd 26.8±2.46 26.9±2.47 26.9±2.42 Pendidikan ayah Tidak sekolah 2 15.4 5 10.6 7 11.7 Lulus SD 11

84.6 28

59.6 39

65 Lulus SMP - - 14 29.8 14 23.3 Pendidikan ibu Tidak sekolah 2 15.4 6 12.8 8 13.3 Lulus SD 11

84.6 37

78.7 48

80 Lulus SMP - - 4 8.5 4 6.7 Pekerjaan ayah Petani penggarap 11 84.6 27 57.5 38 63.3 Buruh serabutan 2 15.4 20 42.5 22 36.7 Pendapatan Kapbln Rp.95.000 3

23.1 9

19.1 12

20 Rp.95.000-Rp 121.866 10 76.9 18 38.3 28 46.7 Rp.121.866 - - 20 42.6 20 33.3 Besar keluargaorg ≤ 4 10 76.9 24 51.1 34 56.7 5-7 3 23.1 23 48.9 26 43.3 Jenis kelamin Jenis kelamin contoh terbanyak adalah perempuan 51.7. Pada contoh dengan status gizi baik adalah lebih banyak yang perempuan 53.2, sebaliknya pada kelompok status gizi kurangburuk adalah yang lebih banyak laki-laki 53.8. Namun demikian perbedaan proporsi contoh laki-laki dan perempuan pada kedua kelompok status gizi adalah tidak besar. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terhadap pola asuh bayi. Secara budaya, perempuan dan anak-anak seringkali menerima makanan relatif lebih sedikit dibanding anak laki-laki atau mereka yang lebih tua. Kebiasaan dalam pembagian makanan secara signifikan berhubungan dengan pendidikan dan nilai-nilai atau norma di dalam keluarga dan budaya yang berlaku di masyarakat. Kebiasaan, nilai dan norma yang berhubungan dengan makanan, praktek pengasuhan dan kesehatan pada keluarga akan mempengaruhi keputusan dan praktek konsumsi serta pelayanan kesehatan bagi anak-anak mereka Martianto et al 2008 . Proses kelahiran Berdasarkan proses kelahiran Tabel 3 seluruh 100 contoh lahir dengan cara normal dan berat badan lahir normal, yaitu 2.5- 3.3 Kg. Selain itu, bayi lahir cukup bulan term infant adalah bayi yang lahir dengan umur gestasi 37-42 minggu 259-294 hari. Bayi kurang bulan preterminfant adalah bayi yang lahir dengan umur gestasi kurang dari 37 minggu 259 hari, biasa disebut prematur. Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 g tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi BBLR akan mempunyai kemungkinan meninggal neonatal 20-30 kali lebih besar dan meninggal sebelum berumur satu tahun 17 kali lebih besar daripada bayi lahir dengan berat lahir normal Hardinsyah et al 2000. Proses persalinan Paraji atau dukun bayi adalah seorang perempuan yang diakui oleh masyarakat dalam mendampingi ibu hamil, pertolongan persalinan serta perawatan bayi baru lahir secara spiritual Maas 2004. Berdasarkan proses persalinan, 83.3 contoh lahir dengan bantuan paraji dan hanya 16.7 lahir dengan bantuan tenaga kesehatan bidan. Namun jika dilihat berdasarkan status gizi, terdapat 21.3 contoh pada status gizi baik yang lahir dengan pertolongan bidan, sedangkan pada contoh dengan status gizi kurang buruk seluruhnya 100 lahir dengan pertolongan paraji Tabel 3. Paraji kebanyakan merupakan orang yang cukup dikenal di desa, dianggap sebagai orang tua yang dapat dipercayai dan sangat besar pengaruhnya pada keluarga yang mereka tolong. Masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa bila persalinan ditolong oleh bidan biayanya mahal, sedangkan bila ditolong oleh paraji bisa membayar berapa saja. Penyebab lain mengapa bidan tidak dipilih dalam membantu persalinan adalah bahwa selain umurnya masih relatif muda, bidan dipandang belum memiliki pengalaman melahirkan dan kebanyakan belum dikenal oleh masyarakat secara luas. Peranan paraji dalam proses kehamilan dan persalinan berkaitan sangat erat dengan biaya, budaya dan kebiasaan setempat Anggorodi 2009. Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Umur ibu Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar 78.3 umur ibu contoh adalah 20-40 tahun. Rata-rata umur ibu pada contoh status gizi baik adalah 26.9±2.47 tahun dan bayi status gizi kurangburuk adalah 26.8±2.46. Berdasarkan uji independen t-test tidak terdapat perbedaan nyata umur ibu p 0.05 antara contoh status gizi baik dengan status gizi kurangburuk Lampiran 10. Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan, permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan dipengaruhi oleh faktor nikah pada usia muda yang masih banyak dijumpai di Desa Bojong Jengkol. Disamping itu, dengan masih adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak, yang menyebabkan istri mengalami kehamilan yang berturut- turut dalam jangka waktu yang relatif pendek, menyebabkan ibu mempunyai resiko tinggi pada saat melahirkan. Saat ini masih banyak perempuan yang menikah pada usia di bawah 20 tahun. Secara fisik dan mental pada umumnya mereka belum siap untuk hamil dan melahirkan. Hal ini karena rahimnya belum siap menerima kehamilan dan ibu muda tersebut belum siap untuk merawat, mengasuh serta membesarkan bayinya. Sebaliknya perempuan yang umurnya diatas 35 tahun akan lebih sering menghadapi kesulitan selama kehamilan dan pada saat malahirkan serta akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya UNICEF 2002 dalam Kartini 2008. Pendidikan orangtua Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baikcara mempraktekkan pola asuh dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara menjaga kesehatan anak, pendidikannya dan sebagainya Soetjiningsih 1998. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa pendidikan orangtua yang menjadi contoh dikategorikan rendah baik ayah ataupun ibu adalah lulusan SD yaitu masing-masing 65 dan 80. Pekerjaan ayah Soekirman 2000 yang menyatakan bahwa keluarga yang berstatus sosial ekonomi yang rendah atau miskin umumnya menghadapi masalah gizi kurang keadaannya serba terbalik dari masalah gizi lebih. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebagaian besar pekerjaan ayah contoh adalah sebagai petani penggarap 63.4 dan buruh serabutan 36.6 dengan status pekerjaan adalah sebagai pegawai harian 100. Sementara ibu contoh semuanya 100 adalah ibu rumah tangga. Semakin baik pekerjaan seseorang maka jumlah pendapatan yang diterima semakin baik. Peningkatan pendapatan dalam rumah tangga memberikan kesempatan kepada rumah tangga untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu jumlah dan keragaman pangan yang mereka beli. Menurut Soetjiningsih 1998 bahwa pendapatan keluarga yang baik dapat menunjang tumbuh kembang anak. Pendapatan perkapita Rpbulan Pendapatan perkapita adalah total penghasilan yang diperoleh dari seluruh anggota keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar 46.7 pendapatan perkapita adalah Rp.95.000- Rp.121.866. Menurut BPS 2012 standar Garis Kemiskinan untuk daerah pedesaan di Jawa Barat untuk pendapatan perkapita perbulan adalah Rp. 216.610. Berdasarkan standar garis kemiskinan tersebut maka seluruh 100 keluarga contoh termasuk dalam kategori miskin. Berdasarkan uji independen t-test tidak terdapat perbedaan pendapatan yang nyata p0.05 antara pendapatan perkapita pada contoh dengan status gizi baik dengan status gizi kurangburuk Lampiran 10. Menurut Soekirman 2000 peningkatan pendapatan rumah tangga, belum tentu bermuara pada perbaikan gizi anggota rumah tangga yang rawan, terutama anak bayi atau balita, wanita hamil dan wanita menyusui. Besar keluarga Menurut BKKBN 1998 jumlah anggota keluarga dapat diklasifikasikan sebagai besar keluarga dalam tiga kategori yaitu kecil ≤4 orang, sedang 5-7 orang dan besar 7 orang. Tabel 3 menunjukkan besar keluarga contoh adalah ≤ 4 orang. Hal ini berarti bahwa keluarga contoh adalah keluarga kecil. Rata-rata besar keluarga contoh bayi dengan status gizi baik adalah 4.47±0.91 dan bayi status gizi kurangburuk adalah 4.46±0.88. Berdasarkan uji independen t-test tidak terdapat perbedaan besar keluarga yang nyata p 0.05 antara contoh dengan status gizi baik dengan status gizi kurangburuk Lampiran 10. Banyaknya anggota keluarga akan mempengaruhi konsumsi pangan. Suhardjo 1989 menyatakan bahwa ada hubungan sangat nyata antara besar keluarga dan kurang gizi pada masing-masing keluarga. Jumlah anggota keluarga yang semakin besar tanpa diimbangi dengan meningkatnya pendapatan akan menyebabkan pendistribusian konsumsi pangan akan semakin tidak merata. Besar kecilnya jumlah anggota keluarga akan berpengaruh terhadap pembagian pangan pada masing-masing anggota keluarga. Pada keluarga yang memiliki balita, dengan jumlah anggota keluarga yang besar bila tidak didukung dengan seimbangnya persediaan makanan di rumah maka akan berpengaruh terhadap pola asuh yang secara langsung mempengaruhi konsumsi pangan yang diperoleh masing-masing anggota keluarga terutama balita yang membutuhkan makanan pendamping ASI Lee 1989. Status Gizi Contoh Status gizi contoh diperoleh dari menimbang berat badan kemudian dihitung dengan cara Z-Skor dengan perbandingan berat badan dan umur terhadap baku antropometri WHO NCHS yang dikategorikan menjadi empat yaitu status gizi buruk,kurang, baik dan lebih Lampiran 2. Cara menghitung status gizi bayi dengan Z-skor Lampiran 3. Perhitungan Z-skor berdasarkan pada baku berat badan menurut umur anak 0-24 bulan Lampiran 4 Berdasarkan hasil penelitian status gizi contoh di Desa Bojong Jengkol yang dihitung dengan Z- skor BBU. Jumlah contoh dengan status gizi baik yaitu 47 orang 78.3 dan status gizi kurangburuk 13 orang 21.7 Lampiran 2. Status gizi adalah keadaan kesehatan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau dua kombinasi dari ukuran – ukuran gizi tertentu Soekirman 2000. Menurut Riyadi 1995 Status gizi sebagai keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi makanan yang dapat dinilai dengan berbagai cara yaitu melalui penilaian klinis, biokimia, dan antropometri. Penilaian status gizi anak balita dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang atau kelompok balita tersebut mempunyai status gizi kurang, baik atau lebih. Penilaian status gizi anak balita tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keseimbangan antara zat gizi yang masuk dalam tubuh dengan zat gizi yang digunakan oleh tubuh, sehingga tercipta kondisi fisik yang optimal. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Ibu Menurut Notoatmodjo 1997 pengetahuan ibu tentang gizi adalah apa yang diketahui ibu tentang makanan sehat, makanan sehat untuk golongan usia tertentu misalnya anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dan cara ibu memilih, mengolah dan menyiapkan makanan yang benar Moehdji 1992 menyatakan sebagian besar kejadian gizi buruk pada anak dapat dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang bagaimana cara mengolah bahan makanan, cara mengatur menu, dan mengatur makanan anak. Namun demikian, pengaruh pengetahuan gizi ibu terhadap konsumsi makanan ibu adalah tidak selalu linear artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi ibu rumah tangga, belum tentu kondisi makanan menjadi baik. Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari 12 pertanyaan yang meliput pemberian makanan dan minuman prelaktal, praktek pemberian ASI dan MP ASI, kedatangan posyandu, imunisasi yang diberikan kepada anak, prioritas pemberian makan dan keikut sertaan ibu dalam seminar terkait gizi dan kesehatan.Sebaran contoh berdasarkan pengetahuan gizi dan kesehatan ibu serta status gizi contoh disajikan secara lengkap pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran contoh berdasarkan pengetahuan gizi dan kesehatan ibu serta status gizi contoh Pengetahuan gizi ibu Status gizi BBU Kurang Buruk Baik Total n n n Minuman yang diberikan waktu bayi baru lahir 1.kolostrum 1 7.7 9 19.2 10 16.7

2. madu 5

38.5 30

63.8 35