Penyusunan Rencana Program Kegiatan Ekstra Kurikuler Bidang Seni Tari

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Penyusunan Rencana Program Kegiatan Ekstra Kurikuler Bidang Seni Tari

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas diperoleh hasil dalam hal penyusunan program kegiatan ektrra kurikuler bidang seni tari, ternyata program kegiatan selama ini yang tidak pernah ada, maka setelah melalui pendampingan, terwujudlah program ektra kurikuler bidang seni tari yang dibuat oleh guru pembina kegiatan ektra kurikuler. Adapun program tersebut bersifat luwes karena dapat dengan mudah setiap tahun pembelajaran direvisi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Adapun yang menjadi unsur dalam penyususnan rencana program kegiatan ekstra kurikuler bidang seni tari ini ialah sebagai berikut: 1 pendahuluan, 2 pengorganisasian, 3 kegiatan, 4 perencanaan anggaran pelaksanaan kegiatan, 5 penutup, 6 lampiran. Sedangkan yang menjadi unsur utama dalam program ini adalah pada pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:Garis-Garis Besar Program Kegiatan Ekstra Kurikuler. Mengacu pada standar kompetensi yaitu mengapresiasi karya seni tari dan kompetensi dasar yaitu menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan tari kelompokberpasangan nusantara dalam konteks budaya masyarakat pada Kurikulum Satuan Pendidikan. Adapun indikator memperagakan ragam Gerak Belitut pada ragam gerak Tari Bedana, melalui guru model. Memperagakan Gerak Jimpang pada ragam gerak Tari Bedana melalui Guru Model. Tujuannya ialah siswa dapat memperagakan gerak blitut dan gerak jimpang dengan benar data selengkapnya terdapat pada lampiran IV hlm. 121. Adapun sistem evaluasi yang dikembangkan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bidang seni tari dengan menggunakan instrumen kegiatan yang memiliki unsur item sebagai berikut: 1 kemampuan memperagakan gerakan blitut dan jimpang dengan unsur gerakan teknik kaki dan gerakan teknik tangan, 2 kemampuan memperagakan gerakan selaras dengan musik Dengan menggunakan kreteria kualitatif, sedangkan sajian instrumen ada pada lampiran II hlm.101. Sedangkan untuk peningkatan prestasi belajar kegiatan ekstra kurikuler bidang kesenian khususnya seni tari, melalui guru model di SMA Perintis 2 Bandar Lampung, karena dengan adanya permodelan dalam proses pembelajaran seni tari diharapkan terjadi transformasi penguasaan gerak tari secara lebih cepat, dan memenuhi standar yang diharapkan. Semua itu dapat ditempuh melalui program pendampingan guru model. Pada penelitian ini seorang guru model mendampingi seorang siswa tari dalam kegiatan ekstra kurikuler bidang seni tari. Ternyata hasil yang diperoleh menunjukkan siswa dapat lebih cepat menguasai gerak tari yang diinginkan, serta prestasi belajarnya menjadi meningkat mencapai rata-rata nilai 74 termasuk kategori baik dan telah mencapai target keberhasilan. Hasil lengkap daftar nilai terdapat pada lampiran V hlm. 138 . 4.1.2. Siklus ke I satu 4.1.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus ke I satu