Model Pembelajaran Kooperatif Teori Belajar Behaviorisme

Berdasarkan paparan di atas metode permainan adalah teknik atau cara permainan yang digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai suasana yang menyenangkan.

2.3. Model permainan Ular Tangga Berbantu Kartu Soal

Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. www.id.wikipedia.org Dalam memainkannya sama dengan lazimnya ular tangga,tetapi dalam penelitian ini setiap siswa yang mendapat bagian memutar dadu harus dapat menjawab pertanyaan yang ada di kartu soal. Artinya dalam setiap kelompok pemain ular tangga ada seorang siswa yang bertugas mencatat skor. Pada permainan ular tangga berbantu kartu soal terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan permainan ular tangga yaitu: 1 kerjasama kelompok dalam mencapai finish sangat ditekankan. 2 anak tidak selalu dituntut untuk berpikir sehingga suasana turnamen cenderung lebih menyenangkan. 3 dengan keberuntungan mengocok dadu, memberikan motivasi lebih besar pada siswa untuk mencapai finish mencapai kemenangan. 4 memerlukan pengetahuan yang cukup tinggi karena siswa dituntut untuk aktif dalam mencari jawaban sendiri dengan cepat.5 dapat memuat pertanyaan dengan berbagai jenis jawaban. Kelemahan permainan ular tangga berbantu kartu soal kurang dapat mengukur kemampuan suatu kelompok, karena kemenangan dipengaruhi oleh adanya keberuntungan. Guru dapat membuat sendiri media ini dengan menyesuaikan tujuan dan materi pembelajaran atau dapat juga dibuat oleh siswa sehingga ia akan senang jika karyanya digunakan dalam proses belajar dengan teman-temannya. Penulis menggunakan bahan pembuatan media dari karton karena murah dan mudah. Sistematika dalam permainan ini adalah. 1. Pada permainan diubah menjadi upaya pembelajaran dengan memberikan materi ataupun sebagai media evaluasi siswa. 2. Konsep yang ditanamkan dalam permainan ini melatih kognitif sebagai bahan perhitungan jumlah mata ular dadu, penilaian sikap yang meliputi kejujuran, kerjasama dan tanggung jawab. 3. Siswa akan diajak bermain sambil belajar karena tidak terpaku pada proses belajar yang monoton ataupun memberikan efek jenuh yang berlebihan karena permainan ini digunakan dengan memberikan ringkasan materi pada kartu penjelasan. Jadi seperti mengajak siswa berkeliling permainan ular yang diisi dengan materi. 4. Guru akan memberikan permainan ini di akhir materi pembelajaran dengan memberikan soal pada kartu yang telah disediakan. 5. Pemberian pertanyaan pada setiap mulai mengocok dadu. Jika angka kembar maka siswa dapat keuntungan sekali lagi mengocok dadu. 6. Pembuatan soal berjumlah 10 soal, dibuat pada kartu soal, lalu soal akan diulang secara acak. LANGKAH-LANGKAH Langkah-langkah permainan ini adalah: 1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang dan seorang siswa yang bertugas menghitung skor, jadi satu kelas terdapat 4 kelompok. 2. Guru memberikan kotak permainan ular tangga berbantu kartu soal kepada ketua kelompok 3. Guru memberitahukan beberapa peraturan permainan. 4. Permainan dimulai dengan hom pi pah, jika menang maka berhak memulai permainan, pemain berikutnya dapat berlanjut searah jarum jam. 5. Pemain pertama memulai permainan dengan memutar dadu, jumlah mata dadu akan menentukan berapa kotak yang dapat dilalui. Jika pemain pertama tidak dapat menjawab pertanyaan maka nilai nol. Maka dilanjutkan pemain ke 2 dan3. 6. Pemberian pertanyaan pada setiap mulai mengocok dadu. Jika angka enam maka siswa dapat keuntungan sekali mengocok dadu. 7. Setiap jawaban yang benar memiliki bobot poin 10, jawaban yang salah nol. Setelah mencapai finish maka guru mengecek kelompok mana yang terlebih dahulu finish dengan nilai tertnggi, bagi kelompok yang menang diberikan reward. 8. Melakukan simpulanrefleksi yang dilakukan oleh siswa dan guru. Gambar 1. Papan Permainan Ular Tangga 1 Kemudian permainan ular tangga berbantu kartu soal memiliki beberapa keunggulan. Salah satu diantaranya adalah dapat membuat struktur kognitif yang diperoleh siswa sebagai hasil dari proses belajar bermakna akan stabil dan tersusun secara relevan sehingga akan terjaga dalam ingatan. Hal ini akan memudahkan siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya jika siswa dihadapkan pada suatu masalah. Pengetahuan yang terdapat dalam ingatan pikiran dapat diperoleh kembali sewaktu-waktu, akibatnya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dan yang menarik , salah satu nilai pendidikan karakter dari 14 nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam permainan ular tangga adalah nilai jujur,kerjasama, dan tanggung jawab. Nur dikutip dalam permainan ular tangga http:id.wikipedia.orgwikiUlar_tangga

2.4. Model Permainan Talkingstick

Dalam buku Menjelajah Pembelajaran Inovatif yang dikutip oleh Suyatno 2009: 124 talkingstick termasuk salah satu model pembelajaran. Model