Proses Penyeleksian Data ANALISIS DATA

Rapat ini merupakan bagian dari rangkaian rapat rutin yang dilaksanakan NAGASWARA magazine setiap bulannya. Penilaian yang dilakukan oleh penanggung jawab rubrik dan redaktur dalam rapat naskah Intro edisi Maret-April 2010 ini ditentukan oleh dua faktor, yaitu Faktor Teknis dan Faktor Non-teknis. Adapun penjelasan dari masing- masing faktor tersebut telah penulis rincikan sebagai berikut; 1. Faktor Teknis Penilaian naskah Intro berdasarkan kaidah sastra atau dilihat berdasarkan kelengkapan anatomi tulisan. Faktor teknis ini meliputi; Tema, Sudut Pandang, Plot, Karakter, Gaya, Suasana, Lokasi Peristiwa. 6 Faktor-faktor tersebut tidak menyebabkan penilaian terhadap naskah menjadi baku. Yang terpenting adalah bagaimana penuliswartawan dapat melanjutkan cerita sesuai dengan berita yang di dapat. 2. Faktor Non-teknis Faktor non-teknis adalah penilaian berdasarkan isi pesan dari rubrik Intro. Penilaian ini diperlukan agar Majalah NAGASWARA dapat mewujudkan visi dan misinya sebagai majalah musik yang berkualitas agar dapat memberikan inspirasi bagi pembaca. Walaupun bukan berupa petunjuk tekhnis, tapi mencoba mengingatkan kembali si 6 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006, h. 183-188. pembaca, karena pembaca mungkin lupa atau membuat orang untuk berpikir kembali. Selain itu, ada pula penilaian naskah Intro edisi Maret-April 2010 yang tidak layak cetak berdasarkan pada dua faktor ini: 1. Faktor Teknis Secara teknis atau berdasarkan kaidah sastra, yang menyebabkan tulisan tersebut tidak diterima dikarenakan: a. Kemampuan dalam membuat pembuka atau lead kurang. b. Penulis kurang bisa mengembangkan bangunan cerita, seperti plotting, memunculkan konflik dll. c. Cerita yang mudah ditebak dan terkesan klise. 2. Faktor Non-teknis Kriteria kedua yang menyebabkan tulisan tidak diterima bila tulisan pada rubrik Intro tersebut tidak mengandung pembahasan tentang majalah NAGASWARA. Karena majalah NAGASWARA merupakan majalah pribadi, jadi harus mengedepankan pembahasan seputar artis yang berkecimpung di label NAGASWARA itu sendiri, karena materi yang di kemukakan tidak boleh jauh dari pembahasan soal ke artisan yang bernaung di label NAGASWARA. 7 Naskah yang lolos atau layak cetak adalah naskah yang mendapatkan persetujuan dari redaktur dalam rapat persentasi naskah. Sedangkan naskah yang 7 Wawancara pribadi dengan Dian, Sekretaris dan staf bagian naskah Majalah NAGASWARA, Jakarta, 7 Juni 2012. tidak lolos akan disimpan guna menjadi bahan evaluasi agar kerja wartawan lebih baik lagi.

D. Proses Penyuntingan Data

Proses ini adalah proses memperbaiki atau penyempurnaan tulisan secara redaksional dan substansial. Proses ini dilakukan oleh editor. Secara redaksional, editor memperbaiki kata dan kalimat supaya logis, mudah dipahami dan tidak ganjil. Setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam rubrik Intro edisi Maret-April 2010 ini harus benar, baik secara ejaan atau secara penulisannya; tanda baca, tata bahasa, angka, nama dan alamat. Juga harus benar-benar punya arti dan enak dibaca. 8 Diakhir penyuntingannya, majalah NAGASWARA pada edisi ini lebih kepada revisi huruf atau foto. Agar bagaimana caranya supaya foto yang dimuat pada edisi band Wali sewaktu di Mesir ini seolah berbicara. Dan huruf-huruf yang salah tulis akan terus diperbaiki karena ditakutkan adanya kealfaan dari pihak redaksi. 8 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, h. 67-68. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang tertulis pada bab I, II, III dan bab IV, maka hasil rumusan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses kebijakan redaksi pada majalah NAGASWARA khususnya pada rubrik Intro dapat dikatakan berbeda dengan proses majalah lain, karena majalah NAGASWARA merupakan majalah pribadi yang dimiliki oleh perusahaan pribadi pula. Majalah ini memuat berita tentang apapun yang ada dalam label musik NAGASWARA, tanpa memikirkan konsep yang mengedepankan idealis yang biasa majalah lain suguhkan. 2. Majalah NAGASWARA mengadakan rapat guna membahas soal pembuatan video klip Wali band yang akan dilakukan di Mesir. Bapak Rahayu Kertawiguna memberikan ide-ide yang meliputi: tema, penempatan syuting, angle serta kostum apa yang harus dipakai pada tiga video klip yang berbeda yakni video klip Puaskah, Tobat Maksiat TOMAT, dan Harga Diri. 3. Proses pengumpulan data majalah NAGASWARA pada rubrik Intro edisi Maret-April 2010 terlebih dahulu mewawancara narasumber yang dalam hal ini biasanya wartawan yang meliput berita tersebut yang akan menjadi narasumber. Jadi selain seorang wartawan, dia