40 8 38 41 50 50 Pemberian Pengetahuan gizi ibu, pola asuh dan status gizi bayi di Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

Tabel 4. Sebaran contoh berdasarkan pengetahuan gizi dan kesehatan ibu serta status gizi contoh Pengetahuan gizi ibu Status gizi BBU Kurang Buruk Baik Total n n n Minuman yang diberikan waktu bayi baru lahir 1.kolostrum 1 7.7 9 19.2 10 16.7

2. madu 5

38.5 30

63.8 35

58.3 3. air tajin 7 53.8 8 17 15 25 4. air putih - - - - - - 5. susu formula - - - - - - Apakah ibu tahu kolostrum 1.ya

2. tidak 13

100 47 100 60 100 Sampai usia berapa ibu hanya memberikan ASI 1.4 bulan 11 84.6 9 19.2 20 33.3 2.4-6 bulan 2 15.4 38

80.8 40

66.7 3.≥ 6 bulan - - - - - - 4. 12bulan - - - - - - Apakah ibu masih memberikan ASI 1.ya - - 27 57.4 27 45

2. tidak 13

100 20 42.6 33 55 Waktu pemberian ASI 1.teratur 5 38.5 39 83 44 73.3 2. tidak teratur 8

61.5 8

17 16 26.7 Pertama kali pemberian MP ASI 1.4 bulan 12 92.3 10 21.3 22 36.7 2.4-6 bulan 1 7.7 37

78.7 38

63.3 3.≥ 6 bulan 4. 12bulan Kedatangan ke posyandu 1.rutin 4 30.8 40

85.1 44

73.3

2. tidak rutin 9

69.2 7

14.9 16 26.7 Imunisasi yang diberikan 1.lengkap 4

30.8 47

100 51 85 2.tidak lengkap 9 69.2 - - 9 15 Imunisasi yang diberikan hingga usia 1 tahun BCG,HB,polio,DPT,campak 1.ya 4 30.8 45 95.7 49 81.7 2.tidak 9 69.2 2 42.6 11 18.3 Prioritas pemberian makan 1.ayah 6 46.2 17 36.2 23 38.3 2.ibu 5 38.5 10 21.3 15 25 3.anak 2 15.4 20 42.5 22 36.7 Bayi yang distatus gizi buruk menurut BBU di KMS berwarna 1.merah 13 100 47 100 60 100 2.kuning - - - - - - 3. hijau - - - - - - Pernah mengikuti seminar gizi - - - - - - 1.ya - - - - - -

2. tidak 13 100 47

100 60 100 Tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar ibu 58.3 memberikan madu pada waktu contoh baru lahir, namun pada status gizi baik ada 19.2 ibu yang memberikan kolostrum. Seluruh ibu 100 tidak mengetahui tentang kolostrum, umur contoh terbanyak ibu hanya memberikan ASI adalah 4-6 bulan 66.7. Demikian juga contoh dengan status gizi baik terdapat 80.8 ibu memberikan ASI saja sampai umur 4-6 bulan. Namun pada contoh dengan status gizi kurangburuk terdapat 84.6 ibu memberikan ASI saja sampai umur 4bulan. Ibu yang masih memberikan ASI pada status gizi baik 57.4 jauh lebih banyak daripada status gizi kurangburuk, yaitu tidak ada ibu yang masih memberikan ASI saat penelitian. Sebanyak 83 ibu pada contoh dengan status gizi baik memberikan ASI secara teratur. Namun 61.5 ibu pada contoh dengan status gizi kurangburuk memberikan ASI secara tidak teratur. MP ASI pertama kali diberikan pada sebagian besar contoh dengan status gizi baik dan kurangburuk masing-masing pada umur 4-6 bulan 78.7 dan 4bulan 92.3. Ibu contoh dengan status gizi baik yang rutin datang ke Posyandu adalah 85.1, seluruhnya 100 memberikan imunisasi lengkap dan 95.7 ibu yang memberikan imunisasi BCG, HB, Polio, DPT, campak. Sementara itu, ibu contoh dengan status gizi kurangburuk yang rutin datang ke Posyandu hanya sebanyak 30.8, imunisasi lengkap sebanyak 30.8. Prioritas pemberian makan pada keluarga contoh dengan status gizi baik adalah anak 42.5, Sebaliknya, prioritas pemberian makan contoh dengan status gizikurangburuk terbanyak 46.2 adalah ayah. Seluruh ibu 100 mengetahui bahwa bayi dengan status gizi buruk di KMS berwarna merah dan seluruh ibu 100 tidak pernah mengikuti seminar gizi. Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu contoh dikategorikan menjadi tiga, yaitu baik, sedang dan kurang. Berdasarkan penelitian, pengetahuan gizi dan kesehatan ibu di Desa Bojong Jengkol sebesar 83.3 dikategorikan kurang dan hanya 16.7 yang dikategorikan sedang. Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu contoh dengan status gizi baik dan kurangburuk adalah kategori kurang masing-masing dengan jumlah sebesar 87.2 dan 69.2. Sebaran contoh berdasarkan pengetahuan gizi ibu dan status gizi Tabel 5. Tabel 5. Sebaran kategori pengetahuan gizi dan kesehatan ibu serta status gizi contoh Kategori PG Status gizi BBU KurangBuruk Baik Total n n n Sedang 4 30.8 6 12.8 10 16.7 Kurang 9

69.2 41

87.2 50

83.3 Total 13 100 47 100 60 100 Konsumsi makanan seringkali tidak dipengaruhi oleh pengetahuan gizi secara langsung tetapi merupakan interaksi antara sikap dan keterampilan Sanjur 1982. Menurut Sajogyo et al 1978 secara tidak langsung pengetahuan gizi ibu akan mempengaruhi status gizi anak balita, karena dengan pengetahuannya para ibu dapat mengasuh dan memenuhi kebutuhan zat gizi anak balitanya, sehingga keadaan gizinya terjamin. Pendidikan ibu sangat erat kaitannya dengan kesehatan anak, baik diukur dari status gizi ataupun kematian bayi dan anak. Pudjiadi 1997 menyatakan bahwa pengetahuan orang tua tentang usia yang tepat untuk memulai penyapihan dapat menghindari dari penyimpangan pertumbuhan. Pada keluarga dengan pendapatan rendah penyapihan terlalu dini akan menyebabkan kerugian karena makanan yang diberikan kurang bergizi dan kurangnya pengetahuan tentang makanan bayi. Pola Asuh Gizi Pola asuh gizi yang diamati meliputi pemberian kolostrum, pemberian makananminuman prelaktal, pemberian ASI, pemberian MP ASI, dan praktek penyapihan. Secara lengkap pola asuh gizi disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Sebaran contoh berdasarkan pola asuh gizi dan status gizi contoh Pola asuh gizi Status gizi BBU KurangBuruk Baik Total P n n n Pemberian kolostrum Diberikan - - 10 21.3 10 16.7 0.03 Tidak diberikan 13 100 37

78.7 50

83.3 Pemberian

minumanmakanan prelaktal Baik 4 30.8 6 12.8 10 16.7 0.00 Tidak baik 9

69.2 41

87.2 50

83.3 Pemberian ASI ASI eksklusif - - 5 10.6 5 8.3 0.03 Non ASI eksklusif 13 100 42

89.4 55