Untuk mengetahui pengaruh dosis terak baja terhadap pertumbuhan padi, kandungan basa-basa, P-tersedia, unsur mikro dan logam berat maka dilakukan
analisis statistik ANOVA. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata dianalisis dengan uji lanjut duncan DMRT.
3.4. Pelaksanaan Percobaan
Bahan tanah sulfat masam pada kedalaman 0-20 cm. Persiapan media tanam dilakukan dengan memasukkan tanah ke dalam pot yang setara dengan 10
BKM Bobot Kering Mutlak. Selanjutnya ditambahkan terak baja converter sesuai dosis perlakuan, yaitu setara dengan 0, 3, 6 dan 9 tonha. Tanah yang sudah
diberi terak baja selanjutnya dilumpurkan dan diinkubasi selama 14 hari. Bersamaan dengan persiapan media tanam, juga dilakukan penyemaian benih
padi. Setelah bibit padi berumur 14 hari dilakukan pindah tanam transplanting bibit padi sebanyak 2 bibit per pot. Ketika tanaman padi berumur 3 MST,
dilakukan penjarangan dan disisakan satu tanaman per pot. Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan per pot,
bobot kering gabah per pot, dan persentase bobot gabah bernas. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi setelah diluruskan.
Pengukuran tinggi tanaman dan penghitungan jumlah anakan-per pot dilakukan setiap selang tujuh hari sejak tanaman berumur 3 MST Minggu Setelah Tanam
sampai 9 MST. Analisis tanah dan tanaman ditujukan untuk mengetahui perubahan sifat
kimia tanah dan kandungan hara dalam tanaman. Pengukuran kandungan P tersedia menggunakan metode Bray I, sedangkan kandungan basa-basa Ca, Mg,
dan K ditetapkan menggunakan pengekstrak amonium asetat pH 7. Penetapan kandungan logam Cu, Zn, dan Pb dalam tanah dilakukan dengan metode
sequential extraction dengan menggunakan pengekstrak akuades dan MgCl
2
.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap peningkatan pH tanah Tabel Lampiran 4. Pengaruh
dosis terak baja terhadap pH tanah Gambar 2 menunjukkan bahwa perlakuan tanpa terak baja T0 nyata lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan terak
baja T1, T2, T3, tetapi di antara perlakuan terak baja tidak berbeda nyata.
Gambar 2. Pengaruh Dosis Terak Baja
terhadap
pH Tanah
Secara umum dapat dilihat bahwa semakin tinggi dosis terak baja yang diberikan, pH tanah cenderung meningkat. Nilai pH terendah terjadi pada
perlakuan T0 sebesar 4,1 dan tertinggi pada perlakuan T3 sebesar 5,5. Peningkatan pH ini diduga karena adanya pembebasan CaO dan MgO dari terak
baja. Senyawa CaO bereaksi dengan H
2
O dalam tanah menghasilkan ion-ion Ca
2+
dan OH
-
. Selanjutnya ion Ca
2+
tersebut menggantikan kedudukan Al
3+
dan H
+
yang ada di kompleks jerapan tanah, sehinga Al
3+
dan H
+
dilepaskan ke larutan tanah. Ion Al
3+
dalam larutan tanah mengalami reaksi hidrolisis menjadi AlOH
3
yang tidak larut. Ion H
+
yang ada dalam larutan tanah tersebut selanjutnya dinetralkan oleh ion OH
-
dari bahan kapur, akibatnya pH tanah meningkat. Selain meningkatkan nilai pH tanah, pemberian terak baja juga berpengaruh nyata dalam
meningkatkan kandungan basa-basa Ca, Mg, dan K serta kandungan P tersedia dalam tanah Gambar 3.