Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
dalam proses penceritaan perlu adanya hal-hal yang mencakup bahasa, suara, gerakan-gerakan, peragaan, dan peristiwa-peristiwa Majid, 2008: 9. Penceritaan
atau bercerita dengan bahasa, suara, gerakan, dan ekspresi yang bagus akan menampakkan gambaran lebih hidup di hadapan pendengar. Sebaliknya,
penceritaan yang buruk akan menghilangkan apa yang seharusnya menarik dalam cerita Majid, 2008: 28.
Mendongeng adalah salah satu kegiatan bercerita. Mendongeng dapat dilakukan oleh siapa saja, misalnya dilakukan oleh orang tua, anak-anak, guru,
dan masyarakat luas. Para pendongeng tahu benar bahwa dongeng dapat memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai hidup dan kehidupan. Nilai-nilai
tersebut yaitu nilai keindahan dan nilai moral. Kedua nilai inilah yang akan meresap dan berkembang dalam diri anak secara alami. Dengan mengintegrasikan
media, seorang pendongeng dapat mengoptimalkan pesan yang terkandung dalam sebuah cerita, sekaligus dapat merangsang pikiran, perasaan, pendengaran, dan
penglihatan bagi pendengarnya Wiyanti dan Yulienta, 2011: 113. Berdasarkan teori tersebut dapat diambil satu kesimpulan tentang hakikat
bercerita. Bercerita merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas berbicara dan mendengarkan. Bercerita adalah penuturan suatu cerita yang tidak
hanya sekedar menghibur namun juga memberikan pengetahuan kepada pendengarnya. Keterampilan bercerita perlu dilatih sungguh-sungguh agar
tercapai penceritaan yang maksimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan bercerita dapat berlangsung dengan baik apabila ada pencerita
dengan keterampilannya, pendengar dengan keseriusannya, dan cerita itu sendiri.