Pendahuluan: terdiri dari enam sub bab, yaitu pertama, latar belakang Biografi Singkat Imam An-Nawawi, H. Salim Bahreisy serta Ahmad

BAB II KERANGKA TEORI

A. Teori Penerjemahan

1. Definisi Penerjemahan

Fenomena historis kegiatan penerjemahan buku berbahasa Arab di Indonesia, setidaknya dapat dibagi menjadi ke dalam empat periode, yakni 1 periode rintisan yang berlangsung sejak abad ke-16 sampai dengan pertengahan abad ke- 20, 2 periode pertumbuhan yang berlangsung sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1970-an, 3 periode percepatan yang dimulai sejak tahun 1980-an sampai dengan tumbungnya Ore Baru pada tahun 1988, dan 4 periode kebebasan yang berlangsung sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang. 7 Hal ini berkaitan dengan hubungan budaya dan ikatan agama yang menyebabkan bangsa ini meminjam dan menerjemahkan istilah kunci, jargon, ajaran, idiom, dan ideologi dari naskah- naskah berbahasa Arab 8 . Penerjemahan adalah kata turunan dari terjemah, sedangkan Kata “Tarjama” berasal dari bahasa Arab bermakna sebagai kegiatan pengalihan dari satu bahasa ke bahasa lain. Penerjemah adalah kegiatan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain. Dalam hal ini, teks yang diterjemahkan disebut teks sumber Tsu dan bahasanya disebut bahasa sumber 7 . Abdul Munip, transmisi pengetahuan timur tengah ke Indonesia Studi Tentang Penerjemahan buku berbahasa Arab di Indonesia 1950-2004. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI 2010 h. 8 . Moch. Syarif Hidayatullah. Makalah Lagi-lagi Masalah Budaya dalam Penerjemahan Arab- Indonesia. Diakses pada 28 Mei 2015. Bsu, sedangkan teks yang disusun penerjemah disebut teks sasaran Tsa dan bahasanya disebut bahasa sasaran Bsa. 9 Semakin banyak penerjemahan maka para ahli linguistik pun telah mendapatkan teori-teori yang terkait dengan penerjemahan, penerjemahan merupakan salah satu bagian linguistik, yaitu linguistik terapan. Agar hasil terjemahan semakin terarah dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Beberapa tokoh ahli penerjemah mendefinisikan sebagai berikut:

a. Eugene A Nida

Nida sebagai penerjemah internasional yang cukup cekatan dan terampil dalam menerjemahkan buku-buku. Dalam bukunya The Theory and Practice of Translation. Dia mendefinisikan sebagai Translating contist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in term of style. “Menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima barang yang sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam bahasa sumber, baik tentang makna atau gayanya”. 10

b. J. Levy

Definisi yang dinyatakan Levy lebih menonojolkan terjemahan adalah suatu seni yang mendefinisika n sebagai “a creative procesess which always leaves the translation a freedom of choice between several approximately equivalent possibilities of realizing situasional meaning. ” Terjemahanan merupakan proses kreatif yang memberikan kebebasan penerjemah untuk 9 . Beny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2006 h. 23 10 . A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan Yogyakarta: Kanisius, 1989 h. 11