Magnetic Resonance Imaging MRI Positron Emission Tomography

Hepatoma merupakan tumor yang hipervaskuler sehingga pada fase arteri akan terlihat feeding pembuluh darah serta penyangatan yang jelas pada tumor setelah diberikan kontras.Tumor yang berukuran besar sering heterogen disebabkan nekrosis dan kemungkinan adanya perdarahan. Dengan TK yang multislice dapat dideteksi adanya nodul dengan hipervaskuler yang tipis 15

5. Magnetic Resonance Imaging MRI

MRI merupakan modalitas radiologis yang lebih baik dalam mendiagnosa hepatoma dibanding dengan TK , USG maupun sebab dapat memberikan gambaran karekteristik dan morfologi dari tumor. Gambaran hepatoma pada MRI bervariasi dapat hipointens, isointens, dan hiperintens, tergantung oleh berbagai faktor seperti perdarahan, gambaran histologis, derajat fibrosis, terjadinya nekrosis, dan lemak. 4,16 Hepatoma yang fokal pada pemeriksaan MRI memberikan gambaran hipointens pada T1 dan sedikit hiperintens pada T2. Tetapi pada hepatoma yang dini gambaran MRI moderate hiperintens pada T1 atau isointens pada T1 atau T2. Penyebab meningkatnya signal pada T1 yaitu terdapatnya lemak intratumoral, tembaga atau glikogen dan terdaptnya zinc pada parenkim hati serta adanya perdarahan. Sebagian besar hepatoma yang berukuran kecil 1,5 cm, isointens pada T1 dan T2 dan diperlukan pemeriksaan serial dengan gadolinium untuk mendeteksinya. 14,16 Hepatoma biasanya hipervaskuler dan sangat menyangat setelah pemberian gadolinium pada fase arteri. Pada tumor yang kecil menyangat homogen sedangkan pada tumor yang besarnya lebih dari 2 cm biasanya menyangat heterogen dan difus. 2,4,16,17 MRI sangat sensitif dalam mendeteksi keterlibatan dari pembuluh darah intrahepatik, tetapi menjadi sulit ketika tumor telah menekan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi lebih lambat. Harus hati –hati dalam membedakan 2,16 antara dark blood dan bright blood pada pemeriksaan MRI, ketika di deteksi bahwa lesi sudah sampai menginvasi pembuluh darah maka dapat didiagnosa suatu hepatoma, metastasis serta tumor hati lainnya jarang menginvasi ke pembuluh darah .16 Universitas Sumatera Utara

6. Positron Emission Tomography

Pada pasien hepatoma segera setelah pemberian fluro-2-deoxy-D-glucose FDG terlihat dengan jelas tidak menunjukkan adanya peningkatan uptake FDG dan tidak dapat dibedakan dengan parenkim hepar yang normal. Beberapa hepatoma mungkin menunjukkan penurunan uptake yang merata disekitar hepar. Beberapa bukti-bukti menunjukkan bahwa pasien hepatoma dengan ukuran 5cm atau dengan peningkatan AFP, FDG PET mununjukkan stadium yang non invasif. Tetapi ditemukan juga adanya korelasi antara PET yang positif dengan diameter tumor, kadar AFP, dan gambaran histologi dari hepatoma. 2 Sulit untuk membedakan gambaran hepatoma yang dihasilkan dari perubahan metabolisme glukosa pada parenkim hati yang normal dengan tumor dari jaringan hati itu sendiri. 2,12 Beberapa ahli berpendapat bahwa perlu follow up setelah terapi sebagai monitoring dari hepatoma. Jumlah uptake FDG mempunyai korelasi dengan respon terhadap terapi. Penurunan uptake setelah dilakukan terapi mengindikasikan respon yang positif terhadap terapi . 12 2,12

7. Contrast Enhance Ultrasound Sonography CEUS