Kesimpulan Studi Banding TINJAUAN PUSTAKA

tidak betah tinggal dirumahnya disebabkan kurang adanya perhatian keluarga. Adapun persyaratan masuk ke panti ini adalah: 1 60 tahun keatas; 2 Sehat jasmani dan rohani; 3 Masih mampu merawat diri; 4 Dalam keadaan terlantar; 5 Surat keterangan sehat dari dokter; 6 Surat keterangan tidak mampu dari kelurahan; 7 Foto ukuran 4x6 2 lembar.

2.5 Kesimpulan Studi Banding

Meliputi: a. Pengguna 1 Lansia usia 60 tahun he atas baik laki – laki maupun perempuan; 2 Pengelola; 3 Perawat menetap dan dokter waktu tertentu. b. Fasilitas 1 Kantor yang tidak perlu besar namun cukup untuk melayani administrasi dan menerima tamu; 2 Halaman atau country yard maupun koridor yang diperlukan sebagai pengelola antar masa; 3 Aula dan ruang berkumpul sebagai salah satu sarana penunjang dalam memenuhi kebutuhan lansia; 4 Perbedaan jenis-jenis lansia menimbulkan ketidakcocokan dalam bersosialisasi; 5 Poliklinik Ruang Kesehatan dan ruang obat sangat dibutuhkan; 6 Ruang makan dan aula memiliki jarak yang sangat dekat atau berdampingan; 7 Sebagian dari panti jompo diatas menggunakan undakan pada lantainya sehingga cukup beresiko; 8 Sebagian dari panti jompo di atas beberapa kamar mandinya tidak terdapat pegangan, sehingga beresiko lansia terpeleset; 9 Kamar tidur memiliki jendela dan ventilasi serta pencahayaan yang baik; 10 Terdapat hand rail atau pegangan disisi tempat tidur; 11 Survey dari ketiga tempat tersebut menujukan perbedaan sosial yang cukup signifikan. Namun meskipun berbeda peruntukan diharapkan PSTW yang nanti direncanakan dapat mewadahi lansia terlantar untuk bersosialissi dengan sesamanya dan tetap memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan layaknya kondisi lingkungan pada panti werdha pada umumnya. c. Luas Lahan Luas lahan 6000 m2 dapat menampung 70 – 100 lansia dengan bangunan 2 lantai untuk lantai 2 sebagai hunian perawat pengelola. Dengan peruntukan 100 lansia maka, luas lahan minimum yang dibutuhkan adalah x = 100 x 6000 70 = 8600 m2. Dengan peruntukan 160 lansia maka, luas lahan minimum yang dibutuhkan adalah x2 = 160 x 600070 = 14000 m2. Namun dengan konsep home dan perencanaan tiap unit kamar terdapat maksimal 4 lansia maka dibutuhkan Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka bebas Parkir diasumsikan sebanyak 40, maka luas lahan maksimum yang dibutuhkan adalah x3 = 40 x2 + x2 x3 = 40100 x 14000 + 14000 = 19600 m2. Maka yang dijadikan kriteria pemilihan tapak adalah seluas 8600 – 19600 m2. 68

BAB III TINJAUAN LOKASI

3.1 Tinjauan Kabupaten Magelang 3.1.1 Kedudukan Geografis dan Administrasi Kabupaten Magelang secara geografis termasuk dalam provinsi Jawa T engah yang berada pada posisi 70 19’ 33’’ – 70 42’ 13’’ ls dan 11 00 02’ 41’’ – 1100 27’ 8’’ bt. Luas wilayah Kabupaten Magelang adalah 108.753 ha atau sekitar 3.34 dari luas propinsi jawa tengah. Mempunyai batas administrasi sebagai berikut : a. Utara : Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang b. Selatan : Provinsi DIY dan Kabupaten Purworejo c. Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali d. Barat : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan, yang dibagi atas 370 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Mungkid. Berikut peta administrasi Kabupaten Magelang. Lihat gambar 3.1 atau lampiran 1. Gambar 3.1 Peta Kabupaten Magelang Sumber: https:yulistianijulis.wordpress.com