Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
3 sektor pertanian, air minum, domestik dan industri,
antar wilayah dan antar waktu. Untuk mengantisipasi kompetisi dalam distribusi dan alokasi air antar sektor,
maka pemanfaatan air yang efisien mutlak diperlukan. Salah satu cara adalah dengan penerapan sistim irigasi
bertekanan. Meskipun awalnya membutuhkan investasi yang relatif tinggi, namun dengan perhitungan dan
penentuan desain yang akurat, operasional dan pemeliharaan yang tepat, pemanfaatan air dengan
sistem irigasi bertekanan akan menguntungkan pada komoditi TBET. Dengan demikian pengetahuan,
pengalaman terhadap penentuan desain, pelaksanaan, permintaan pasar mutlak dibutuhkan.
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
a. Memberi contoh pengelolaan air yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi
irigasi bertekanan pada areal yang selama ini mengalami keterbatasan air.
b. Menyebarluaskan teknologi irigasi bertekanan kepada petani di daerah sentra produksi
pertanian.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
4
2. Sasaran
a. Terbangunnya jaringan irigasi bertekanan
sejumlah 26 unit di 11 propinsi 21 kabupaten
lampiran 9
b. Terbangunnya percontohan pengelolaan air yang efektif dan efisien dengan teknologi irigasi
bertekanan. c.
Dikenalnya teknologi irigasi bertekanan oleh petani.
C. Kebijakan
Direktorat Pengelolaan Air mengeluarkan kebijakan teknis untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan Pengembangan Irigasi Bertekanan yaitu: 1.
Lokasi Pengembangan irigasi bertekanan adalah Sentra produksi pertanian yang potensial dan
sudah berkembang khususnya komoditas hortikultura dan perkebunan yang bernilai ekonomi
tinggi. 2.
Pelaksanaan konstruksi pengembangan irigasi bertekanan harus sesuai dengan desain yang telah
dibuat 3.
Peningkatan IP dan produktivitas lahan
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
5 4.
Pendekatan kawasan yang berskala ekonomi 5.
Pengembangan irigasi bertekanan dilakukan melalui belanja modal.
6. Pemberdayaan kelembagaan petani
D. I stilah
Beberapa istilah yang dipergunakan dalam Buku Pedoman Teknis ini mempunyai pengertian sebagai
berikut :
1. Air Permukaan adalah air yang berasal dari sumber
air permukaan.
2. Air Tanah adalah air yang tersimpan dalam
cekungan air dalam tanah.
3. Evapotranspirasi tanaman adalah proses
penguapan melalui mulut daun tanaman dan media tumbuhnya.
4. I rigasi bertekanan adalah sistem pemberian air ke
lahan pertanian dengan menggunakan tekanan
pressure
. Jenisnya adalah curah
sprinkler
dan tetes
drip
. Irigasi bertekanan yang dimaksud dalam
buku pedoman ini adalah irigasi sprinklertetes.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
6
5. Koefisien keseragaman
coefficient of uniformity
adalah keseragaman penyebaran air dari sprinklertetes.
6.
Static Water level
adalah tingkat tinggi permukaan air yang statis dari sumber air biasanya untuk air
sumur tanah.
7. Tanaman Bernilai Ekonomi Tinggi TBET adalah
suatu jenis tanaman yang mempunyai produksi dengan nilai jual tinggi.
8.
Volumerious
adalah sifat produk hortikultura yang memakan tempat besar walaupun relatif ringan dan
banyak mengandung air.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
7
I I . I NDI KATOR KI NERJA
Beberapa indikator kinerja yang dipergunakan sebagai ukuran untuk menilai kinerja kegiatan percontohan irigasi
sprinklertetes ini adalah sebagai berikut :
A. Keluaran