Latar Belakang Pengembangan proses degradasi karet alam menggunakan lindi hitam sebagai bahan tambahan aspal termodifikasi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kegunaan karet alam dapat ditempuh dengan memodifikasi struktur karet alam. Salah satu cara untuk memodifikasi sifat karet alam adalah dengan mengubah sifat fisiknya, misalnya dengan memberi perlakuan degradasi. Degradasi karet alam dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu metode mekanis dan kimiawi. Degradasi secara kimiawi seperti yang dilakukan dalam penelitian ini ditempuh dengan bantuan senyawa pemutus rantai polimer. Senyawa yang terkandung dalam lindi hitam diduga dapat mendegradasi karet sehingga karet mengalami perubahan sifat fisik. Dalam penelitian ini, degradasi bertujuan untuk menyesuaikan sifat fisik karet alam dalam mekanisme pencampuran dengan aspal untuk menghasilkan aspal termodifikasi. Modifikasi aspal menggunakan karet alam ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan sifat-sifat dari aspal dalam aplikasinya pada pengerasan jalan. Pertambahan penduduk di Indonesia yang juga diikuti meningkatnya perkembangan ekonomi sehingga berdampak bertambahnya lalu lintas baik jumlah, beban dan kecepatannya. Untuk itu diperlukan pengerasan jalan yang dapat memenuhi kriteria tersebut, yaitu pengerasan yang dapat menahan beban kendaraan sehingga pengerasan tahan terhadap terjadinya deformasi antara lain alur, gelombang dan lainnya. Tabel 1 menunjukkan jumlah kerusakan jalan di Indonesia. Tabel 1. Jumlah Kerusakan Jalan di Indonesia Kondisi Jalan Jumlah km Baik 151.429 Sedang 102.292 Rusak 80.546 Rusak Berat 62.035 Sumber : BPS 2007 Dari Tabel 1, ditunjukkan bahwa jumlah jalan yang berkategori rusak dan rusak berat adalah 36 dari total jalan di Indonesia pada tahun 2007. Jenis kerusakan utama dari jalan adalah keretakan. Selama ini, jalan di Indonesia belum menggunakan aspal termodifikasi dengan karet alam sehingga cenderung mudah retak. Penggunaan aspal termodifikasi dengan karet alam yang memiliki daya elastisitas tinggi diharapkan dapat meningkatkan kelenturan aspal sehingga menurunkan tingkat kerusakan jalan. Banyak faktor yang menyebabkan kerusakan jalan, diantaranya adalah beban lalu lintas yang melebihi ukuran seharusnya, drainase atau saluran pembuangan dan penyerapan air yang kurang baik. Khusus untuk Indonesia yang beriklim tropis dimana temperatur udara dan curah hujan yang umumnya tinggi, diperlukan jenis mutu aspal yang tahan terhadap kenaikan suhu jalan titik lembeknya lebih tinggi. Aspal dengan mutu lebih baik tersebut dapat diperoleh dengan memodifikasi aspal. Dalam hal ini, modifikasi pada aspal dilakukan dengan menambahkan karet. Apabila aspal termodifikasi ini ditingkatkan penggunaannya maka akan memberikan kontribusi positif terhadap penyerapan hasil produksi karet nasional.

1.2 Tujuan Penelitian