V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Secara umum, dalam penelitian ini penggunaan lindi hitam dan dikombinasikan dengan beberapa perlakuan telah mampu mendegradasi karet alam. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa indikator, yaitu titik lembek, plastisitas awal Po karet, waktu pencampuran, dan jumlah lindi hitam terserap.
Proses degradasi karet menggunakan lindi hitam dengan variasi waktu perendaman karet pada lindi hitam dan waktu pengeringan karet telah berhasil membuat nilai plastisitas
karet menurun secara signifikan. Proses degradasi karet menggunakan lindi hitam dengan variasi waktu perendaman karet pada lindi hitam dan waktu pengeringan karet juga telah
berhasil membuat nilai titik lembek aspal termodifikasi menurun jika dibandingkan dengan nilai titik lembek kontrol. Walaupun menunjukkan kecenderungan untuk menurun, semua
nilai titik lembek ini masih berada di atas nilai SNI. Pada penelitian ini juga dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah lindi hitam yang
terserap meningkat seiring dengan bertambahnya waktu perendaman karet dalam lindi hitam. Peningkatan jumlah lindi hitam yang terserap ini juga berpengaruh pada semakin menurunnya
nilai plastisitas awal Po karet. Semakin menurun nilai plastisitas awal karet, waktu pencampuran antara karet dengan aspal juga semakin menurun. Penurunan nilai plastisitas
awal karet juga mengakibatkan penurunan nilai titik lembek aspal termodifikasi. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan R7K2 karet direndam selama 7
jam dan dikeringkan dalam waktu normal ditambah 2 jam. Perlakuan ini memiliki nilai plastisitas awal 19 dan waktu pencampuran 349 menit. Kedua nilai tersebut merupakan nilai
terendah. Ketika karet kombinasi ini dicampurkan dengan aspal, aspal termodifikasi yang dihasilkan memiliki nilai titik lembek sebesar 58°C. Walaupun nilai titik lembek ini adalah
yang terendah, tetapi nilai ini masih berada di atas nilai titik lembek sesuai SNI.
5.2 Saran