Tiga faktor utama yang menentukan bagi peletakkan bangunan yang tepat yaitu :
39
a Radiasi matahari dan tindakan perlindungan b Arah dan kekuatan angin
c Topografi
Orientasi bangunan berkaitan dengan posisi bukaan bangunan dimana posisi dan luar bukaan akan mempengaruhi jumlah radiasi
sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. Hal ini berarti bahwa luas dan posisi bukaan akan mempengaruhi kemampuan bangunan
dalam menahan panas. Orientasi bangunan timur–barat berarti sisi bangunan yang
terbesar menghadap timur dan barat. Hal ini berakibat kedua sisi tersebut mendapat radiasi matahari pagi dan sore yang relatif
berpotensi memanaskan ruang-ruang di dalamnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan termal. Pengguna bangunan dapat
terganggu dan membutuhkan berbagai asesoris bangunan seperti pembayang matahari dan pengkondisisan udara buatan agar dapat
menggunakan ruang tersebut dengan baik. Berbeda dengan bangunan yang berorientasi utara dan selatan,
bangunan tidak mendapatkan radiasi matahari sebesar sisi timur dan barat, sehingga ruang-ruang yang menghadap utara dan selatan lebih
nyaman untuk digunakan dan tidak membutuhkan pembayang matahari yang besar atau pengkondisian udara buatan.
Bangunan ini berorientasi pada pemukiman tradisional suku Toraja yang menghadap ke arah utara karena semua bangunan yang
berbentuk Tongkonan di Toraja wajib menghadap ke utara sesuai dengan adat istiadat leluhur.
IV.2.3 Struktur Bangunan
Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta
menyalurkannya ke tanah melalui pondasi. Struktur lantai
39
George Lippsmeier, “Bangunan Tropis”, 1994
merupakan bagian terbesar dari struktur bangunan, sehingga pemilihannya perlu dipertimbangkan secara seksama, diantaranya :
40
a Pertimbangan terhadap berat sendiri lantai, makin ringan beban lantai makin berkurang dimensi kolom dan pondasinya serta
makin dimungkinkan menggunakan bentang yang lebih besar. b Kapasitas lantai untuk memikul beban pada saat pekerjaan
konstruksi c Dapat menyediakan tempat ruang bagi saluran utilitas yang
diperlukan. d Memenuhi persyaratan bagi ketahanan terhadap api
e Memungkinkan bagi kesinambungan pekerjaan konstruksi, jika pelaksanaan pembangunannya membutuhkan waktu yang panjang
f Dapat mengurangi penggunaan alat bantu pekerjaan dalam
pembuatan pelat lantaiperancah-steiger Struktur bangunan Toraja Heritage Hotel sudah modern dengan
mengunakan kolom-kolom existing ukuran 60x60 cm. Selain untuk perkuatan, kolom ini juga memudahkan untuk pembagian masing-
masing area ruang.
IV.2.4 Sirkulasi dalam Bangunan
Sistem sirkulasi pada bangunan dapat di definisikan sebagai jalan lalu lalang dari jalan masuk di luar bangunan sampai masuk ke
dalam bangunan. Sistem sirkulasi pada bangunan digolongkan menjadi sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal. Sistem sirkulasi di
dalam bangunan Toraja Heritage Hotel cukup teratur, area serta fasilitas yang disediakan untuk kebutuhan publik diletakkan pada
bagian depan sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung. Letak yang dekat dengan area lobi memudahkan dalam sirkulasi.
Bangunan hotel ini adalah bangunan bertingkat, maka diperlukan akses yang menghubungkan area-area setiap lantai yang
memperhatikan kenyamanan pengguna serta berguna sebagai jalur evakuasi pada keadaan darurat. Sirkulasi vertikal yang digunakan
pada resort ini adalah tangga. Merupakan elemen sirkulasi vertikal
klasik. Dapat sebagai sirkulasi penunjang bagi pengguna dan
40
Sistem Bangunan Tinggi Hal.22
penambah estetika atau sebagai jalur evakuasi dalam keadaan darurat. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a Handrail untuk pegangan, b Lebar tangga cukup luas untuk papasan dua orang,
c Anak tangga dilengkapi dengan karet anti slip agar tidak
berbahaya bagi anak-anak dan orang tua. Dalam sebuah bangunan juga sangat dibutuhkan sirkulasi
horizontal. Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai. Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi
ini tidak lebih dari 10 . Sirkulasi horizontal pada resort ini adalah koridor. Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang
sirkulasi horizontal terutama koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah :
a Urutan yang logis, baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah. b Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek
mungkin. c Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.
d Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.
e Cukup terang.
IV.3 Aspek Manusia