35 mengalami perubahan menjadi skala lebih cukup ketakutan sedangkan perilaku
curiga dinilai pada skala sangat curiga oleh responden. Perubahan nilai dari kelima kategori perilaku diatas yang terjadi menunjukkan adanya indikasi
perubahan perilaku walaupun tidak berbeda nyata. Fluktuasi atau perubahan nilai- nilai perilaku yang masih dalam kisaran normal juga merupakan suatu upaya
fisiologis tubuh untuk melakukan proses homeostasis dalam menjaga perilaku yang sama pada kondisi yang nyaman Guyton and Hall 2008.
IV.3 Diskusi Umum
Berdasarkan literatur yang ada, seluruh penelitian ini masih berada pada kisaran normal, artinya monyet ekor panjang yang digunakan tidak mengalami
gangguan fisiologis yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa monyet ekor panjang yang digunakan masih mampu beradaptasi dengan cukup baik terhadap perlakuan
pengaturan suhu dan kelembaban yang merupakan kondisi kurang nyaman baik pada kondisi adaptasi dan post-aklimasi. Tentunya kondisi aklimasi adalah
kondisi yang nyaman karena adaptasi fisiologis dan perilaku hewan dapat berjalan lebih baik lagi atau stabil.
Nilai bahan pakan, asupan pakan, dan pertumbuhan bobot badan yang diperoleh dari penelitian ini masih berada dalam kisaran normal sedangkan pada
nilai perilaku monyet ekor panjang juga masih dalam kisaran normal kondisi aklimasi. Kondisi kecernaan pakan dan bobot badan monyet yang terus meningkat
pada setiap cekaman lingkungan temperatur dan kelembaban yang diberikan memperlihatkan bahwa status fisiologis monyet cukup baik sehingga penyerapan
nutrisi-nutrisi dari pakan yang diberikan dapat diabsorbsi dan dipergunakan oleh tubuh dengan baik. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilaporkan oleh Suprayogi et al. 2009 dan Binol 2010. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa seluruh monyet yang digunakan berada
dalam kondisi fisiologis dan perilaku normal pada seluruh kondisi perlakuan atau dapat beradaptasi terhadap cekaman temperatur dan kelembaban yang diberikan
kepada monyet. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan mikroklimat ruangan tidak banyak mempengaruhi kecernaan pakan dan perilaku monyet ekor panjang.
36 Berdasarkan uji statistik hasil penelitian, seluruh parameter yang diamati selama
penelitian juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Namun, kondisi post-aklimasi terlihat adanya indikasi stress dengan
adanya perubahan terhadap perilaku monyet yang ditandai bergesernya penilaian responden pada perilaku ketakutan yaitu dari hewan yang berperilaku kurang
ketakutan menjadi cukup ketakutan. Parameter perilaku yang lain juga terjadi fluktuasi nilai walaupun berdasarkan uji statistik yang dilakukan nilainya selama
penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Perubahan ini didukung oleh penelitian sebelumnya Binol 2010 menyatakan adanya penurunan
nilai parameter rasio netrofil:limfosit yang terjadi pada kondisi post-aklimasi karena monyet masih perlu melakukan proses adaptasi tubuh untuk mengenal
kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang baru. Kondisi stress dapat
meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, metabolisme tubuh, perilaku menjadi lebih tidak terkendali, penurunan kecernaan pakan, peningkatan asupan
air, dan menyebabkan penurunan bobot badan Guyton and Hall 2008. Dari pernyataan ini, dapat dikatakan bahwa pada parameter perilaku di kondisi post-
aklimasi monyet sudah terindikasi dalam kondisi stress walaupun belum menunjukkan perubahan yang nyata.
V. SIMPULAN DAN SARAN