Gaya Pengambilan Keputusan Etis Individu

2.5 Gaya Pengambilan Keputusan Etis Individu

Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, juga perlu adanya kerangka kerja yang praktis, komprehensif, dan beraneka ragam untuk pengambilan keputusan etis. Kerangka ini menyertakan persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan legalitas, serta persyaratan yang akan ditampilkan filosofis secara penting dan yang baru- baru ini dituntut oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan: Pengetahuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan faktor keputusan yang relevan kedalam tindakan praktis. Kerangka kerja pengambilan keputusan etis EDM melihat etikalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat:  Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya  Hak dan kewajiban yang terkena dampak  Kesetaraan yang dilibatkan  Motivasi atau kebijakan yang diharapkan Teori Pengambilan Keputusan Dalam Hadapi EtikMoral · Teori Utilitariansme tindakan dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan atau kepuasan yang maksimal; · Teori Deontologi tindakan berlaku umum wajib dilakukan dalam situasi normal karena menghargai: Norma yang berlaku, Misal kewajiban melakukan pelayanan prima kepada semua orang secara obyektif · Teori Hedonisme berdasarkan alasan kepuasan Yang ditimbulkannya: mencari kesenangan, menghindari ketidaksenangan; · Teori Eudemonisme tujuan akhir untuk kebahagiaan Etika dalam pengambilan keputusan Etika merupakan pertimbangan etis yang seharusnya suatu kriteria yang pentingdalam pengambilan keutusan organisasional. Terdapat tiga kriteria dalam pengambilan keputusan: 19 a. Kriteria utilitarian, dimana keputusan – keputusan diambil semata – mata atas dasar hasil atau konsekuensi mereka. Tujuannya memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang terbesar. b. Kriteria pelindungan hak, kriteria ini mempersilahkan individu untuk mengambil keputusan yang konsisten dengan kebebasan dan keistimewaan mendasar seperti dikemukakan dalam dokumen – dokumen HAM. Penekanan kriteria ini adalah menghormati dan melindungi hak dan individu seperti hak keleluasaan pribadi dan keleluasan berbicara. c. Kriteria keadilan, kriteria ini menerapkan aturan – aturan secara adil dan tidak berat sebelah sehingga ada pembagian manfaat dan biaya yang pantas. Kriteria ini membenarkan pembayaran upah yang sama kepada orang –orang untuk pekerjaan tertentu tanpa memerhatikan perbedaan kinerja dan senioritas.

2.6 Tes Etika Cepat