Monitoring Evaluasi Perkembangan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 19 pelaporan dan tindak lanjut. Resiko yang tidak dapat terdeteksi atau tidak dapat dikelola dengan baik akan mengakibatkan tujuan dari kegiatan pengembangan irigasi bertekanan yang telah ditetapkan tidak tercapai atau pencapaiannya tidak optimal.

B. Penanganan Resiko

Dengan telah diketahui titik-titik kritis dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan irigasi bertekanan penyebab dan dampaknya terhadapat pencapaian tujuan, maka dilakukan perumusan upaya penanganan atau pembinaan sehingga tidak terjadi kesalahan–kesalahan yang mungkin terjadi pada titik-titik atau tahapan kritis tersebut. Pembinaan dan atau pengawasan perlu dilakukan lebih intensif pada titik-titik kritis tersebut. Untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan membuat daftar analisa resiko, penanganan resiko dan ceklist seperti contoh pada Lampiran 2. Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 20

V. MONI TORI NG DAN EVALUASI

A. Monitoring

Monitoring dilakukan terhadap pelaksanaan Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010. 1. Monitoring dilaksanakan secara swakelola oleh Dinas yang menangani kegiatan ini di tingkat kabupatenkota. 2. Monitoring dititikberatkan pada pelaksanaan pembangunan irigasi bertekanan 3. Hasil monitoring merupakan bahan laporan sebagaimana format laporan pada lampiran 3. Laporan tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air c.q. Direktur Pengelolaan Air dengan alamat: Direktorat Pengelolaan Air Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 dan kepada Dinas Lingkup Pertanian Provinsi.

B. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada pertengahan atau akhir tahun yang bersangkutan untuk mengetahui kegiatan sebelumnya dan yang sedang berjalan. Evaluasi ini Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 21 dilakukan terhadap hasil outcome dan manfaat benefit kegiatan pengembangan Irigasi Bertekanan yang dapat berupa adanya peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas serta peningkatan pendapatan petani di lokasi pengembangan Irigasi Bertekanan tersebut sebagaimana lampiran 5 untuk Kabupaten dan lampiran 6 untuk Propinsi.

C. Perkembangan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Fisik dan Keuangan Dalam melakukan penilaian pembobotan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini dengan mengacu pada Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Irigasi Bertekanan lampiran 1 . Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 22 Tabel 1. Tahapan Kegiatan dan Pembobotan Pelaksanaan Kegiatan Fisik dan Keuangan NO. KEGI ATAN Bobot A Persiapan 20 1 CPCL 2 2 Desain 4 3 SK-SK 3 4 RKS,HPS 4 5 Penetapan Pelaksana 3 6 Kontrak 4 B PELAKSANAAN 80 1 KONSTRUKSI 80 TOTAL 100 Ket: Pembobotan dilakukan berdasarkan jumlah pencairan dana ke rekening kelompok sesuai dengan RUKK Rencana Usulan Kegiatan Kelompok Contoh: Tahap 1: 20 2010080 = 16 Tahap 2: 80 8010080 = 64 Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 23 VI . PELAPORAN Dinas pertanian kabupatenkota selaku pelaksana kegiatan wajib menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan Pengembangan Irigasi Bertekanan. Terdapat 3 tiga jenis laporan yang harus disusun oleh pelaksana kegiatan pengembangan irigasi bertekanan, yaitu : 1. Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan pengembangan irigasi bertekanan tahun berjalan 2010 dilakukan sejak mulai dilaksanakan persiapan sampai dengan selesainya kegiatantahun anggaran dengan format laporan form PLA 01 lampiran 3 untuk kabupatenkota, form PLA 02 untuk propinsi lampiran 4 . 2. Laporan Akhir kegiatan Pengembangan Irigasi Bertekanan harus disusun setelah kegiatan pengembangan irigasi bertekanan selesai dilaksanakan. Laporan akhir dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi pada kondisi tahapan pelaksanaan pekerjaan awal 0, 50 dan setelah pekerjaan selesai 100. Format laporan mengacu pada Lampiran 7 . 3. Laporan perkembangan dampak manfaat kegiatan Pengembangan Irigasi Bertekanan tahun tahun Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan TA. 2010 24 sebelumnya disusun dengan format laporan form PLA 03 untuk kabupatenkota lampiran 5 dan PLA 04 untuk propinsi lampiran 6 .

A. Alur pelaporan