Pemulihan citra Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis data penginderaan jauh.

Jumlah nilai kerapatan relatif jenis RD i , frekuensi relatif jenis RF i dan penutupan relatif jenis RC i menunjukkan Indeks Nilai Penting INP, yang dilambangkan dengan IV i : IV i = RD i + RF i + RC i Nilai penting suatu jenis berkisar antara 0 dan 300. Nilai penting ini memberikan suatu gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam komunitas mangrove.

3.3.3. Pemrosesan data citra

Citra QuickBird diproses dengan menggunakan software ER Mapper 5.5 dan Arc View 3.1, sedangkan analisis visual dilakukan berdasarkan hasil identifikasi objek. Beberapa tahap yang akan dilakukan dalam pengolahan citra antara lain : pemulihan citra, penajaman citra dan klasifikasi citra. Dari tahapan inilah informasi mengenai kerapatan dan distribusi mangrove didapatkan Gambar 5.

3.3.3.1. Pemulihan citra

Pemulihan citra dilakukan dengan tujuan untuk memulihkan data citra yang mengalami distorsi ke arah gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan aslinya. Proses pemulihan citra ini terdiri dari koreksi geometrik dan koreksi radiometrik. Distorsi geometrik terjadi karena adanya pergeseran piksel dari letak yang sebenarnya. Distorsi tersebut disebabkan oleh kurang sempurnanya sistem kerja Scan Deflection System dan ketidakstabilan sensor atau satelit, dimana untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan koreksi geometrik yang melalui dua tahap, yaitu : transformasi koordinat dan resampling. Transformasi koordinat dilakukan dengan menggunakan Ground Control Point atau disebut juga GCP. GCP titik kontrol tanah adalah suatu kenampakan geofrafis yang unik dan stabil sifat geometrik dan radiometriknya serta lokasinya dapat diketahui dengan tepat, misalnya : persimpangan jalan, sudut dari suatu bangunan ataupun tambak dan sebagainya. GCP yang telah ditentukan ditempatkan pada citra dan pada peta topografi dengan tingkat akurasi satu pixel. Penempatan GCP yang benar akan menghasilkan matriks transformasi hubungan titik-titik pada citra dan sistem proyeksi yang terpilih. Pada tahap ini titik persamaan pada citra u,v ditransformasikan ke dalam koordinat peta x,y dengan menggunakan fungsi pemetaan f dan g, seperti yang dijelaskan pada persamaan dibawah ini : u = f x,y v = g u,v Proses penerapan alih ragam geometrik terhadap data asli disebut resampling. Dalam melakukan resampling dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu : nearest neighbour , bilenier dan cubic convolution. Pengaruh atmosfer penghamburan dan penyerapan, noise pada waktu transmisi data, perubahan cahaya, radiasi dan buramnya bagian optik pada sistem pencitraan dapat menyebabkan distorsi radiomertik. Koreksi radiometrik biasanya dilakukan pada kanal visible ë = 0,4 – 0,7 µm, sedangkan kanal inframerah ë = 0,7 sebagian besar bebas dari pengaruhnya. Koreksi radiometrik dilakukan dengan metode penyesuaian histogram histogram adjusment, yaitu dengan mengurangi nilai kanal terdistorsi ke arah kiri sehingga nilai minimumnya menjadi nol. Secara matematis, koreksi pengaruh atmosfer dengan penyesuaian histogram dapat dilihat pada persamaan di bawah ini : DN i,j,koutput:tekoreksi = DN i,j,kinput:asli – bias

3.3.3.2. Penajaman citra