Belajar Matematika Tinjauan Pustaka

berperan sebagai bahasa simbolik atau sarana komunikasi yang cermat, jelas dan tepat. Dalam hal ini matematika berperan ganda yakni sebagai ratu dan sekaligus pelayan ilmu. Sebagai ratu matematika adalah merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan sebagai pelayan, matematika memungkinkan sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis dan juga menyajikan pernyataan dalam bentuk model matematika yang ringkas dan jelas. Purwoto, 2003: 12. Menurut Kline 1981: 172 dalam Mulyono 2003: 252 mengemukakan bahwa, “Matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif”. R. Soedjadi 2000: 11 mendefinisikan matematika sebagai berikut : 1 Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. 2 Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3 Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. 4 Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5 Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6 Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah pengetahuan dengan bahasa simbolis tentang pola keteraturan pengetahuan pada struktur yang terorganisasikan mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil yang ciri utamanya menggunakan penalaran deduktif tetapi tidak melupakan penalaran induktif.

3. Belajar Matematika

Topik-topik dalam matematika tersusun secara hirarki mulai dari yang dasar atau yang mudah sampai yang paling sukar. Oleh karena itu dalam mempelajari matematika harus memperhatikan adanya prasyarat sebagai modal agar dapat mempelajari materi selanjutnya. Cornelius 1982: 38 dalam Mulyono 2003: 253 mengemukakan, “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”. Sedangkan menurut Cockroft 1982: 1-5, matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Mulyono Abdurrahman, 2003: 253 Lerner 1988: 430 dalam Mulyono 2003: 253-254 mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen yaitu : 1. Konsep Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika mereka dapat mengorganisasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu. 2. Keterampilan Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. Sebagai contoh, proses menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian adalah suatu keterampilan matematika. Suatu keterampilan dapat dilihat dari kinerja anak secara baik atau kurang baik, secara cepat atau lambat, dan secara mudah atau sangat sukar. Keterampilan cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan melalui latihan. 3. Pemecahan masalah Adalah aplikasi dari konsep dan ketrampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan ketrampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda.

4. Masalah Kesalahan Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SOAL POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MTA GEMOLONG TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 173

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBENTUK CERITA PADA POKOK BAHASAN Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbentuk Cerita pada Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Kelas VIII MTs Negeri Ngemplak T

1 3 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

0 1 17

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO PADA SISWA KELAS VII Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Aljabar Ditinjau Dari Taksonomi Solo Pada Siswa Kelas Vii SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2015/2

0 2 17

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS ( Siswa kelas VI SDN II Jatisari Jatisrono Wonogiri.

0 3 13

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN LINGKARAN DENGAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Lingkaran Dengan Panduan Kriteria Watson.

0 0 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar(Studi Kasus Pada Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 1 Surakar

0 1 15

Analisis kesalahan siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang tahun ajaran 2015/2016 dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan rotasi.

0 1 412

Analisis kesalahan siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang tahun ajaran 2015 2016 dalam menyelesaikan soal soal pada pokok bahasan rotasi

0 0 408

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Pokok Bahasan Kubus

0 0 8