BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan diameter, pertumbuhan tinggi, pH air asam tambang, berat kering tanaman, nisbah pucuk
akar, analisis organ vegetatif tanaman, dan analisis lumpur.
4.1.1 Pertumbuhan Diameter dan Pertumbuhan Tinggi
Respon pertumbuhan bibit terhadap kondisi genangan air asam tambang dapat dilihat dari besarnya pertambahan diameter dan tinggi bibit pada setiap
minggu selama waktu pengamatan. Besarnya pertumbuhan diameter dan tinggi kedua bibit, baik kayu putih maupun longkida yang ditanam bersama rumput tifa
dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1 Pertumbuhan diameter kayu putih dan longkida yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang
Selama satu bulan pengamatan, kayu putih yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang mengalami pertumbuhan diameter
sebesar 1,02 mm. Longkida yang juga ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang mengalami pertumbuhan diameter sebesar 2,69 mm.
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00
1 2
3 4
D ia
m et
er m
m
Minggu ke- Kayu Putih
Longkida
Gambar 2 Pertumbuhan tinggi kayu putih dan longkida yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang
Kayu putih yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang memiliki pertumbuhan tinggi sebesar 19,70 cm selama satu bulan
pengamatan. Longkida yang juga ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang hanya memiliki pertumbuhan tinggi sebesar 1,33 cm.
4.1.2 Kondisi pH Air Asam Tambang
Ada tidaknya pengaruh jenis tanaman terhadap kondisi pH air asam tambang dapat dilihat pada perubahan pH air asam tambang tersebut. Hasil uji F
menyatakan bahwa perlakuan berupa kombinasi jenis tanaman tidak memberikan pengaruh terhadap kenaikan pH air asam tambang, seperti yang ditunjukkan oleh
Tabel 1. Tabel 1
Pengaruh kombinasi jenis tanaman terhadap kenaikan pH air asam tambang menurut hasil uji F
Keterangan : tn = tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95
Meski kondisi pH air asam tambang tidak dipengaruhi oleh adanya perlakuan, akan tetapi kenaikan pH air asam tambang terjadi setiap minggu pada
semua unit percobaan, baik itu pada bak yang ditanami rumput tifa dan kayu putih, rumput tifa dan longkida, maupun pada bak yang hanya ditanami rumput
tifa saja. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
0,00 4,00
8,00 12,00
16,00 20,00
1 2
3 4
T in
g g
i c
m
Minggu ke- Kayu Putih
Longkida
Minggu Minggu
Minggu Minggu
Minggu ke-0
ke-1 ke-2
ke-3 ke-4
pH air asam tambang tn
tn tn
tn tn
Parameter
Gambar 3 Kenaikan pH air asam tambang pada setiap unit percobaan Air asam tambang mengalami kenaikan pH dengan pH awal sebesar 2,8.
Setelah empat minggu, pH pada bak yang ditanami rumput tifa dan kayu putih naik menjadi 6,6. Pada bak yang ditanami rumput tifa dan longkida pH-nya naik
menjadi 6,0. Serta pada bak yang hanya ditanami rumput tifa saja naik menjadi 6,6.
4.1.3 Berat Kering Total
Perhitungan berat kering total dilakukan guna mengetahui baik tidaknya pertumbuhan tanaman, sebab berat kering total dapat menggambarkan efisiensi
proses fisiologis dalam tanaman dengan interaksi lingkungan tempat tumbuh .
Besarnya berat kering total kedua bibit, baik kayu putih maupun longkida dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Berat kering total kayu putih dan longkida
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
1 2
3 4
pH A
ir A
sa m
T am
ba n
g
Minggu ke-
Tifa+Kayu Putih Tifa+Longkida
Tifa
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
Kayu Putih Longkida
gram g
Kayu putih yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang memiliki berat kering total sebesar 4,40 g dan longkida yang juga
ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang memiliki berat kering total sebesar 61,60 g. Berat kering total merupakan penjumlahan
antara berat kering akar dengan berat kering pucuk.
4.1.4 Nisbah Pucuk Akar
Informasi mengenai nisbah pucuk akar diperlukan untuk mengetahui keseimbangan antara pertumbuhan pucuk tanaman sebagai tempat terjadinya
proses fotosintesis dengan pertumbuhan akar sebagai bidang serapan hara dan air. Nisbah pucuk akar kedua bibit, baik kayu putih dan longkida dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5 Nisbah pucuk akar kayu putih dan longkida Kayu putih yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air
asam tambang memiliki nisbah pucuk akar sebesar 3,89. Nisbah pucuk akar yang dimiliki oleh longkida yang juga ditanam bersama rumput tifa pada kondisi
genangan air asam tambang adalah sebesar 2,26.
4.1.5 Analisis Organ Vegetatif Tanaman
Analisis organ vegetatif tanaman dilakukan guna mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam suatu tanaman. Banyaknya unsur N, P, K, dan Fe yang
terdapat dalam bibit kayu putih dan longkida dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Kandungan ini diperoleh dari perkalian antara konsentrasi unsur dengan berat
kering tanaman.
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
4,00
Kayu Putih Longkida
Tabel 2 Konsentrasi dan kandungan unsur N, P, K, dan Fe pada kayu putih
Sumber: Services Laboratory SEAMEO BIOTROP, 14 September 2011
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa kayu putih memiliki kandungan unsur N, P, K, dan Fe yang lebih banyak di bagian pucuk dibandingkan dengan akar.
Demikian halnya pada longkida, seperti yang terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 Konsentrasi dan kandungan unsur N, P, K, dan Fe pada longkida
Sumber: Services Laboratory SEAMEO BIOTROP, 14 September 2011
Longkida juga memiliki unsur N, P, dan K yang lebih banyak terdapat di bagian pucuk daripada akar. Namun demikian, tidak dengan Fe. Unsur Fe pada
longkida lebih banyak terdapat di bagian akar dibandingkan pucuk.
4.1.6 Analisis Lumpur
Adapun kandungan hara yang terdapat di dalam lumpur dapat dilihat pada Tabel 4. Lumpur ini digunakan sebagai media tanam.
Tabel 4 Kandungan hara lumpur
Sumber: Services Laboratory SEAMEO BIOTROP, 14 September 2011
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa unsur N, P, K, dan Fe pada lumpur yang diberi perlakuan, yaitu berupa tanaman memiliki kadar yang lebih rendah
dibandingkan pada lumpur tanpa adanya perlakuan atau tanpa adanya tanaman.
Konsentrasi Kandungan mg
Konsentrasi Kandungan mg
N 0,18
1,62 1,04
36,40 P
0,05 0,45
0,65 22,75
K 0,32
2,88 1,06
37,10 Fe
0,93 8,37
0,26 9,10
Akar Pucuk
Unsur Hara
Konsentrasi Kandungan mg
Konsentrasi Kandungan mg
N 1,14
215,46 1,05
448,35 P
0,17 32,13
0,12 51,24
K 7,58
1432,62 3,57
1524,39 Fe
5,10 963,90
0,34 145,18
Akar Pucuk
Unsur Hara
Parameter Uji Satuan
Lumpur yang Diberi Perlakuan
Lumpur Tanpa Perlakuan
N Total 0,11
0,12 P Tersedia
ppm 58,76
64,90 K
cmolkg 0,82
0,88 Fe Tersedia
9,29 10,11
S Tersedia 0,24
0,23
Namun demikian, lumpur dengan tanpa ditanami memiliki kadar S yang lebih rendah dibandingkan dengan lumpur yang ditanami.
4.2 Pembahasan