Kriteria Keputusan untuk Pertimbangan Etika

2.1.2 Kriteria Keputusan untuk Pertimbangan Etika

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara etis adalah menentukan fakta-fakta dalam sebuah situasi. Memberikan upaya yang cukup untuk memahami situasi tersebut, membedakan fakta-fakta dari opini belaka, adalah hal yang sangat penting. Perbedaan persepsi perceptual differences dalam bagaimana seseorang mengalami dan memahami situasi dapat menjelaskan banyak perbedaan etis. Mengetahui fakta-fakta dan meninjau secara cermat keadaannya akan memberikan kemudahan dalam memecahkan perselisihan pendapat mengenai tanggung jawab pada tahap awal. Sehubungan dengan pentingnya menentukan fakta-fakta, terdapat sebuah peran bagi ilmu pengetahuan dan alasan teoretis dalam setiap studi mengenai etika. Penilaian etis yang berdasarkan fakta-fakta akan lebih masuk akal daripada yang tidak berdasarkan fakta- fakta. Seseorang yang bertindak sesuai dengan pertimbangan yang cermat akan fakta telah bertindak dalam cara yang lebih bertanggung jawab secara etis daripada orang yang bertindak tanpa pertimbangan yang mendalam. Ilmu-ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sosial dapat membantu kita dalam menentukan fakta-fakta seputar keputusan yang akan kita ambil. Langkah kedua dalam pengambilan keputusan etis yang bertanggung jawab mensyaratkan kemampuan untuk mengenali sebuah keputusan atau permasalahan sebagai sebuah keputusan etis atau permasalahan etis. Mengidentifikasi isu-isu etis yang terlibat merupakan langkah selanjutnya dalam membuat keputusan bertanggung jawab. Langkah ketiga dalam pengambilan keputusan yang etis melibatkan satu dari elemen vitalnya. Para “pemegang kepentingan” mencakup semua kelompok danatau individu- individu yang dipengaruhi oleh sebuah keputusan, kebijakan, atau operasi suatu perusahaan atau seseorang. Mempertimbangkan isu-isu dari berbagai sudut pandang orang lain selain sudut pandang diri sendiri, dan selain dari kebiasaan setempat, membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih masuk akal dan bertanggung jawab. Sebaliknya, berpikir dan mempertimbangkan dalam sudut pandang yang pribadi yang sempit dapat menyebabkan kita tidak sanggup memahami situasi yang dihadapi secara menyeluruh. Kenyataannya bahwa banyak keputusan bisnis melibatkan kepentingan berbagai pemegang kepentingan membantu kita memahami tantangan utama dalam pengambilan keputusan yang etis. Tiap alternatif akan membebankan biaya bagi pemegang kepentingan tertentu dan memberikan keuntungan bagi pemegang kepentingan yang lain. 3 Setelah kita meninjau fakta-fakta, mengamati isu-isu etis yang terlibat, dan mengidentifikasi para pemegang kepentingan, kita perlu mempertimbangkan alternatif- alternatif yang tersedia. Kreatifitas dalam mengidentifikasi pilihan-pilihan—yang juga disebut dengan “imajinasi moral moral imagination”—adalah satu elemen yang membedakan antara orang baik yang mengambil keputusan etis dengan orang yang tidak melakukan hal tersebut. Terkadang para pakar etika meminta pengambil keputusan untuk mempertimbangkan apakan ia akan merasa bangga atau malu jika keputusannya terpampang di halaman depan koran. Namun konsekuensi-konsekuensi atau pembenaran-pembenaran bukanlah satu- satunya cara dalam membandingkan alternatif. Beberapa alternatif mungkin mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut prinsip-prinsip, hak-hak, dan kewajiban- kewajiban yang mengesampingkan konsekuensi-konsekuensi. Salah satu faktor tambahan dalam membandingkan dan mempertimbangkan alternatif- alternatif mengharuskan adanya pertimbangan akan dampak dari sebuah keputusan terhadap integritas dan karakter kita sendiri. Dapat juga dilanjutkan dengan Panduan, yaitu bagaimana kita membahasa kasus ini dengan orang lain yang terkait. Dapatkah kita mengumpulkan berbagai opini dan perspektif tambahan, serta adanya petunjuk, aturan, atau sumber eksternal lain yang dapat membantu menyelesaikan dilema ini. Selanjutnya adalah Penilaian, dimana kita membuat mekanisme untuk menilai keputusan dan membuat modifikasi yang mungkin dilakukan jika diperlukan. Memastikan bahwa kita mempelajari setiap keputusan dan menggunakan pengetahuan ini ketika menghadapi hal yang sama dimasa depan. Menentukan fakta-fakta:  Mengidentifikasi isu-isu etis yang terlibat.  Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi dari sudut pandang mereka.  Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia imajinasi moral  Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat mempengaruhi para pemegang kepentingan, dibandingkan dan dipertimbangkan alternatif berdasarkan: - Konsekuensi-konsekuensi - Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip - Dampak bagi integritas dan karakter pribadi 4  Membuat sebuah keputusan  Memantau hasil

2.1.3 Tanggung Jawab Moral