Berdasarkan penelitian
Juhaeti 2006,
menyimpulkan bahwa
pemupukan dengan dosis yang tepat dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sengon buto yang ditanam di tanah tailing. Pemupukan dengan
dosis 2 gpot menunjukkan hasil yang terbaik. Sedangkan dalam penelitian Sudiana 2004, menyimpulkan bahwa
sengon buto yang diinokulasi dengan rhizobium dapat tumbuh baik pada ekosistem lahan tailing. Penambahan bahan organik di lahan tailing mutlak
diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik.
2.4 .2 Rasamala Altingia excelsa Noronha
Rasamala merupakan unsur khas hutan basah campuran di perbukitan dan pegunungan. Pohon ini sering tumbuh berkelompok dan dapat tumbuh
pada ketinggian 500-1.500 m dpl, dengan curah hujan sekurang-kurangnya 100 mm dalam bulan kering. Rasamala biasanya berasosiasi terutama dengan
jenis-jenis pohon Podocarpus dan Quercus. Ditanam pada jarak rapat, karena pohon muda cenderung bercabang jika mendapat banyak sinar matahari.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lokasi tailing dam PT. ANTAM UPBE Pongkor. Lokasi pengambilan sampel tanah top soil dilakukan di sekitar
pertambangan emas PT. ANTAM UPBE Pongkor tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari bulan Desember 2008 sampai dengan Maret 2009.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: sarung tangan, sprayer, kaliper, penggaris, gelas ukur, sekop, alat tulis, saringan tanah berukuran 4 x 4
mm, meteran 100 m, ajir, tali rafia, cangkul, garpu tanah, timbangan, alat tulis, tally sheet, kamera digital, dan komputer.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tailing tambang emas Pongkor, tanah top soil Pongkor, bibit sengon buto umur 3 bulan, bibit rasamala
umur 6 bulan, Asam humat Humate Substance Complex, Bio-remedy, Kompos aktif Solid Remedy, rock fosfat dan pupuk NPK mutiara.
3.3 Prosedur Kerja
Sebelum melakukan penanaman, sampel tanah top soil dan tailing masing- masing diambil sebanyak 1 Kg untuk dianalisis. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk mengetahui sifat kimia tanah. Analisis ini dilakukan sebelum perlakuan dan dianalisis kembali setelah perlakuan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
3.3.1 Tahapan sebelum penanaman
a. Bibit yang sudah dipersiapkan disiram dengan bio remedy sebelum tanam sebanyak 2 kali. Bio remedy diencerkan terlebih dahulu, yaitu 1 liter
bio remedy dilarutkan dalam 200 liter air, dan diberikan 250 cc per bibit. Hal ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan akar.
b. Pengambilan sampel tanah top soil dan tailing pada lokasi penelitian dilakukan. Mekanisme pengambilan tailing dan top soil ini menggunakan
metode yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah 2004
.
Adapun cara pengambilan sampel tailing pada lokasi penelitian seperti Gambar 1.