sebagai efek sampingan. Proses belajar dapat berlangsung dengan penuh kesadaran, dapat juga tidak demikian”. Winkel, 1996: 55.
Di kalangan ahli psikologi terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar learning. Namun, baik secara eksplisit
maupun secara implisit pada akhirnya terdapat kesamaan maknanya, ialah bahwa definisi maupun konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Abin Syamsyuddin Makmun, 2000: 157.
Dari definisi-definisi tersebut maka didapatkan hal-hal pokok sebagai berikut :
a. bahwa belajar itu membawa perubahan dalam arti behavioral changes,
aktual maupun potensial. b.
bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah diciptakannya kecakapan baru.
c. bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja.
2. Pengertian Matematika
Matematika merupakan bidang studi yang disusun atas dasar aksioma atau postulat yang kemudian dikembangkan menjadi dalil-dalil. Matematika adalah
pengetahuan deduktif, artinya menerima generalisasi yang didasarkan atas pembuktian secara deduktif dan tidak menerima generalisasi yang didasarkan
kepada observasi induktif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 723 disebutkan bahwa,
“Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan”. Matematika timbul karena olah pikir manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran matematika terdiri atas 4 kawasan luas ialah: aritmatika, aljabar, geometri dan analisis. Matematika merupakan
pengetahuan yang disusun secara konsisten dengan menggunakan logika deduktif. Artinya matematika merupakan pengetahuan yang bersifat
rasional yang kebenarannya tidak tergantung kepada pembuktian secara empiris, tetapi secara deduktif. Dalam dunia keilmuan matematika
berperan sebagai bahasa simbolik atau sarana komunikasi yang cermat, jelas dan tepat. Dalam hal ini matematika berperan ganda yakni sebagai
ratu dan sekaligus pelayan ilmu. Sebagai ratu matematika adalah merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan sebagai pelayan,
matematika memungkinkan sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis dan juga menyajikan pernyataan dalam bentuk model matematika
yang ringkas dan jelas. Purwoto, 2003: 12. Menurut Kline 1981: 172 dalam Mulyono 2003: 252 mengemukakan
bahwa, “Matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar
induktif”. R. Soedjadi 2000: 11 mendefinisikan matematika sebagai berikut :
1 Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik. 2
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
4 Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk. 5
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
pengetahuan dengan bahasa simbolis tentang pola keteraturan pengetahuan pada struktur yang terorganisasikan mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke
unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil yang ciri utamanya menggunakan penalaran deduktif tetapi tidak melupakan penalaran
induktif.
3. Belajar Matematika