3.5 Pengamatan dan Pengambilan Data
Peubah yang diukur pada penelitian ini adalah pertumbuhan diameter bibit, pertumbuhan tinggi bibit, pH air asam tambang, berat kering tanaman,
nisbah pucuk akar, analisis organ vegetatif tanaman, dan analisis lumpur.
3.5.1 Diameter Bibit mm
Pengukuran diameter bibit dilakukan menggunakan jangka sorong dan diukur pada batang dengan ketinggian 5 cm di atas permukaan air yang
sebelumnya sudah diberi penanda untuk mempermudah pengukuran selanjutnya. Pengukuran diameter bibit dilakukan sekali dalam seminggu selama satu bulan.
3.5.2 Tinggi Bibit cm
Pengukuran tinggi bibit dimulai dari 5 cm di atas permukaan air hingga pucuk tanaman menggunakan mistar. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama
satu bulan.
3.5.3 pH Air Asam Tambang
Pengukuran pH air asam tambang dilakukan setiap minggu selama satu bulan menggunakan pH meter digital. Alat dicelupkan ke dalam air, kemudian
tombol power ditekan untuk mengaktifkan. Selanjutnya ditunggu hingga angka yang ditampilkan pada layar berhenti.
3.5.4 Berat Kering Tanaman g
Pengukuran berat kering tanaman dilakukan pada akhir pengamatan dengan cara memotong sampel menjadi dua bagian, yaitu bagian akar dan bagian
pucuk batang dan daun. Kemudian, kedua bagian tersebut dibungkus koran secara terpisah, selanjutnya dilakukan pengovenan pada suhu 60°C selama 48
jam. Setelah tercapai berat kering yang konstan, dilakukan penimbangan. Penimbangan tersebut menghasilkan data berat kering akar dan berat kering
pucuk.
3.5.5 Nisbah Pucuk Akar
Nisbah pucuk akar diperoleh dengan membandingkan berat kering pucuk
dengan berat kering akar.
3.5.6 Analisis Organ Vegetatif Tanaman
Analisis organ vegetatif dilakukan pada akhir pengamatan untuk mengetahui kemampuan bibit dalam menyerap unsur-unsur N, P, K, dan Fe dari
media tanam yang digunakan.
Ada dua sampel yang diambil dari masing-masing jenis bibit, yaitu akar dan pucuk batang dan daun.
Analisis ini dilakukan di Services Laboratory
SEAMEO BIOTROP Bogor.
3.5.7 Analisis Lumpur
Analisis lumpur dilakukan pada akhir pengamatan untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung didalamnya, seperti N, P, K, Fe, dan S. Ada dua
sampel yang diambil untuk dianalisis, yaitu lumpur yang berasal dari semua perlakuan yang dikompositkan dan lumpur yang diambil dari bak yang tanpa
ditanami apa-apa. Analisis ini juga dilakukan di Services Laboratory SEAMEO
BIOTROP Bogor. 3.6
Analisis Data
Data yang diperoleh, kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Minitab 14. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, yaitu kombinasi
jenis tanaman terhadap kenaikan pH air asam tambang dilakukan analisis keragaman dan kemudian diuji dengan uji F. Setelah data dianalisis, kemudian
dibuat daftar sidik ragam Analysis of VarianceANOVA, sehingga dapat diketahui besarnya F
hitung
. Dengan demikian, dapat dilakukan pengujian perlakuan dengan kriteria uji:
Jika F
hitung
≥ F
tabel
tolak H F
hitung
F
tabel
terima H Hipotesis yang digunakan dalam pengujian tersebut adalah:
H : perlakuan berupa kombinasi jenis tanaman tidak memberikan pengaruh
terhadap kenaikan pH air asam tambang. H
1
: perlakuan berupa kombinasi jenis tanaman memberikan pengaruh terhadap kenaikan pH air asam tambang.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN