Fasilitas Analisa Ergonomi dan Antropometri

House keeping Mengurus kebersihan kamar hotel R. house keeping Mencuci, mengeringkan pakaian Laundry Menyiapkan perlengkapan kamar R. linen Menyimpan perlengkapan Gudang Tabel 4.4 Aktivitas dan Fasilitas House Keeping 3 Food and Beverage PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG Food beverage department Pengawasan dan penerimaan barang R. penerimaan barang Menyimpan bahan makanan Gudang basah dan kering Memasak Dapur Menyiapkan makanan Pantry Mengurus makanan dan minuman R. food and beverage Mengurus layanan makanan dan minuman Chef’s room Mengantar makanan dan minuman Room boy station Tabel 4.5 Aktivitas dan Fasilitas Food and Baverage Penjelasan mengenai aktivitas yang dilakukan pengguna sehingga di dapat ruang-ruang apa saja yang dibutuhkan pada hotel resort. Dari kebutuhan ruang tersebut akan ditentukan besaran-besaran tiap ruang.

IV.3.4 Fasilitas

Sesuai dengan kriteria hotel resort bintang empat, fasilitas-fasilitas yang disediakan di dalam hotel yaitu : a Fasilitas olahraga Fasilitas yan disediakan yaitu kolam renang, fitness center dan lapangan tennis. b Spa Dilihat dari fungsi hotel resort sebagai tempat peristirahatan maka perlu disediakan fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut yaitu dengan adanya fasilitas relaksasi seperti spa. Area-area yang diperlukan di dalam spa :  Resepsionis  Area tunggu  Kamar pijat  Toilet dan loker  Kamar rendam Selain itu dikarenakan siapa pun dapat datang ke hotel resort ini, maka diperlukan perancangan hotel resort yang tepat agar bagi orang sehat maupun cacat dapat menggunakan segala aktifitas yang ada. Untuk itu diperlukan fasilitas bagi orang cacat seperti : a Jalanrailing untuk kursi roda b Toilet khusus pengguna kursi roda

IV.3.4 Analisa Ergonomi dan Antropometri

Ergonomi memiliki peran penting dalam perencanaan interior, dalam hal ini ergonomi membantu dalam menentukan suatu besaran ruang yang didasari dari kegiatan pengguna hotel. Dampak dari ergonomi akan mempengaruhi besar sirkulasi bagi pengguna hotel, diharapkan para pengguna dapat beraktifitas secara efisien dan leluasa dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang memadai. Berikut adalah analisa ergonomi dan antropometri terhadap Hotel Resort : a Reception Area Gambar 4.9 Ergonomi Pos Kerja Penerima Tamu Tinggi Konter Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 189 Gambar di atas menunjukkan tinggi konter lingkungan kerja penerima tamu. Tinggi minimal dari bukaan di atas permukaan lantai ditetapkan sebesar 78 inci atau 198,1 cm. Tinggi duduk dan tinggi mata merupakan hal yang penting dalam menciptakan daerah pandangan yang tak terhalangi. 41 b Area Duduk 41 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 189”, 2003 Gambar 4.10 Ergonomi Tempat Duduk Sofa Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 134 Gambar di atas menunjukkan dimensi pria. Rentang yang disarankan adalah berkisar antara 3 sampai 6 inci atau 7,6 sampai 15,2 cm. Pemakaian jarak pantat sampai lipatan dalam lutut dari orang yang bertubuh lebih kecil dan penambahan kelonggaran sebesar 6 sampai 9 inci atau 15,2 sampai 22,9 cm, untuk konstruksi sandaran punggung serta zona minimal di bagian depan sofa untuk pergerakan kaki, ukuran panjang keseluruhan yang disarankan adalah sebesar 42 hingga 48 inci atau 106,7 hingga 121,9 cm. 42 Gambar 4.11 Ergonomi Tempat Duduk Kursi di Sudut Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 134 Gambar di atas menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh pria dan wanita dengan sofa tunggal berlengan, tujuannya untuk menentukan luas ruang yang dibutuhkan oleh tubuh dalam posisi duduk. 43 42 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 134”, 2003 43 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 134”, 2003 Gambar 4.12 Ergonomi Tempat Duduk Lounge Jarak Bersih Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 136 Gambar di atas pada subyek sebelah kiri mengilustrasikan pengaturan perabot yang memungkinkan sirkulasi satu badan penuh. Jarak bersih tidak memungkinkan untuk mencapai meja dalam posisi duduk. Sedangkan untuk subyek sebelah kanan jarak bersih antara sisi muka tempat duduk dan tepian meja dibatasi antara 16 dan 18 inci atau 40,6 dan 45,7 cm. Jarak bersih ini mungkin memerlukan beberapa tingkat kontak tubuh atau angkah menyamping untuk sirkulasi dan jalan masuk. Secara antropometrik, hal ini memungkinkan jangkauan manusia serta memungkinkan subyek yang sedang duduk untuk mencapai meja tanpa harus bangkit dari tempat duduknya. 44 44 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 136”, 2003 c Area Kerja Pegawai Kantor Gambar 4.13 Ergonomi Meja Tulis Eksekutif Tempat Duduk Tamu Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 172 Gambar di atas memberikan ilustrasi kebutuhan dimensi dasar dari sebuah lingkungan kerja eksekutif dengan tiga tempat duduk tamu. Ukuran pada umumnya yang disarankan untuk besar meja eksekutif dan penempatan perabot di sekitarnya sebesar 30 sampai 45 x 66 sampai 84 inci atau 76,2 sampai 114,3 x 167,6 sampai 213,4 cm. Kebiasaan kerja tertentu dari eksekutif dan sifat dasar dari bisnisnya harus dipertimbangkan dalam penentuan pengukuran-pengukuran permukaan kerja yang tepat. 45 45 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 172”, 2003 Gambar 4.14 Ergonomi Meja Tulis Eksekutif Tempat Duduk Tamu Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 172 Harus diperhatikan mengenai pemilihan, penempatan serta jarak bersih yang digunakan untuk tempat duduk disekitar meja. Gambar di atas menunjukkan kebutuhan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati jarak pantat ke lutut, rentang panggul dan pengukuran rentang tubuh maksimal. Jarak pantat ke ibu jari kaki serta lebar tubuh menentukan penempatan kursi tamu di depan meja, dengan jarak dari meja yang sering merupakan suatu fungsi juga walaupun meja tersebut memiliki bagian yang menggantung. penempatan peralatan yang digantungkan harus berhubungan dengan penentuan yang tepat dari tinggi mata dan garis pandang. 46 Gambar 4.15 Ergonomi Kamar Ganti Pakaian Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 206 46 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 172”, 2003 Kamar pakaian harus mengakomodasi tubuh manusia dalam berbagai posisi yang diperkirakan yang akan dilakukan oleh seseorang saat ia berada dalam rangkaian proses memakai dan menukar pakaian. Gambar di atas menyarankan ukuran sebuah ruang sebesar 54 sampai dengan 60 inci atau 137,2 sampai dengan 152,4 cm dengan lebar minimal 36 inci atau 91,4 cm. Tinggi badan, rentang tubuh maksimal, tebal tubuh maksimal serta jangkauan tangan menyamping dari kelompok orang yang bertubuh lebih besar harus menjadi pertimbangan dalam penentuan besarnya sebuah kamar pakaian. 47 d Bar and Lounge Gambar 4.16 Ergonomi Bar Depan, Bar Belakang dan Potongan Bar Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 218 47 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 206”, 2003 Jarak antara meja bar sebelah depan dan meja bar sebelah belakang harus memungkinkan tersedianya ruang kerja yang memadai. Jarak minimal sebesar 36 inci atau 90 cm harus tersedia sebagai tempat bagi seorang pelayan bar yang sedang melayani dan seseorang lainnya untuk berjalan di belakangnya. Jarak bersih yang diperlukan oleh seorang pelayan bar untuk melakukan kegiatannya yaitu sebesar 30 inci atau 75 cm. Sehubungan dengan kursi bar stool, jarak bersih antar kursi bar lebih penting untuk diperhatikan daripada jarak antar garis tengahnya dan jarak bersih ini harus memungkinkan para pelanggan yang bertubuh lebih besar untuk mendekat ke samping dengan nyaman serta bangkit dari kursi tanpa bersinggungan dengan orang di sebelahnya. Disarankan untuk menggunakan jarak sebesar 28 inci atau 70 cm antar pusatnya untuk kursi-kursi berukuran 12 inci. 48 Gambar 4.17 Ergonomi Meja Cocktail Tempat Duduk untuk 2 Orang Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 219 Gambar di atas menunjukkan berbagai jaraj bersih yang disarankan untuk meja-meja minuman keras sebesar 18 sampai 24 inci. Zona aktivitas pengunjung sebesar 18 sampai dengan 24 inci atau 45,7 sampai dengan 61 cm harus disediakan untuk kegiatan 48 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 218”, 2003 duduk, berdiri dan pencapaian, sebagai tambahan atas zona sirkulasi umum yang setidaknya sebesar 30 inci atau 76,2cm. 49 e Kamar Tamu Gambar 4.18 Ergonomi Jarak Bersih Meja Rias atau Meja Tulis Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 153 Gambar di atas menunjukkan jarak bersih minimal yang disarankan antara meja rias dan tempat tidur atau penghalang fisik lainnya, sebesar 24 hingga 28 inci atau 61 hingga 71,1 cm jika tidak ada sirkulasi yang diperlukan. Jarak bersih sebesar itu dengan mudah memungkinkan pencapaian ke meja dan bagi pergerakan yang diperlukan serta pengubahan letak kursi. Untuk 49 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 219”, 2003 mengakomodasi sirkulasi serta kegiatan di seputar meja rias tersebut dibutuhkan jarak bersih antara 42 hingga 46 inci atau 106,7 hingga 116,8 cm. Gambar di atas juga menunjukkan jarak bersih vertikal antara permukaan tempat duduk dan bagian bawah meja permukaan lantai serta jarak bersih dari bagian atas meja hingga lantai. Secara antropometrik, jarak bersih antara permukaan tempat duduk dan bagian bawah meja harus mengakomodasi jarak paha orang yang bertubuh lebih besar, sedangkan tinggi tempat duduk harus mengakomodasi tinggi lipatan dalam lutut orang yang bertubuh lebih besar. 50 Gambar 4.19 Ergonomi Walk-in Closet dan Fasilitas Penyimpanan Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 156 Gambar di atas mengilustrasikan fasilitas kamar penyimpanan. Jarak bersih yang diperlukan sebesar 36 inci atau 91,4 cm antara pakaian yang tergantung dengan rak penyimpanan atau pakaian diseberangnya. 51 50 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 153”, 2003 51 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 156”, 2003 f Kamar Mandi Gambar 4.20 Ergonomi Jarak Bersih Shower Minimal Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 167 Besarnya kamar mandi dengan shower dapat bervariasi tergantung pada tingkat kenyamanan yang diinginkan. Jarak bersih antar dinding sebesar 54 inci atau 137,2 cm seperti yang ditujukkan pada gambar di atas, tidak hanya dapat mengakomodasi berbagai postur tubuh seperti yang ditujukkan, namun memungkinkan diletakkannya tempat duduk selebar 12 inci atau 30,5 cm. Ketinggian kepala shower yang dapat diatur haruslah berada dalam jarak jangkauan orang dewasa yang bertubuh lebih kecil, namun juga cukup tinggi sehingga tidak mengenai kepala sebagian besar orang yang bertubuh lebih besar. Jika shower juga dimaksudkan untuk digunakan oleh anak-anak, 218 maka disarankan untuk menggunakan shower yang dapat diatur ketinggiannya agar berada dalam jangkauan anak-anak. 52 Gambar 4.21 Ergonomi Kakus WC Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 166 Gambar diatas menyarankan zona aktivitas atau jarak bersih antara bagian muka dari kakus dan garis dinding atau penghalang fisik terdekat sekurangnya sebesar 24 inci atau 61 cm. Aksesori- aksesori yang terletak dimuka sebelah kiri pemakai harus berada dalam jarak jangkauan. Untuk menentukan lokasinya, pertimbangan antropometrik yang harus dilakukan adalah berkaitan dengan jangkauan lengan ujung ibu jari tangan dan jangkauan lengan ke samping. Untuk letak penggantung tisu disarankan setinggi 30 inci atau 76,2 cm di atas permukaan lantai. 53 52 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 167”, 2003 53 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 166”, 2003 Gambar Gambar 4.22 Ergonomi Jarak Bersih Lavatory Ganda Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal.164 Standar ketinggian tempat cuci dari atas permukaan lantai sebesar 31 hingga 34 inci atau 78,7 hingga 86,3 cm. Gambar diatas menunjukkan jarak bersih horizontal yang direkomendasikan. 54 Pengunjung yang datang ke hotel ini berasal dari berbagai umur dan berbagai macam orang dari bentuk fisik salah satunya adalah penyandang cacat. Untuk itu diperlukan adanya sirkulasi bagi orang cacat seperti jalan atau reiling kursi roda dan fasilitas toilet khusus penyandang cacat. Menurut buka Time Saver Standards, ukuran kursi roda adalah : a Ukuran standar panjang 42 inci, lebar 25 inci terbuka, 11 inci tertutup, tinggi dudukan 19,5 inci, tinggi pegangan pendorong 36 inci b Radius putaran 18 inci bila berputar pada satu tumpuan titik roda ke roda dan 31,5 inci struktur ke depan struktur belakang 54 Julius Panero, AIA, ASID dan Martin Zelnik, AIA, ASID, “Dimensi Manusia dan Ruang Interior Hal. 164”, 2003 c Ruang untuk bergerak dan membelok 180 – 360 , umumnya 60 x 60 inci, ruang berbentuk segi empat 63 x 56 inci. Lebar minimal untuk membelok 360 : 54 inci. Dalam mendesain sarana untuk mempermudah pengunjung yang cacat tubuh, perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini : a Jalan masuk dapat menggunakan tanjakan atau jalan yang landai dengan ketinggian tanjakan yang direkomendasikan. b Pintu masuk sebaiknya mengarah langsung ke lift untuk gedung bertingkat dengan lebar minimal 32 inci. c Ruang bergerak dengan lebar minimal 48 inci. d Tinggi tanjakan maksimal 5. e Hindari perubahan yang tiba-tiba pada tingkatan dan permukaan material landai. f Hindari tanjakan yang terus menerus dengan memberikan interval pada tiap tingkat jalan yang melandai. g Permukaan anti slip h Pagar pembatas tangga pada kedua sisi.

IV.4 Aspek Eksternal