6. Positron Emission Tomography
Pada pasien hepatoma segera setelah pemberian fluro-2-deoxy-D-glucose FDG terlihat dengan jelas tidak menunjukkan adanya peningkatan uptake FDG dan tidak
dapat dibedakan dengan parenkim hepar yang normal. Beberapa hepatoma mungkin menunjukkan penurunan uptake yang merata disekitar hepar.
Beberapa bukti-bukti menunjukkan bahwa pasien hepatoma dengan ukuran 5cm atau dengan peningkatan AFP, FDG PET mununjukkan stadium yang non invasif.
Tetapi ditemukan juga adanya korelasi antara PET yang positif dengan diameter tumor, kadar AFP, dan gambaran histologi dari hepatoma.
2
Sulit untuk membedakan gambaran hepatoma yang dihasilkan dari perubahan metabolisme glukosa pada parenkim hati yang normal dengan tumor dari jaringan
hati itu sendiri.
2,12
Beberapa ahli berpendapat bahwa perlu follow up setelah terapi sebagai monitoring dari hepatoma. Jumlah uptake FDG mempunyai korelasi dengan respon
terhadap terapi. Penurunan uptake setelah dilakukan terapi mengindikasikan respon yang positif terhadap terapi .
12
2,12
7. Contrast Enhance Ultrasound Sonography CEUS
CEUS dilakukan dengan injeksi intravena agen kontras untuk menambah sensitivitas
US doppler untuk mendeteksi aliran darah porta dan arteri di dalam nodul HCC. Sinyal konstan yang menandakan inflow dideteksi pada 100 nodul displastik dan HCC yang
berdiferensiasi baik. Deteksi vaskularitas arterial intranodular juga bertambah dengan CEUS dibandingkan yang tidak memakai kontras. Deteksi vaskularitas sel kanker yang
masih hidup memiliki manfaat pada terapi HCC yang di-pandu dengan US. Pada penelitian oleh Zyli Wang dkk .ditemukan bahwa nodul HCC menunjukkan
penyangatan yang cepat dibandingkan parenkim perifer pada fase arteri CEUS. Agen kontras dengan cepat di-wash out pada 46 nodul, sedangkan 4 nodul lainnya
menunjukkan isoechogenicity pad vena porta dan fase parenkim. Chen, dkk melaporkan 3 kasus HCC dengan diameter 1,5 cm atau kurang menunjukkan sedikit penyangatan dari
fase vena porta, dan agen kontrasdi-wash out secara perlahan pada fase parenkim.
Universitas Sumatera Utara
Fenomena ’slow enhancement’ ini mungkin tidak akan didapatkan pada tumor yang berukuran lebih besar, tapi masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk ini.
8. Ultra Sound Angiography USA
USA dilakukan dengan cara menginjeksikan udara mikro CO2 melalui kateter yang terpasang pada arteri hepatik setelah angiografi hepatik konvensional. Temuan vaskular
pada USA dapat dibagi menjadi 4 pola sesuai vaskularitas tumor terhadap parenkim sekitarnya: hipervaskular, isovaskular, hipovaskular, dan spot vaskular pada latar yang
hipovaskular. Pola hipervaskular dibagi lagi menjadi 4 subtipe: pola mosaikhomogen dengan suplai
arteri perifer, pooling yang berbintik spotty. Hipervaskualritas perifer, dan suplai arteri sentral dengan staining yang padat.
Pola tipikal vaskular pada HCC yang tampak pada USA adalah suplai arteri perifer dan pola hipervaskular mosaikhomogen. Tingkat deteksi untuk HCC kecil 3
cm lebih baik 95 dibandingkan angiografi konvensional 65, DSA 65, atau Lipiodol CT 78. Oleh karena itu, US A dianggap sebagai metode yang paling sensitif
untuk deteksi vaskularitas arterial intranodular , bahkan pada HCC nodul yang berukuran kurang dari 1 cm
.
USA juga bermanfaat untuk membedakan HCC dari nodul lainnya. Nodul pada hiperplasia adenomatous atau nodul displastik tampak hipovaskualr pada USA. nodul
displastik dengan fokus yang malignan tampak sebagai titik vaskular dalam latar yang hipovaskular nodule-in-nodule . temuan ini spesifik untuk HCC yang berada di dalam
nodul displastik.
9. Pemeriksaan scintigraphy