logam berat pada tailing karena bahan organik mempunyai kemampuan untuk mengikat kelebihan logam yang bersifat racun.
5.2.3 Pertumbuhan Tinggi semai
E. cyclocarpum umur 14 mst
Secara alami E. cyclocarpum mampu membentuk bintil akar yang berarti mampu menyediakan unsur hara nitrogen melalui simbiosis dengan Rhizobium
bakteri yang ada pada akar tanaman legum yang dapat menyerap nitrogen bebas yang ada di udara. Variabel tinggi merupakan parameter yang paling mudah
diukur dan dapat dijadikan sebagai indikator terhadap pengaruh pemberian perlakuan maupun pengaruhnya terhadap interaksi luar dari lingkungan.
Pengamatan terhadap pertumbuhan tinggi sengon buto dilakukan setiap 2 minggu sekali hingga minggu ke-14 setelah tanam.
Pada Gambar 1 terjadi kecenderungan pertumbuhan yang meningkat sejak minggu awal hingga 14 MST dan peningkatan tersebut bervariasi antara setiap
perlakuan yang diberikan. KTK tailing yang sangat rendah memungkinkan terjadinya percepatan pencucian terhadap hara, maka hara yang adapun akan
hilang tercuci sebelum bisa dimanfaatkan Hakim dan Nurhayati 1986 oleh tanaman sengon buto. Selain itu, bibit sengon buto yang digunakan tidak
diketahui asal provenan nya, sehingga kualitas bibit diketahui. Walaupun daunnya menguning, semai sengon buto selalu mengalami peningkatan tinggi
setiap minggunya sekalipun semai ditanam pada media tailing murni. Hal ini dikarenakan sengon buto tergolong tanaman pionir yang dapat tumbuh dimana
saja sekalipun ditanam pada tempat yang kandungan unsur haranya rendah. Selain itu, tanaman ini termasuk ”fast growing spesies” artinya spesies yang cepat
tumbuh, sehingga dalam beberapa minggu saja sudah terlihat pertumbuhan tingginya.
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa efisiensi pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu terdapat pada perlakuan kompos aktif + asam humat + pupuk NPK 5
gram. Adanya penambahan kompos aktif pada media tailing, telah mampu meningkatkan pertumbuhan semai E. cyclocarpum umur 14 mst. Efisiensi
peningkatannya mencapai 122,9 dibandingkan dengan pertumbuhan tinggi semai yang hanya pada media tailing saja. Hal ini disebabkan karena kompos aktif
merupakan salah satu produk pupuk organik dengan bahan dasar berupa kompos
kotoran sapi ditambah arang sekam, fosfat alam rock phosphate dan bio- activator, yaitu cairan organik terbuat dari campuran enzim, asam amino, hormon
serta telah diperkaya dengan unsur hara esensial untuk tanaman juga ramah lingkungan Green Earth Trainer 2006. Kompos aktif dengan bahan dasar
kotoran sapi dan arang sekam merupakan sumber karbon organik dan unsur-unsur hara makro lainnya. Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman dapat
secara langsung, atau sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.
1 2
3 Gambar 8 Sengon buto yang ditanam pada media tailing murni 1 sengon
buto yang ditanam pada media tailing + asam humat 2 sengon buto yang ditanam pada media tailing + asam humat + pupuk NPK 10 gram
umur 14 mst.
Pada Tabel 4 menyajikan hasil uji Duncan yang menunjukkan bahwa media campuran tailing dan kompos aktif menghasilkan rata-rata pertumbuhan
tinggi yang baik, yaitu sebesar 1,288 cm dibandingkan dengan dua media tumbuh lainnya. Media top soil menghasilkan rata-rata pertumbuhan tinggi bibit sebesar
1,006 cm dan media tailing menghasilkan rata-rata pertumbuhan tinggi bibit yang terendah, yaitu 0,884 cm
Penambahan kompos aktif pada media tailing, telah secara nyata mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi semai E. cyclocarpum umur 14 mst
dibandingkan dengan media tailing saja kontrol. Media tailing dengan tambahan kompos aktif memberikan pertumbuhan tinggi yang lebih baik karena kompos
aktif dapat membantu tailing yang miskin hara menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh sengon buto dengan lebih baik dan akar bibit sengon buto dapat
melaksanakan fungsinya dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih optimal.
Kompos aktif dengan bahan dasar kotoran sapi dan arang sekam merupakan sumber karbon organik dan unsur-unsur hara mikro lainnya. Telah
lama diketahui bahwa kotoran ternak bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kandungan hara dalam kotoran ternak yang penting untuk tanaman, antara lain
unsur nitrogen N, phospor P, dan Kalium K. Ketiga unsur ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur nitrogen berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama batang tanaman. Unsur Phospor bagi tanaman lebih banyak berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar, khususnya akar tanaman muda. Unsur Kalium berperan dalam membentuk protein dan karbohidrat bagi tanaman Setiawan 2005.
Pemberian kompos aktif ke dalam tailing lebih cenderung ditujukan untuk membangkitkan mikroba untuk berperan didalam menyediakan unsur hara dan
digunakan sebagai makanan bagi perbanyakan mikroba dan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Adanya campuran media tailing dan top soil menunjukkan pertumbuhan sengon buto yang lebih baik apabila dibandingkan dengan media tailing saja
kontrol. Top soil memiliki peranan yang penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanaman, diantaranya, yaitu memberi dukungan mekanis dengan
menjadi tempat berjangkarnya akar, menyediakan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, menyediakan udara oksigen untuk respirasi, air, dan hara.
Purwowidodo 2000. Keberadaan top soil sangat penting, karena disamping sebagai sumber
unsur hara makro dan mikro, juga sebagai sumber bahan organik dan mikroba potensial, top soil juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, sehingga
dapat merangsang perkembangan akar pada tahap awal pertumbuhan. Tanaman tanpa top soil pertumbuhannya akan lambat, kekuningan, tumbuh kerdil, dan pada
umur 9 bulan menunjukkan gejala stagnasi. Dengan penambahan top soil, tinggi dan diameter dapat dipacu pertumbuhannya sampai 200-300 Green Earth
Trainer 2008.
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk NPK dengan dosis 0, 5, dan 10 gram tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
sengon buto, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan sengon buto tidak terlalu dipengaruhi oleh pemberian pupuk.
Berdasarkan uji statistik terhadap interaksi antara media, asam humat dan pupuk terhadap pertumbuhan tinggi E. cyclocarpum memberikan pengaruh yang
nyata terhadap pertumbuhan tinggi. Pemberian kompos aktif yang ditambahkan dengan asam
humat tanpa pemberian pupuk merupakan kombinasi perlakuan yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji
lanjut duncan menunjukkan nilai rata-rata yang paling tinggi dan berbeda nyata terhadap kontrol. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 0, 5, dan 10 gram tidak
berbeda nyata. Pemberian pupuk dengan dosis 10 gram dapat meningkatkan pertumbuhan, akan tetapi jika dilihat dari hasil uji lanjut duncan perlakuan tanpa
penambahan pupuk memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan pupuk 10 gram.
Secara teori, pemberian pupuk memberikan hasil yang yang lebih baik terhadap pertumbuhan bibit dibandingkan dengan yang tidak diberi pupuk. Tetapi
hasil penelitian menunjukkan bahwa semai yang tidak diberi perlakuan pupuk memberikan hasil yang lebih baik. Akan tetapi, jika hanya mengandalkan dari
pupuk NPK saja sebagai pupuk dasar, maka tanaman yang tanpa pemberian kompos aktif mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan tanaman
yang mendapat perlakuan kompos aktif pada medianya. Sulawati 1981 menyimpulkan bahwa persemaian Pinus merkusii yang
menggunakan pupuk NPK dan pupuk kandang kompos mengalami pertumbuhan diameter yang lebih cepat dibandingkan persemaian yang hanya menggunakan
pupuk NPK saja. Pertambahan tinggi sengon buto tidak terlalu dipengaruhi oleh pupuk,
karena dengan adanya pemberian kompos aktif dan asam humat saja sudah dapat menyediakan unsur hara, yaitu nutrisi essensial yang terdiri dari unsur N, P, K, Fe,
Mn, Mg, Ca, Cu, dan Zn. Selain itu didalam kompos aktif terdapat asam amino sebagai pengikat katalisator unsur lain sehingga membuat pertumbuhan dan
produksi menjadi maksimal, mikrobiologi yang terdiri dari mikroba perambat,
pelepas, dan mikroba perombak atau pengurai bahan organik, selain itu terdapat enzim, dan hormon alami yang berfungsi merangsang pertumbuhan pucuk muda
dan bunga. Semua unsur yang terdapat dalam kompos aktif sangat diperlukan oleh
tanaman. Keberadaan kompos aktif dan asam humat dalam tanah dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan berkaitan erat dengan perbaikan sifat-
sifat tanah sebagai media tumbuh. Dengan kondisi tailing yang didominasi oleh pasir dan debu, pemberian
asam humat sangat membantu pada saat hujan, karena dengan pemberian asam humat, dapat mengikat pupuk sehingga tidak mudah tercuci. Selain itu,
kandungan asam humat terdiri dari 56,2 C; 35,5 O; 47 H; 3,2 N dan 0,8 S Arsiati 2002. Pada akhir pengamatan, semai E.cyclocarpum persen hidupnya
mencapai 100.
5.2.4 Pertumbuhan Tinggi semai