Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
37
Lateral Pipa Utama
Sprinklers Hydrant
Stasiun Pompa
Gambar 3. Skema jaringan irigasi sprinkler
Sesuai dengan kapasitas dan luas lahan yang diairi serta kondisi topografinya, tata letak sistem irigasi
sprinkler dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Farm System
, sistem dirancang untuk suatu luas lahan dan merupakan satu-satunya fasilitas
pemberian air irigasi.
b. Field System
, sistem dirancang untuk dipasang di beberapa lahan pertanian dan biasanya
dipergunakan untuk pemberian air pendahuluan pada lokasi persemaian.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
38
c. Incomplete Farm System
, sistem dirancang untuk dapat diubah dari
Farm System
menjadi
Field System
atau sebaliknya. Efisiensi irigasi sprinkler dapat diukur berdasarkan
keseragaman penyebaran air dari sprinkler. Efesiensi irigasi sprinkler yang tergolong tinggi keseragaman
tergolong baik adalah bila nilai
Coefficient of Uniformity
CU lebih besar dari 85.
2. Tahapan Desain
Desain irigasi sprinkler dilakukan dengan mengikuti
diagram alir prosedur desain seperti pada gambar 4.
Tahapan desain tersebut adalah sebagai berikut : a. Menyusun nilai faktor-faktor rancangan, yang
meliputi sifat fisik tanah, air tanah tersedia, laju infiltrasi, evapotranspirasi tanaman, curah hujan
efektif, dan kebutuhan air irigasi. b. Menyusun rancangan pendahuluan, mencakup
pembuatan skema tata letak
lay-out
serta penetapan jumlah dan luas sub-unit dan blok irigasi.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
39 c. Perhitungan rancangan hidrolika sub-unit dengan
mempertimbangkan karakteristik hidrolika pipa dan spesifikasi sprinkler. Apabila persyaratan hidrolika
sub-unit tidak terpenuhi, alternatif langkahpenyelesaian yang dapat dilakukan adalah
a modifikasi tata letak, b mengubah diameter pipa dan atau c mengganti spesifikasi sprinkler.
d. Finalisasi optimalisasi tata letak. e. Perhitungan total kebutuhan tekanan
total dynamic
head
dan kapasitas sistem, berdasarkan desain tata letak yang sudah final serta dengan
mempertimbangkan karakteristik hidrolika pipa yang digunakan.
f. Penentuan jenis dan ukuran pompa air beserta tenagamesin penggeraknya.
Perhitungan rancangan hidrolika sub unit merupakan tahapan kunci dalam proses desain irigasi sprinkler.
Persyaratan hidrolika jaringan perpipaan harus dipenuhi untuk mendapatkan penyiraman yang seragam nilai
koefisien keseragaman
coefficient of uniformity
harus 85. Mengingat jumlah dan spesifikasi sprinkler
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
40 maupun jenis dan diameter pipa yang sangat beragam,
maka tahapan rancangan hidrolika sub unit harus dilakukan dengan metoda coba-ralat.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010
41
Menyusun Nilai Faktor-faktor Rancangan
Membuat Skema Lay out dan Menetapkan Luas Sub Unit dan Blok Irigasi
Perhitungan Rancangan Hidrolika Sub Unit :
1. Lateral Panjang
Jml sprinkler per lateral 2. Manifold
a.Panjang b.Jml lateral per manifold
Spesifikasi sprinkler qa, Ha
Radius penyiraman Laju penyiraman
Coefficient of Uniformity CU
Jarak spasi Hidrolika pipa :
Nomogram Hazen William
Faktor Reduksi outlet K minor Losses
Modifikasi Lay-out Ubah diameter pipa
Ganti spesifikasi sprinkler
Tidak
Selesai Finalisasi Lay-out Optimalisasi
Perhitungan TDH dan Kapasitas Sistem Qs Penentuan :
Jenis dan Ukuran Pompa Jenis dan Kekuatan Tenaga
Penggerak
Pompamesin tersedia di pasaranlapangan
Ya
ΔH pd lateral ≤ 11 Ha
dan ΔH pd manifold
≤ 9Ha
Tidak
Ya
Gambar 4. Prosedur Desain Irigasi Sprinkler