Masalah Penelitian Permintaan Kuantitas dan Kualitas Buah-buahan Rumahtangga di Provinsi Lampung

2009 dalam Ogundari 2012 bahwa rekomendasi kebijakan yang didasarkan atas analisis yang tidak melihat respon perubahan permintaan konsumen dari segi kualitas akibat perubahan pendapatan dapat menjadi subjek kesalahan yang signifikan dalam desain kebijakan dan proses perencanaan. Hal ini dikarenakan peningkatan permintaan mungkin tidak memberikan indikasi adanya peningkatan permintaan untuk kualitas. Jika hanya dari segi kuantitas, maka hanya akan tampak respon perubahan permintaan buah-buahan dari segi kuantitas namun tidak tampak perubahan pilihan konsumsi konsumen kaitannya dengan kualitas buah itu sendiri. Kualitas buah yang dimaksud meliputi rasa, bentuk, warna, dan sebagainya. Kualitas suatu buah itu sendiri dicerminkan dari tingkat harga. Buah dengan kualitas rendah, maka harganya akan relatif lebih murah dibandingkan dengan yang kualitasnya lebih tinggi pada suatu komoditi buah tertentu. Pada masing-masing komoditi buah, dengan adanya peningkatan pada harga dan pendapatan dimungkinkan akan menyebabkan terjadinya pertukaran konsumsi oleh konsumen, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Konsumen akan mengubah pilihan konsumsinya dari buah yang kualitasnya rendah ke buah yang kualitasnya lebih tinggi. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana respon perubahan permintaan kuantitas dan kualitas buah-buahan akibat perubahan harga dan pendapatan di Provinsi Lampung? Respon perubahan permintaan akibat perubahan harga dan pendapatan masyarakat, baik dari kuantitas maupun kualitas perlu dikaji karena merupakan informasi penting bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan perbaikan konsumsi masyarakat. Beberapa pertanyaan yang diajukan di atas merupakan permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Hal yang perlu ditekankan dalam penelitian ini adalah bahwa perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu Kumar et al. 2011; Ofwona, 2013; Pusposari, 2012; Dianarafah, 1999; Deaton, 1990 terletak pada analisis yang dilakukan secara spesifik pada komoditas buah-buahan. Selain itu dalam penelitian ini juga memperhatikan unsur sosiodemografi untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permintaan buah-buahan di Provinsi Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat menjembatani bagian dari kesenjangan dalam penelitian sebelumnya dengan tidak hanya menganalisis respon perubahan permintaan akibat perubahan harga dan pendapatan dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap permintaan buah- buahan rumah tangga di Provinsi Lampung. 2. Menganalisis respon perubahan permintaan kuantitas dan kualitas buah-buahan akibat perubahan harga dan pendapatan di Provinsi Lampung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Pemerintah dan para pemangku kepentingan, sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam penentuan dan perumusan kebijakan terkait upaya peningkatan konsumsi buah-buahan. 2. Peneliti lain, sebagai informasi dan bahan referensi dalam melakukan penelitian lain yang sejenis.

1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan buah- buahan dan respon perubahan permintaan kuantitas dan kualitas buah-buahan akibat perubahan harga dan pendapatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari modul pengeluaran konsumsi pangan untuk kelompok buah-buahan hasil SUSENAS Survei Sosial Ekonomi Nasional untuk Propinsi Lampung tahun 2013. Terdapat lima buah yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu buah jeruk, rambutan, duku, pisang, dan pepaya. Kelima buah dipilih dengan alasan buah-buah tersebut merupakan buah dengan tingkat konsumsi yang relatif tinggi di Provinsi Lampung. Harga buah dalam penelitian ini secara implisit diperoleh berdasarkan pembagian antara nilai pengeluaran buah dengan jumlah buah yang dikonsumsi pada masing- masing rumahtangga. Buah yang dikonsumsi oleh masing-masing rumahtangga tidak dibedakan berdasarkan macam buah tersebut, misalnya pada buah jeruk, tidak dibedakan apakah jeruk tersebut merupakan jeruk mandarin, jeruk medan, atau jeruk lainnya tetapi dianggap sebagai satu kesatuan buah yang sama, yaitu buah jeruk. Perbedaan pada harga pada satu jenis buah-buahan diasumsikan terjadi karena perbedaan kualitas buah tersebut bukan karena perbedaan wilayah ataupun faktor lainnya. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1. Teori Permintaan Permintaan menunjukkan jumlah barang yang bersedia dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan periode waktu tertentu. Pada kurva permintaan, akan dapat dilihat hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga barang tersebut, dengan faktor yang lain dianggap konstan sebesar tertentu. Besarnya jumlah barang yang diminta sangat tergantung pada harga barang tersebut. Semakin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta akan semakin kecil. Teori permintaan didasarkan atas teori prilaku konsumen consumer behavior, yang menunjukkan prilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang. Konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dengan melakukan konsumsi dengan batasan anggaran yang dimiliki. Sebaliknya, konsumen yang berusaha untuk meminimumkan biaya, akan berusaha untuk mempertahankan kepuasannya. Dari hal inilah akan didapatkan fungsi permintaan. Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan konsumen menunjukkan jumlah optimal dari setiap barang sebagai fungsi dari harga dan pendapatan yang dihadapi konsumen Varian, 2006. Terdapat dua macam fungsi permintaan, yaitu fungsi permintaan Marshallian dan fungsi permintaan Hicksian. Fungsi permintaan Marshallian diderivasi dari analisis maksimisasi utilitas. Fungsi permintaan Marshallian menunjukkan jumlah komoditi yang akan dibeli oleh konsumen sebagai fungsi dari harga komoditi dan pendapatannya Henderson and Quandt, 1980. Beberapa ekonom sering menggunakan istilah yang berbeda untuk mengatakan fungsi permintaan Marshallian, seperti a consumer’s ordinary demand function Henderson and Quandt, 1980, uncompensated demand function Nicholson, 2008. Fungsi permintaan yang lainnya adalah fungsi permintaan Hicksian yang diderivasi dari minimisasi biaya. Fungsi permintaan Hicksian menunjukkan jumlah komoditi yang akan dibeli oleh konsumen sebagai fungsi dari harga komoditi pada kondisi utilitas tertentu. Fungsi permintaan Hicksian sering disebut juga dengan compensated demand function Henderson and Quandt, 1980. Secara matematis, fungsi permintaan Marshallian dan fungsi permintaan Hicksian dapat dituliskan sebagai berikut : X m = f p x , p y , M ...................................................................................... 2.1 X h = f p x , p y , U ........................................................................................ 2.2 Keterangan : X m dan X h : jumlah barang X yang diminta P x : harga barang x p y : harga barang y M : pendapatan U : utilitas Dapat dilihat bahwa fungsi permintaan Marshallian merupakan fungsi dari harga dan pendapatan. Pada fungsi permintaan Marshallian, konsumen berusaha memaksimumkan utilitas dengan batasan berupa anggaran sebesar tertentu. Jadi pada fungsi permintaan Marshallian, utilitas akan berubah-ubah dan pendapatan nominal adalah tetap. Sedangkan pada fungsi permintaan Hicksian, tingkat utilitas sudah ditentukan, lalu dicari budget yang minimal. Jadi pada fungsi permintaan Hicksian, pendapatan rill tetap dan pendapatan nominal yang diubah. Fungsi permintaan Hicksian merupakan fungsi dari harga dan utilitas. Deaton and Muellbauer 1980 menjelaskan ada beberapa karakteristik pada fungsi permintaan, yaitu adding up, homogeneity, symmetry, dan negativity. 1. Adding up Karakteristik ini menjelaskan bahwa jika dijumlahkan seluruh share belanja suatu komoditi terhadap total belanja, maka hasilnya adalah sama dengan satu. Maksudnya adalah total nilai dari permintaan konsumen merupakan total pengeluaran konsumen. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : P 1 X 1 + P 2 X 2 = m ..................................................................................... 2.3 � + � = ................................................................................... 2.4