8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa pertumbuhan induk ikan lele tanpa perlakuan Spirulina sp. lebih rendah dibanding induk ikan yang diberi perlakuan Spirulina sp. 2 baik selama satu minggu maupun 2 minggu. Namun pemberian Spirulina sp. selama satu minggu
menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan kinerja pertumbuhan ikan yang diberi Spirulina sp. selama 2 minggu. Tabel 2. Kinerja induk ikan lele
Perlakuan N
Bobot Rata- rata Kg
Bunting Induk Matang
Gonad SGR
GR ghari Rentang Waktu
Minggu ke- Hormon 0 IU tanpa Spirulina sp. 2
5 655,40
20 0,71±0,19
b
3,80±1,88
k
NA Hormon 0 IU dan Spirulina sp. 2 Satu Minggu
5 640,00
60 1,38±1,04
b
4,87±2,71
k
NA Hormon 0 IU dan Spirulina sp. 2 Dua minggu
5 442,40
80 1,16±0,41
b
3,53±0,67
jk
NA Hormon 5 IU tanpa Spirulina sp. 2
5 482,00
60 66,67
0,33±0,04
a
1,58±0,25
j
4 Hormon 5 IU dan Spirulina sp. 2 Satu Minggu
5 477,40
60 66,67
1,10±0,45
b
3,81±0,94
k
4 Hormon 5 IU dan Spirulina sp. 2 Dua Minggu
5 445,00
60 33,33
0,69±0,45
ab
2,30±1,04
j
4 Hormon 10 IU tanpa Spirulina sp. 2
5 373,80
60 100
0,41±0,26
a
1,32±0,70
j
4 Hormon 10 IU dan Spirulina sp. 2 Satu Minggu
5 496,60
60 66,67
1,39±0,43
b
4,66±1,76
k
3 dan 4 Hormon 10 IU dan Spirulina sp. 2 Dua Minggu
5 473,40
60 33,33
1,18±0,45
b
4,17±0,57
k
3 dan 4 Keterangan: - Huruf superscript pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan signifikan dari analisis ragam antar perlakuan.
- NA Data tidak tersedia, tidak terdapat induk yang matang gonad selama rentang waktu pemeliharaan, 4 minggu.
Selain mempengaruhi tingkat pertumbuhan, pemberian tepung spirulina juga terlihat mempengaruhi tingkat kebuntingan, namun belum mencapai tingkat kematangan kematangan gonad. Tingkat kematangan gonad yang terlihat sangat dipengaruhi oleh pemberian
hormon. Induk-induk yang diberi hormon mengalami kematangan gonad lebih awal dibanding induk-induk tanpa pemberian hormon. Hal ini terlihat dari tingginya persentase tingkat kematangan gonad induk ikan yang diberi hormon. Tingkat kematangan tertinggi terjadi pada
9 perlakuan Spirulina sp. 0 dan hormon 10 IU yang menunjukkan semua induk
yang mengalami kebuntingan juga mengalami kematangan gonad. Tabel 3. Kinerja produksi benih
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda bagi kinerja produksi benih. Kinerja terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan Spirulina sp. 2 satu minggu dan hormon 5 IU, dimana Fekunditas Relatifnya sekitar 51.720 butirkg dengan FR, HR dan SR larva yang
dihasilkan lebih dari 90 meskipun dari segi fekunditas relatif terlihat bahwa jumlah telur terbanyak dihasilkan oleh induk dengan perlakuan Spirulina sp. 2
dan hormon 10 IU, namun tidak signifikan. Sedangkan telur yang dihasilkan oleh induk ikan dengan perlakuan selama 2 minggu dan hormon 5 IU terlihat lebih
sedikit dibanding telur yang dihasilkan oleh induk ikan dengan perlakuan Spirulina sp. 2 satu minggu dan hormon 5 IU. Tingkat pembuahan fertillization
rate pada 2 perlakuan terakhir tersebut sangat kecil sehingga jumlah larva yang dihasilkan juga sedikit.
3.2 Pembahasan