Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
17
J. Pembiayaan
1. Dana tugas pembantuan dari Ditjen PLA digunakan untuk pengadaan bahan, peralatan dan konstruksi
sistem irigasi bertekanan sprinkler tetes.
2.
Dana pendukung dari APBD Digunakan untuk CPCL, pembuatan desain
sederhana, pembinaan, monitoring dan pengawasan.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
18
I V. PENGENDALI AN
Kepala Dinas Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan penanggung jawab kegiatan pengembangan
irigasi bertekanan harus melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Pengendalian dapat dilakukan
dengan membentuk Satuan Pelaksana Pengendalian Internal. Satuan Pelaksana Pengendalian Internal bertugas melakukan
pengendalian dan review atas kinerja pelaksanaan kegiatan pengembangan irigasi bertekanan sehingga pelaksanaan
kegiatan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan efektif, efisien, ekonomis, tertib dan akuntabel. Secara
singkat pengawasan pengendalian dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
A. Analisa Resiko
Dalam pelaksanaan pengembangan irigasi bertekanan dilakukan analisa bagian–bagian atau dalam tahapan
mana yang memiliki resiko dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Dilakukan analisa
titik-titik kritis pelaksanaan kegiatan, penyebab dan dampakresiko yang ditimbulkannya. Resiko dapat
terjadi pada setiap tahapan kegiatan pengembangan irigasi bertekanan baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan evaluasi, serta tahap
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
19 pelaporan dan tindak lanjut. Resiko yang tidak dapat
terdeteksi atau tidak dapat dikelola dengan baik akan mengakibatkan tujuan dari kegiatan pengembangan
irigasi bertekanan yang telah ditetapkan tidak tercapai atau pencapaiannya tidak optimal.
B. Penanganan Resiko
Dengan telah diketahui titik-titik kritis dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan irigasi bertekanan penyebab
dan dampaknya terhadapat pencapaian tujuan, maka dilakukan perumusan upaya penanganan atau
pembinaan sehingga tidak terjadi kesalahan–kesalahan yang mungkin terjadi pada titik-titik atau tahapan kritis
tersebut. Pembinaan dan atau pengawasan perlu dilakukan lebih intensif pada titik-titik kritis tersebut.
Untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan membuat daftar analisa
resiko, penanganan resiko dan ceklist seperti contoh pada
Lampiran 2.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
20
V. MONI TORI NG DAN EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring dilakukan terhadap pelaksanaan Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010.
1. Monitoring dilaksanakan secara swakelola oleh
Dinas yang menangani kegiatan ini di tingkat kabupatenkota.
2. Monitoring dititikberatkan pada pelaksanaan
pembangunan irigasi bertekanan 3.
Hasil monitoring merupakan bahan laporan sebagaimana format laporan pada
lampiran 3.
Laporan tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air c.q. Direktur
Pengelolaan Air dengan alamat: Direktorat Pengelolaan Air Jl. Taman Margasatwa No. 3
Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 dan kepada Dinas Lingkup Pertanian Provinsi.
B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada pertengahan atau akhir tahun yang bersangkutan untuk mengetahui kegiatan
sebelumnya dan yang sedang berjalan. Evaluasi ini