Kreativitas Moral Kriteria Keputusan yang Beretika

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kriteria Keputusan yang Beretika

2.1.1 Kreativitas Moral

Manajer harus kreatif dan berinovasi dalam solusi mereka sehingga bisa membantu memecahkan masalah bisnis. Mereka harus benar-benar kreatif ketika menyangkut etika. Para manajer harus menggunakan imajinasi moral mereka untuk menentukan alternatif etika yang sama-sama menguntungkan win-win solution. Artinya, keputusan haruslah berdampak baik untuk individu, baik bagi perusahaan, dan baik untuk masyarakat. Kemampuan untuk memikirkan isu-isu moral dan dilema, kemudian, membutuhkan kesadaran seperangkat nilai-nilai moral dan etika; kapasitas untuk berpikir secara objektif dan rasional tentang apa yang mungkin menjadi masalah emosional, kesediaan untuk mengambil sikap untuk apa yang benar, bahkan dalam menghadapi oposisi, dan ketabahan dan ketahanan untuk menjaga etika dan moral standar seseorang. Menyadari perilaku yang baik, menjadi agen moral yang efektif, dan membawa nilai- nilai ke dalam pekerjaan seseorang, semua memerlukan keterampilan selain kecenderungan moral. Studi telah menemukan empat set keterampilan yang memainkan peran penting dalam latihan keahlian moral. Imajinasi Moral: Kemampuan untuk melihat situasi melalui mata orang lain. Imajinasi moral yang mencapai keseimbangan antara menjadi hilang dalam perspektif orang lain dan gagal untuk meninggalkan perspektif sendiri. Adam Smith istilah keseimbangan ini “proporsionalitas,” yang bisa kita capai dalam empati. Kreativitas Moral: kreativitas moral berkaitan erat dengan imajinasi moral, tetapi berpusat pada kemampuan untuk membingkai situasi dengan cara yang berbeda. Kewajaran: saldo kewajaran keterbukaan terhadap pandangan orang lain dengan komitmen terhadap nilai-nilai moral dan tujuan penting lainnya. Artinya, orang yang wajar terbuka, tapi tidak sejauh mana ia bersedia untuk percaya hanya apapun danatau gagal untuk menjaga komitmen mendasar. Ketekunan: Ketekunan adalah kemampuan untuk memutuskan rencana aksi moral dan kemudian untuk beradaptasi dengan setiap hambatan yang timbul dalam rangka untuk terus bekerja menuju tujuan itu. 2

2.1.2 Kriteria Keputusan untuk Pertimbangan Etika