5 Sutanto 2002 mengatakan secara garis besar ada beberapa keuntungan
yang diperoleh dengan memanfaatkan pupuk organik, diantaranya sebagai berikut: 1
Mempengaruhi sifat fisik tanah. Warna tanah dari cerah akan berubah menjadi kelam. Bahan organik tanah membuat tanah menjadi gembur dan lepas-
lepas, sehingga aerasi menjadi lebih baik serta lebih mudah ditembus perakaran tanaman. Pada tanah yang bertekstur pasir, bahan organik akan meningkatkan
pengikatan antar partikel dan meningkatkan kapasitas mengikat air. 2
Mempengaruhi sifat kimia tanah. Kapasitas Tukar Kation KTK dan ketersediaan hara meningkat dengan penggunaan bahan organik. Asam yang
dikandung humus akan membantu meningkatkan proses pelapukan bahan mineral. 3
Mempengaruhi sifat biologi tanah. Bahan organik akan menambah energi yang diperlukan bagi kehidupan mikroorganisme tanah. Tanah yang kaya bahan
organik akan mempercepat perbanyakan fungi, bakteri, mikro flora, dan mikro fauna tanah lainya.
2.4 Nitrogen dalam Tanah dan Tanaman
Kadar nitrogen total dalam tanah berkisar dari 0.02 dalam subsoil sampai 2.5 pada tanah gambut. Bentuk nitrogen tanah dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu bentuk organik dan anorganik. Bentuk N-anorganik di dalam tanah terdiri dari enam macam, yaitu: 1 nitrat NO
3 -
; 2 nitrit NO
2 -
, 3 amonium NH
4 +
; 4 oksida nitrus N
2
O; 5 NO; dan 6 gas dinitrogen N
2
yang hanya dimanfaatkan oleh Rhizobium. Bentuk-bentuk dari NH
4 +
, NO
3 -
, dan NO
2 -
adalah sangat penting dalam kesuburan tanah. Bentuk N-organik di dalam tanah pada
umumnya terdapat dalam bentuk asam-asam amino atau protein 20 - 40, gula-gula amino dan senyawa-senyawa kompleks yang belum terdenitrifikasi
yang terbentuk oleh reaksi amonium dengan lignin, polimerisasi kuinon dengan senyawa-senyawa N, dan kondensasi gula dan amin. Sekitar 95 atau lebih N di
tanah permukaan berada dalam bentuk organik Leiwakabessy et al., 2003. Transformasi nitrogen dalam tanah melalui proses mineralisasi. Mineralisasi
nitrogen adalah perubahan bentuk dari N organik menjadi bentuk-bentuk inorganik NH
4 +
atau NH
3
. Mineralisasi terdiri dari beberapa proses penting, yaitu aminisasi, amonifikasi dan nitrifikasi. Aminisasi adalah proses pembebasan
6 senyawa asam-asam amino, sedangkan amonifikasi adalah reduksi dari N amin
menjadi amoniak NH
3
atau ion-ion ammonium NH
4 +
. Tahap aminisasi dan amonifikasi berlangsung dibawah aktivitas mikroorganisme heterotrop. Nitrifikasi
adalah perubahan dari ammonium menjadi nitrat yang berlangsung melalui dua tahap, yaitu oksidasi dari ammonium menjadi nitrit NO
2 -
yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan dari nitrit menjadi nitrat NO
3 -
yang dilakukan oleh bakteri Nitrobacter Tisdale et al., 1985; Prasad and Power, 1997.
Nitrogen diserap tanaman dari tanah dalam bentuk nitrat NO
3 -
dan amonium NH
4 +
. Sebagian besar nitrogen diserap dalam bentuk ion nitrat NO
3 -
karena ion tersebut bermuatan negatif sehingga selalu berada di dalam larutan tanah, ion nitrat lebih mudah tercuci oleh aliran air. Arah pencucian menuju
lapisan di bawah daerah perakaran sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Sebalikya, ion amonium NH
4 +
bermuatan positif sehingga terikat oleh koloid tanah dan tidak mudah hilang oleh proses pencucian. Ion tersebut dapat
dimanfaatkan oleh tanaman setelah melalui proses pertukaran kation Novizan, 2002.
2.5 Fosfor dalam Tanah dan Tanaman