Definisi dan Ruang Lingkup Mangrove Penyebaran dan Luas Hutan Mangrove

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Ruang Lingkup Mangrove

Kata mangrove merupakan kombinasi antara Bahasa Portugis mangue dan Bahasa Inggris grove. Dalam Bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, sedangkan dalam Bahasa Inggris kata mangrove menggambarkan komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut Macnae, 1974. Menurut Nybakken 1982 hutan bakau atau mangal adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan semua varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Sebutan bakau ditujukan untuk semua individu tumbuhan sedangkan mangal ditujukan bagi seluruh komunitas atau asosiasi yang didominasi oleh tumbuhan ini. Ciri khas yang dimiliki oleh spesies mangrove yaitu karakteristik morfologis yang terlihat pada sistem perakaran dan buahnya. Beberapa spesies mangrove memiliki sistem perakaran khusus yang disebut akar udara, cocok untuk kondisi tanah yang anaerobik dan spesies mangrove memproduksi buah yang biasanya disebarkan melalui air Japan International Coorporation AgencyJICA, 1998.

2.2. Penyebaran dan Luas Hutan Mangrove

Menurut Nybakken 1988, komunitas hutan mangrove tersebar di seluruh hutan tropis dan subtropis, mulai dari 25 Lintang Utara sampai 25 Lintang Selatan. Mangrove mampu tumbuh hanya pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang, bila pantai dalam keadaan sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh dengan sempurna dan menjatuhkan akarnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur dan lingkungan yang anaerob. Mangrove juga dapat tumbuh pada substrat pasir, batu atau karang yang terlindung dari gelombang, karena itu mangrove banyak ditemukan pada pantai-pantai teluk, estuari, lagun dan pantai terbuka yang berhadapan dengan terumbu karang yang memecah gelombang datang. Luas hutan mangrove di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan kurang lebih 3,7 juta ha Direktorat Bina Program, 1982 in Kusmana, 1995. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh FAOUNDP 1982 in JICA 1998, total areal mangrove di Indonesia adalah 4,25 juta ha. Menurut Nontji 1987 luas hutan mangrove di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 4,25 juta ha atau 3,98 dari seluruh luas hutan Indonesia. Ekosistem mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang termasuk tertinggi di dunia, seluruhnya tercatat 89 jenis; 35 jenis berupa pohon, dan selebihnya berupa terna 5 jenis, perdu 9 jenis, epifit 29 jenis dan parasit 2 jenis Nontji, 1987. Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting atau dominan yang termasuk dalam empat famili Rhizophoraceae, Sonneratiaceae, Avicenniaceae, dan Meliaceae. Areal hutan mangrove yang luas antara lain terdapat di Pesisir Timur Sumatera, Pesisir Kalimantan dan Pesisir Selatan Irian Jaya. Hutan mangrove di Jawa banyak yang telah mengalami kerusakan atau telah hilang sama sekali karena aktivitas manusia. Menurut Kusmana 1995 terjadinya proses pengurangan lahan mangrove di beberapa propinsi disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini : 1. Konversi hutan mangrove menjadi bentuk lahan penggunaan lain seperti pemukiman, pertanian, industri, pertambangan dan lain-lain 2. Kegiatan eksploitasi hutan yang tidak terkendali oleh perusahaan- perusahaan Hak Pengusahaan Hutan HPH serta penebangan liar dan bentuk perambahan hutan lainnya 3. Polusi di perairan estuaria, pantai dan lokasi-lokasi perairan lainnya tempat tumbuhnya mangrove 4. Terjadinya pembelokan aliran sungai maupun proses abrasi atau sedimentasi yang tidak terkendali

2.3. Fungsi Ekosistem Hutan Mangrove