Overlay Klasifikasi Citra Komposit dan Indeks Vegetasi

Persamaan yang dihasilkan adalah : y = 0,0015x + 7,4196 Keterangan : y = nilai indeks vegetasi x = kerapatan mangrove Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Ini berarti kerapatan Rhizophora dengan RVI berbanding lurus, yaitu semakin besar kerapatan Rhizophora maka semakin besar pula nilai RVI dan begitu pula sebaliknya.

4.5. Overlay Klasifikasi Citra Komposit dan Indeks Vegetasi

Untuk menentukan jumlah kelas yang pada citra digunakan beberapa acuan, antara lain : visualisasi citra, data lapang dan histogram Gambar 13. Banyaknya puncak yang terdapat pada histogram dapat dianalogikan sebagai jumlah kelas yang dapat diklasifikasikan. Gambar 13. Histogram Citra Dengan Indeks Vegetasinya a TNDVI untuk Avicennia dan b RVI untuk Rhizophora Tiap kelas mempunyai selang nilai digital tertentu, untuk kerapatan Avicennia dengan algoritma TNDVI yaitu : kelas Avicennia sangat jarang 1,1358, Avicennia jarang 1,1359 – 1,1425, Avicennia sedang 1,1426 – 1,1529, Avicennia rapat 1,1530 – 1,1634, dan Avicennia sangat rapat 1,1634. Untuk selang nilai digital kerapatan Rhizophora dengan algoritma RVI yaitu : kelas Rhizophora sangat jarang 6,02, Rhizophora jarang 6,03 – 7,91, Rhizophora sedang 7,92 – 10,14, Rhizophora rapat 10,15 – 13,19, dan Rhizophora sangat rapat 13,20. Klasifikasi citra komposit 423 menghasilkan kelas penutupan lahan dengan dua kelas mangrove, yaitu Avicennia dan Rhizophora. Citra algoritma TNDVI menghasilkan beberapa tingkat kerapatan Avicennia, dan citra algoritma RVI menghasilkan beberapa tingkat kerapatan Rhizophora. Overlay antara hasil klasifikasi citra komposit, kerapatan Avicennia dan kerapatan Rhizophora akan menghasilkan kelas mangrove berdasarkan kerapatannya Gambar 14. Luas tiap kelas genus mangrove dan kerapatannya ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Luasan Genus dan Kerapatan Mangrove Kelas Jumlah Piksel Luas ha Avicennia sangat jarang 5.497 0,55 Avicennia jarang 6.188 0,62 Avicennia sedang 14.399 1 ,44 Avicennia rapat 9.786 0,98 Avicennia sangat rapat 2.876 0,29 Rhizophora sangat jarang 21.534 2,15 Rhizophora jarang 47.396 4,74 Rhizophora sedang 68.781 6,88 Rhizophora rapat 49.626 4,96 Rhizophora sangat rapat 8.686 0,87 Gambar 14. Peta Distribusi dan Kerapatan Mangrove di P. Karimunjawa Dari gambar dan tabel di atas dapat dilihat bahwa luasan terbesar ada pada kelas Rhizophora dengan kerapatan sedang, sedangkan luasan terkecil terdapat pada kelas Avicennia sangat rapat. Hal ini sangat dimungkinkan karena Rhizophora banyak terdapat di sepanjang pesisir pulau sedangkan Avicennia hanya banyak terdapat pada pesisir utara saja. Avicennia merupakan tumbuhan pionir bagi mangrove, sedangkan Rhizophora tumbuh setelah mangrove mengalami suksesi. Di P. Karimunjawa ekosistem mangrovenya bukanlah suksesi primer, hal ini mengakibatkan Rhizophora terdapat jauh lebih banyak dibandingkan Avicennia. PETA DISTIBUSI DAN KERAPATAN MANGROVE DI

P. KARIMUNJAWA

Dibuat oleh : Suseno Wangsit Wijaya C06400040 Di Lab. Geomatic and Natural Resources BIOTROP Sumber : Citra Satelit QuickBird 3 Juli 2003 S 5 51’ 45” S 5 51’ 45” E110 25’45” E110 26’00”

4.6. Hubungan INP dan Indeks Vegetasi