mendalam dan observasi partisipasi untuk pengumpulan data. Pastikan apakah setiap hari telah terhimpun catatan harian wawancara dengan
informan serta catatan harian observasi. 2 Setelah itu dilakukan uji silang terhadap materi catatan-catatan harian itu untuk memastikan tidak ada
informasi yang bertentangan antara catatan harian waancara dan catatan harian observasi. Apabila ternyata antara catatan harian kedua metode ada
yang tidak relevan, peneliti harus mengonfirmasi perbedaan itu kepada informan. 3 Hasil konfirmasi itu perlu diuji lagi dengan infomrmasi-
informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil konfirmasi itu bertentangan dengan informasi-informasi yang telah dihimpun sebelumnya dari
informan atau dari sumber-sumber lain. Apabila ada yang berbeda, peneliti terus menelusuri perbedaan-perbedaan itu sampai peneliti menemukan
sumber perbedaan dan materi perbedaannya, kemudian dilakukan konfirmasi dengan informan dan sumber-sumber lain.
Burhan Bungin,
2005: 191
Penelitian ini sendiri menggunakan triangulasi dengan sumber, yaitu dengan membandingkan data hasil observasi, data hasil tes, data hasil wawancara.
Burhan Bungin 2005: 191 menyatakan bahwa, “Triangulasi lebih banyak menggunakan metode alam level mikro, seperti bagaimana menggunakan
beberapa metode pengumpulan data dan analisis data sekaligus dalam sebuah penelitian, termasuk menggunakan informan sebagai alat uji keabsahan dan
analisis hasil penelitian. Asumsinya bahwa informasi yang diperoleh peneliti melalui pengamatan akan lebih akurat apabila digunakan interview atau
menggunakan bahan dokumentasi untuk mengoreksi keabsahan informasi yang telah diperoleh dengan kedua metode tersebut”.
Proses triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data data hasil observasi, data hasil tes, data hasil
wawancara dan analisis, sampai penulis yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada
informan.
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Lexy J. Moleong, 2000: 103.
Analisis data merupakan hal utama dalam suatu penelitian karena dari analisis data tersebut dapat diperoleh hasil dari apa yang diteliti. Karena penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kulitatif, maka analisis datanya tidak menggunakan perhitungan non statistic. Analisis data dilakukan dalam suatu
proses yang pelaksanannya mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif. Proses analisis data yang akan dilakukan dalam
penelitian ini antara lain melalui observasi, pemberian tes tertulis berbentuk essay uraian untuk mengetahui letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
pada subpokok bahasan hubungan antar sudut, juga melalui wawancara untuk memperluas data dan informasi yang telah diperoleh.
Selanjutnya dari data hasil observasi, analisis kesalahan siswa dan data dari hasil wawancara dibandingkan untuk mendapatkan data yang valid.
Kemudian dilakukan reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, 1992:16. Proses reduksi data ini bertujuan untuk menghindari
penumpukan data atau informasi dari siswa. Kemudian data yang telah valid disajikan untuk tiap jenis kesalahan dan penyebab mengapa siswa melakukan
kesalahan tersebut. Dalam menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan hubungan antar
sudut, siswa diharapkan : 1.
Menguasai materi prasyarat. 2.
Cermat dalam membaca dan memahami maksud soal yaitu apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
3. Menguasai dengan baik konsep dasar sudut berpelurus, sudut berpenyiku, dan
sudut bertolak belakang. 4.
Menerapkan konsep dasar untuk menyelesaikan soal. 5.
Teliti dalam melakukan perhitungan.
Apabila siswa tidak dapat melakukan hal tersebut di atas maka dapat terjadi kesalahan pada siswa dalam menyelesaikan soal tentang hubungan antar
sudut. Kesalahan-kesalahan ini akan dianalisis dan kemudian digolongkan menjadi beberapa jenis kesalahan. Hasil analisis yang berupa jenis kesalahan yang
dilakukan siswa pada penelitian ini akan dibandingkan dengan jenis kesalahan berdasarkan teori tentang jenis-jenis kesalahan yang telah dikemukakan pada
penelitian sebelumnya yang relevan, yaitu kesalahan pemahaman materi pra syarat, kesalahan penerapan konsep, dan kesalahan perhitungan.
H. Prosedur Penelitian