Tujuan Survai Metode PENDAHULUAN

Page | 5 Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network perempuan parlemen itu sendiri. Kuatnya stigma dan pembagian kerja berbasis gender menyulitkan terbentuknya jaringan kerja berbasis teknologi. Tantangan lainnya adalah kurangnya kebijakan afirmasi baik dari eksekutif juga legislatif, anggaran yang tidak mencukupi dan ketiadaan agenda bersama sesama perempuan parlemen. Terlepas dari itu semua, dukungan bagi terbangunnya jaringan kerja perempuan parlemen saat ini menjadi kebutuhan utama. Agenda kerja akan membantu para perempuan parlemen untuk menyusun kebijakan, anggaran dan melakukan pengawasan. Dengan demikian, terbangun perjuangan bersama untuk mengusung isu yang sama. Pembangunan agenda bersama memerlukan interaksi dan komunikasi antar legislator. Pertemuan secara fisik antar mereka sudah sulit berlangsung, mengingat tugas-tugas individual mereka sebagai legislator yang mewakili konstituen, daerah berasal dan partai yang berbeda-beda. Diperlukan institusi, mekanisme dan instrument yang memfasilitasi mereka sehingga ide-ide dan tindakan untuk memperkuat posisi parlemen bisa dilakukan bersama tanpa menuntut pertemuan fisik setiap saat. Untuk itu pembangunan Kaukus dan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen Women Parliamentary Network yang mekanisme kerjanya dengan memanfaatkan teknologi canggih perlu diimplementasikan.

2. Tujuan Survai

Tujuan Baseline survey adalah; a. Memperlajari antusiasme dan pentingnya membangun Kaukus Perempuan Parlemen KPP dan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen di DI Yogyakarta, Lampung, Gorontalo dan Kalimantan Tengah; b. Mengidentifikasi kepemilikan dan penggunaan perangkat komunikasi dalam menunjang kinerja perempuan parlemen; c. Mengidentifikasi kepemilikan dan penggunaan media sosial dan internet serta cara yang digunakan oleh anggota parlemen perempuan dalam memenuhi data yang diperlukan dalam menunjang tugas-tugas mereka. d. Mengidentifikasi peta jaringan kerja perempuan parlemen di eksekutif dan stakeholder terkait seperti NGO; e. Mendapatkan gambaran dari eksistensi, struktur dan keterlibatan perempuan parlemen dalam kegiatan Kaukus Perempuan Parlemen di tingkat provinsi dan kabupatenkota;

3. Metode

Metode yang digunakan dalam Baseline adalah survei. Survei ini mengumpulkan informasi tentang Kaukus dan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen di masing-masing wilayah studi, kepemilikan dan penggunaan perangkat komunikasi serta respon mereka terhadap pembentukan Kaukus dan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen. Berdasarkan definisi dan tujuan survei, beberapa bagian dari survei ini relatif berbeda dengan survei dengan tujuan ilmiah yang membutuhkan aturan spesifik terkait sampling dan olah data. Survei dimaksudkan untuk mempersiapkan policy paper tentang implementasi dan dokumen evaluasi Jaringan Kerja Perempuan Parlemen, oleh karena itu aturan yang digunakan dalam sampling dan olah data lebih longgar, namun tidak mengurangi kualitas analisis yang dihasilkan. Page | 6 Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network Untuk menjamin pencapaian target kegiatan memungkinkan untuk diukur secara akurat, maka, data yang dibutuhkan dibagi menjadi tiga komponen dan masing-masing komponen akan menggunakan variabel yang dibagi menjadi indikator dan daftar pertanyaan dalam kuesioner. Variabel dan indikator dapat ditambah atau dibagi tergantung dari kebutuhan data. Metode baseline terdiri dari: 1. Baseline menggunakan metode Survei dan pendekatan kuantitatif untuk mengumpulkan data. Namun, data yang tidak dapat diperoleh melalui metode ini akan dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Secara keseluruhan, metode utama yang digunakan adalah survei. 2. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sebagai instrumen dengan tipe pertanyaan semi terbuka dan tertutup. Jika diperlukan, pedoman pertanyaan dapat dipergunakan untuk memperoleh data. Pengumpulan data dan analisis akan mengikuti pendekatan yang digunakan. Dengan demikian, pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang tidak dapat diperoleh dengan kuesioner. Namun demikian, kuesioner tetap merupakan instrumen utama. 3. Data dianalisis menjadi skor untuk menentukan indikator atau indeks sederhana yang menggambarkan kebiasaan dan perempuan parlemen dalam berkomunikasi berbasis teknologi. Hasil Baseline akan menggambarkan situasi pra intervensi Jaringan Kerja Perempuan sekaligus menjadi tolok ukur benchmark untuk mengukur efektifitas implementasi kegiatan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen. Metode yang digunakan dalam survei ini dimaksudkan untuk memetakan situasi sebelum kegiatan Jaringan Kerja Parlemen diimplementasikan dan sebagai tolok ukur untuk mengukur efektifitas kegiatan pasca intervensi. Oleh karena itu, laporan baseline terdiri dari: 1. Analisis dari temuan lapangan 2. Rekomendasi strategi implementasi Jaringan Kerja Perempuan Parlemen Terkait substansi utama dari Baseline, laporan akhir sekaligus menjadi policy paper di mana kondisi pra intervensi menjadi informasi awal bagi strategi implementasi dan dokumen evaluasi pasca intervensi. a Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan tipe pertanyaan semi tertutup. Tipe pertanyaan ini menyediakan ruang untuk jawaban yang belum teride tifikasika de ga e beri kategori lai -lai pada setiap piliha jawaba . Pengumpulan data juga menggunakan kombinasi kuesioner dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam diterapkan terhadap anggota dewan perempuan yang terpilih kembali incumbent dan baru terpilih. Kuesioner digunakan untuk mengukur variabel utama dalam survei ini. Varibale tersebut yaitu: 1 Anggota perempuan parlemen dan teknologi informasi dan komunikasi; 2 Kaukus dan dukungan bagi kaukus; dan 3 Stakeholder. Variabel tersebut diderivasi menjadi indikator yang tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan ilmiah. Contohnya variabel tersebut terdiri dari lebih dari satu indikator atau indikator terdiri lebih dari satu atribut. Namun, untuk memberikan informasi dasar terkait pembentukan Kaukus dan Page | 7 Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network Jaringan Kerja Perempuan Parlemen, hal tersebut dianggap memenuhi kualifikasi. Variabel dan indikator dimaksud sebegai berikut: No Variabel Indikator 1 Anggota Perempuan Parlemen dan Teknologi Informasi dan Komunikasi a. Kepemilikan perangkat komunikasi b. Penggunaan perangkat komunikasi c. Visi anggota terhadap jaringan kerja dan komunikasi berbasis teknologi d. Cara anggota memperoleh data 2 Institusi dan Dukungan Terhadap Kaukus a. Cara Anggota Parlemen berjejaring dengan sesama anggota b. Keberadaan Kaukus Perempuan Parlemen c. Alokasi dan Realisasi Budget Kaukus d. Dukungan dari Sekretariat Dewan 3 Stakeholders a. Kerjasama dengan NGO b. Kerjasama dengan Universitas c. Dukungan dari Badan Pemberdayaan Perempuan tingkat ProvinsiKabupaten-Kota Selanjutnya, ketiga variabel dan 11 indikator digabungkan dalam kuesioner yang meliputi 23 pertanyaan kombinasi semi tertutup dan terbuka. Kuesioner yang disusun disesuaikan untuk sebanyak mungkin meraih informasi dari perempuan parlemen yang menjadi responden di provinsi yang dipilih. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait pengalaman responden dan aktivitas Kaukus, mekanisme kerja Kaukus, dukungan dari Sekretariat Dewan Sekwan dan jaringan kerja. Sementara itu, interview dengan anggota DPRD yang baru bertujuan untuk mempelajari dan memperoleh pemahaman terhadap tantangan dan kesiapan mereka untuk berpartisipasi di Kaukus dan Jaringan Kerja Perempuan Parlemen. Jumlah responden di 4 empat provinsi yaitu DIY, Lampung, Gorontalo dan Kalimantan Tengah adalah 56 orang. Untuk mengumpulkan data lapangan, survei ini menerapkan teknik sampling sederhana untuk menetapkan responden. Sampling menggunakan daftar nama dan kontak anggota DPRD yang mengikuti kegiatan Penguatan Kapasitas Dasar bagi anggota DPRD oleh SWARGA. Peneliti memilih responden untuk dikontak untuk menjadi responden hingga jumlah kebutuhan responden terpenuhi. Pada dasarnya, seluruh anggota DPRD tingkat Provinsi dan KabupatenKota memenuhi syarat untuk menjadi responden. Responden kesediaan mereka untuk mengisi kuesioner dan kehadiran mereka. Page | 8 Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network Pada saat peneliti berada di provinsi yang terpilih menjadi lokasi studi, peneliti menjelaskan tujuan studi kepada responden. Akan sangat membantu jika responden pernah mengikuti pelatihan dasar yang diselenggarakan SWARGA- UNDP. Pelatihan Dasar yang diselenggarakan UNDP mencakup sejumlah materi yang membekali mereka sebagai anggota dewan yang lebih siap dalam menjalankan tugas. Materi mencakup 5 modul utama, yaitu Pemahaman terhadap Gender, Keterampilan Berkomunikasi, Legislasi, Penganggaran dan Pengawasan. Jika mereka pernah mengikuti pelatihan tersebut, maka mereka akan lebih memahami maksud dan tujuan survai. Tabel 1. Jumlah Responden Masing-Masing Provinsi Sumber : Puskapol, 2014 Provinsi tersebut menjadi daerah binaan UNDP, sehingga dipilih sebagai sampel. Kuesioner yang diberikan kepada responden untuk mengetahui informasi dasar, sehingga tidak memerlukan uji validitas dan reliabilitas. Uji reliabilitas hanya dilakukan di DIY untuk mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan secara maksimal untuk memperoleh data. b Analisis Data Agar mudah dibaca dan dipahami, data disajikan dengan table frekuensi dan grafik. Analisis data di sini bukan untuk mencari hubungan antar variabel, melainkan untuk menunjukkan kecenderungan atas sikap responden atau menunjukkan kepemilikan dan penggunaan alat komunikasi. Tabel frekuensi dan grafik lebih tepat digunakan untuk menunjukkan besaran score masing-masing atribut dan kemudian variabel. Dengan cara ini tujuan survai mudah dicapai. Untuk mengetahui kesiapan antar daerah yang satu dengan yang lain, dilakukan perbandingan. Masing-masing variabel dilakukan perbandingan antara DIY, Lampung, Kalimantan Selatan dan Gorontalo. Sebelumnya dilakukan analisis atas masing-masing daerah, sehingga perbandingan dipengaruhi jumlah responden. Di masing-masing provinsi data dianalisis dengan persentase, sehingga mudah dibandingkan. No Provinsi Jumlah Responden 1 Daerah Istimewa Yogyakarta 13 2 Lampung 14 3 Kalimantan Selatan 12 4 Gorontalo 17 Jumlah 56 Page | 9 Baseline Survey on Caucus and Women Parliamentary Network

BAB II WILAYAH STUDI DAN PENDIDIKAN RESPONDEN