4 Latosol merupakan tanah yang umum terbentuk di daerah tropik yang
mempunyai curah hujan dan suhu tinggi. Di Indonesia Latosol umumnya terdapat pada bahan induk volkanik, baik berupa tufa volkan maupun batuan beku.
Umumnya Latosol terdapat di daerah dengan ketinggian 10 hingga 1000 m dari permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 2000 mmtahun, bulan kering
kurang dari tiga bulan, dan bertopografi datar sampai bergunung Soepardi, 1983.
2.3 Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik
ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut dalam air dan bahan organik yang stabil atau humus Stevenson, 1994. Bahan organik dihasilkan oleh
tumbuhan melalui proses fotosintesis, sehingga unsur karbon merupakan penyu- sun utama dari bahan organik tersebut yang berada dalam bentuk senyawa
polisakarida, seperti sellulosa, hemisellulosa, pati serta bahan pektin dan lignin Sugito, 2003. Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan
kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, maka kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman
juga akan menurun. Jenis pupuk organik sangat beragam, ditentukan oleh asal bahan
terbentuknya seperti pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, humus, pupuk burung atau guano. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi
pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik
dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat
beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia atau hara yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan
dan tanaman dapat bervariasi BPPP, 2006.
5 Sutanto 2002 mengatakan secara garis besar ada beberapa keuntungan
yang diperoleh dengan memanfaatkan pupuk organik, diantaranya sebagai berikut: 1
Mempengaruhi sifat fisik tanah. Warna tanah dari cerah akan berubah menjadi kelam. Bahan organik tanah membuat tanah menjadi gembur dan lepas-
lepas, sehingga aerasi menjadi lebih baik serta lebih mudah ditembus perakaran tanaman. Pada tanah yang bertekstur pasir, bahan organik akan meningkatkan
pengikatan antar partikel dan meningkatkan kapasitas mengikat air. 2
Mempengaruhi sifat kimia tanah. Kapasitas Tukar Kation KTK dan ketersediaan hara meningkat dengan penggunaan bahan organik. Asam yang
dikandung humus akan membantu meningkatkan proses pelapukan bahan mineral. 3
Mempengaruhi sifat biologi tanah. Bahan organik akan menambah energi yang diperlukan bagi kehidupan mikroorganisme tanah. Tanah yang kaya bahan
organik akan mempercepat perbanyakan fungi, bakteri, mikro flora, dan mikro fauna tanah lainya.
2.4 Nitrogen dalam Tanah dan Tanaman