Uji Persyaratan Analisis Data.
T test
Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independent.
t =
separated varian t =
polled varian Sugiyono, 2008: 422 Keterangan:
= rata – rata sampel kelas eksperimen = rata – rata sampel kelas kontrol
S1 = simpangan baku sampel 1 siswa kelas eksperimen S2 = simpangan baku sampel 2 siswa kelas kontrol
= varians data kelompok 1 = varians data kelompok 2
r = korelasi antara data dua kelompok Adapun kriteria pengujian adalah:
Ha diterima apabila t
hitung
t
tabel
dan Ho ditolak apabila t
hitung
t
tabel
dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk = n
1
+ n
2
– 2. T test merupakan prosedur pengujian parametrik rata-rata dua kelompok
data, baik untuk data terkait maupun dua kelompok bebas. Umumnya pada uji t dua kelompok bebas yang pelu diperhatikan selain normalitas
data juga kehomogenan varian, kehomogenan data digunakan untuk menentukan jenis persamaan uji t yang akan digunakan.
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu. a. Apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya
sama atau tidak. b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk
menjawab itu perlu pengujian homogenitas varian.
Berdasarkan dua hal di atas maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.
1 Bila jumlah anggota sampel n
1
= n
2
dan varians homogen, maka dapat menggunakan rums t-test baik sparated varians maupun pooled varians
untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n
1
+ n
2
– 2. 2 Bila n
1
≠ n
2
dan varians homogen dapat digunakan rumus t-test dengan poled varians, dengan dk = n
1
+ n
2
– 2. 3 Bila n
1
= n
2
dan varian tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians maupun sparated varians, dengan dk = n
1
– 1 atau n
2
– 1, jadi dk bukan n
1
+ n
2
– 2. 4 Bila n
1
≠ n
2
dan varians tidak homogen, untuk ini digunakan rumus t- test dengan sparated varians, harga t sebagai pengganti harga t-tabel
hitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n
1
– 1 dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
N Gain
Gain merupakan selisih data yang diperoleh dari pretest dan postest. Hasil dari perhitungan ini kita dapat mengetahui efektifitas penggunaan Model
Permainan Ular Tangga berbantu Kartu Soal. Cara mengukur persentase peningkatan g digunakan formula
Hake 1999 sebagai berikut: x 100
Dengan demikian, besar gain yang ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria gain ternormalisasi sebagai berikut.
Tabel 17. Klasifikasi Nilai Gain
N-gain Kriteria
X 70 70 X 30
X 30 Tinggi
Sedang Rendah
Sumber: Hake 1999.