Page | 9
Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network
BAB II WILAYAH STUDI DAN PENDIDIKAN RESPONDEN
1. Wilayah Studi
Studi ini dilakukan di 4 empat provinsi yaitu DI Yogyakarta, Lampung, Gorontalo dan Kalimantan Tengah. Pertimbangan memilih provinsi tersebut selain karena ke-4 provinsi itu
menjadi daerah kerja “WARGA-UNDP, juga didasarkan atas pertimbangan kompleksitas
masalah yang menimpa perempuan di 4 provinsi tersebut. DI Yogyakarta telah memiliki Kaukus Perempuan, infrastruktur komunikasinya sudah sangat maju, merupakan daerah
tujuan belajar dan memiliki organisasi pergerakan perempuan yang cukup beraneka ragam. DIY bisa menjadi inspirasi provinsi lain. Provinsi Lampung merepresentasikan heterogenitas
yang tinggi baik secara sosial maupun kultural.
Konflik terus berlangsung di provinsi ini dan masalah pemberdayaan perempuan sangat kompleks mulai dari persoalan domestic sampai trafficking. Sementara itu di provinsi
Gorontalo homogenitasnya sangat tinggi. Selain dikenal sebagai wilayah muslim, Gorontalo juga merupakan provinsi baru dengan perkembangan masalah-masalah perempuan yang
kompleks, seperti pertumbhan angkatan kerja perempuan, partisipasi perempuan di sektor publik dan meningkatnya angka partisipasi sekolah untuk perempuan yang cukup tinggi.
Sedangkan Kalimantan Selatan selain dicirikan oleh persoalan kesehatan perempuan, juga merupakan salah satu daerah tambang di Indonesia. Isu-isu perempuan pekerja tambang
diharapkan muncul dari provinsi ini. Berbagai karakteristik tersebut mendorong dipilihnya ke 4 provinsi di atas sebagai wilayah studi.
Gambaran dari wilayah studi dapat ditinjau di antaranya melalui Indeks Pembangunan ManusiaIPM Human Development Index. Secara sosial, berdasarkan IPM wilayah studi
terbagi menjadi wilayah dengan pencapain IPM tinggi dan rendah. DIY dan Kalimantan Tengah sebagai daerah peraih IPM tinggi dibandingkan dengan Lampung dan Gorontalo. Gorontalo
merupakan wilayah dengan pencapaian IPM terrendah lima tahun berturut-turut lihat Tabel 2. Menurut IPM yang dicapai, DIY dan Kalimantan Tengah dapat diklasifikasikan sebagai
provinsi yang memiliki manusia dengan kualitas lebih baik daripada Lampung dan Gorontalo.
Table 2. IPM di Wilayah Studi 2009-2013
Province 2009
2010 2011
2012 2013
DI Yogyakarta 75,23
75,77 76,32
76,75 77,37
Lampung 70,93
71,42 71,94
72,45 72,87
Gorontalo 69,79
70,28 70,82
71,31 -
Central Kalimantan 74.36
74,64 75,06
75,46 75,68
Sumber : BPS, 2014
Page | 10
Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network
Dilihat dari kenyataan bahwa DIY mampu mencapai IPM tertinggi daripada wilayah studi lainnya, tapi perolehan kursi perempuan justru menggambarkan kondisi sebaliknya.
Perolehan kursi perempuan DIY 10,9 di tingkat provinsi adalah yang terendah dibandingkan dengan Lampung 16,47, Kalimantan Tengah 22,22 dan Gorontalo
26,67 lihat Tabel. 3.
Tabel 3. Perolehan Kursi Perempuan di Provinsi
Province Total Kursi
Kursi Perempuan
Kursi Laki-laki
DI Yogyakarta 55
6 10,91 49 89,09
Lampung 85
14 16,47 71 83,53
Gorontalo 45
12 26,67 33 73,33
Kalimantan Tengah 45
10 22,22 23 77,7
Sumber : Puskapol, 2014
Di tingkat provinsi dan kabupatenkota, Kalimantan Tengah memperoleh kursi terbanyak dibandingkan wilayah studi lainny. Sementara DIY, Lampung dan Gorontalo mendapatkan
jumlah kursi lebih sedikit lihat Tabel. 4. Meskipun Baseline tidak mendalami fenomena ini, namun demikian data tersebut menarik untuk diperhatikan. Masing-masing provinsi memiliki
persoalan tersendiri sesuai dengan karakteristik wilayah. Jumlah perolehan kursi akan menjadi hambatan bagi anggota perempuan DPRD dalam memperjuangkan isu perempuan
dan gender dalam penganggaran, proses pembuatan kebijakan dan liputan media.
Tabel 4. Perolehan Kursi Perempuan di KabupatenKota di Wilayah Studi
Provinsi Total Kursi
Kursi Perempuan Kursi Laki-laki
DI Yogyakarta 220
36 16,36 184 83,64
Lampung 545
84 15,41 461 84,59
Gorontalo 100
15 15 85 85
Kalimantan Tengah 355
73 20,56 282 79,44
Sumber : Puskapol, 2014
2. Pendidikan Responden