namun mendapatkan tempat bernaung yang memberikan kebahagiaan sebagaimana yang dapat diberikan dari sebuah rumah.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan Panti Sosial Tresna Werdha ini adalah:
a. Bagaimana karakteristik lansia dan permasalahannya serta hunian yang layak di hari tua;
b. Bagaimana menciptakan sebuah panti sosial dan bentuk desain untuk manusia lanjut usia dengan segala aktivitas yang ada sesuai dengan
kebutuhan – kebutuhan khususnya;
c. Bagaimana pembobotan dan pemilihan tapak yang sesuai untuk mendirikan PSTW;
d. Bagaimana menciptakan sebuah Panti Sosial Tresna Werdha dengan pendekatan konsep home yang memberikan kebahagiaan dan
kenyamananan layaknya sebuah rumah.
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan perencanaan bangunan Panti Sosial Tresna Werdha PSTW ini adalah adalah untuk turut serta mengkontribusikan ide konsep
dan desain perencanaan dan perancangan dalam menghadirkan Panti Sosial Tresna Werdha di Kabupaten Magelang sebagai upaya
penyelenggaraan pelayanan sosial dalam panti bagi masyarakat lanjut usia terlantar umumnya agar sejahtera dan hidup secara wajar dalam lingkungan
sosial, dengan menyediakan fasilitas yang layak dan memadai oleh Dinas Sosial Jawa Tengah.
Sasaran perencanaan bangunan Panti Sosial Tresna Werdha PSTW ini adalah:
a. Mengumpulkan data terkait Lansia, Panti Sosial Tresna Werdha dan melakukan studi banding;
b. Melakukan pembobotan dan pemilihan tapak; c. Menganalisis pendekatan fungsional, site maupun pendekatan desain
yang digunakan.
1.4 Batasan dan Asumsi
Adapun batasan dan asumsi Panti Sosial Tresna Werdha di Kabupaten Magelang meliputi:
a. Batasan 1 Penghuni Panti Sosial Tresna Werdha PSTW ini adalah
masyarakat lansia terlantar yang berusia 60 tahun keatas sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia Pasal 1;
2 Penghuni PSTW ini adalah lansia terlantar baik terlantar dari keluarga, yang datang dari masyarakat maupun tuna wisma atau
gelandangan yang telah diseleksi pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
3 Penghuni PSTW ini juga terdapat lansia swasta yang mampu membayar akomodasi sewa panti guna mendukung anggaran
dalam panti. b. Asumsi
1 Lokasi yang dipilih merupakan rencana penggunaan lahan yang berdasarkan pada RDTRK dan RTRW Kab. Magelang, dimana
lokasi site yang dipilih dan diperuntukkan untuk fasilitas social; 2 Proyek ini dianggap telah seuai dengan dasar pendirian hukum,
layak dan
dapat direalisasikan
dengan asumsi
bahwa pendanaannya berasal dari kerjasama Pemerintah Daerah Jawa
Tengah. Dana dianggap telah tersedia dan proses pelaksanaannya melalui tender;
3 Proyek ini dibangun sekaligus secara menyeluruh, tidak secara bertahap dan tidak direncanakan untuk berkembang secara fisik.
Karena itu ruang yang ada harus dapat dimanfaatkan secara optimal dan seefisien mungkin, dengan fasilitas yang memeadai
dan secara rutin dilakukan pemeliharaan bangunannya; 4 Kondisi lahan yang akan digunakan untuk proyek ini diasumsikan
sebagai lahan yang siap bangun lahan kosong.
1.5 Metode Perancangan