Pengujian Reichert Meissl Pengujian Angka Polenske

Prosedur Pengujian 1. Masukkan 10 sampai 20 mg sampel ke dalam tabung reaksi 180 mm × 18 mm 2. Tambahkan 0,15 ml asam format kemudian tutup tabung reaksi dengan stopper. 3. Pasangkan tabung kecil sekitar 100 mm × 10 mm yang berisi air. Alat ini bertindak sebagai kondensor, sehingga larutan nitrat lantanum bisa mengalir dari luar tabung reaksi kecil. Kecuali zat yang sukar terhidrolisa, akan tetap dalam labu selama 5 menit. 4. Campurkan larutan dengan iodium 0,01 m sebanyak 0,05 ml pada ubin porselen atau silica kaca dan kemudian menambahkan 1 tetes ammonia 2m di tepi larutan. 5. Biarkan hingga berubah warna menjadi warna biru sekitar 1-2 menit di persimpangan larutan yang berlangsung secara cepat. 6. Untuk zat yang terhidrolisa, panaskan dengan perlahan larutan dengan cara membuka tutup kondensat.

3.2. Pengujian Reichert Meissl

Bilangan yang menyatakan berapa mL KOH 0,1 N untuk menetralkan asam lemak yang dapat didestilasi dengan uap H2O dan larutdalam H2O yang berasal dari 5 gram lemak. Jumlah mL dari NaOH 0,1N yagn dipergunakan untuk menetralkan asam lemak yang menguap dan larut dalam air yang diperoleh dari penyulingan 5gr minyak atau lemak. Perhitungan : Bilangan Reichert-Meissl = 1,1 x A-B A = jumlah ml NaOH 0,1N untuk titrasi contoh B = jumlah ml NaOH 0,1N untuk titrasi blanko Fungsi: mengukur jumlah asam lemak yang tersusun dari 2–6 atom C. P r o s e d u r 1. 5 gr minyak cair yang sudah disaring dimasukkan ke dalam labu suling 300 mL 2. Tambahkan 20mL soda gliserol dibuat dari 20 mL NaOH 50 dalam180 mL gliserol pekat 3. Campuran dipanaskan sampai jernih tersabunkan. Dijaga agar tidak berbusa dengan menggoyang-goyang labu secara perlahan 10 4. Tambahkan 135 mL air mendidih setetes demi tetes untuk menghindari terbentuknya busa 5. Tambahkan 5 mL H2SO4 20 dan batu didih 6. Lakukan penyulingan selama 30 menit dengan suhu tidak terlalu tinggi sehingga asam lemak tidak mendidih. Maka diperoleh 120 mL destilat yang suhunya tidak boleh lebih dari 20°C 7. Setelah diperoleh 110 mL destilat api dimatikan. Destilat yang masih keluar ditampung dengan tabung yang berbeda 8. Destilat dari kedua tabung dicampur sambil dokocok perlahan-lahan. Kemudian direndam dalam air 15°C selama 15 menit. 9. Saring dengan kertas saring 100 mL destilat, dititrasi dengan larutan NaOH 1,0 N dengan indikator pp sampai terbentuk warna merah jambu, kemudian catat volume NaOH yangkeluar sebagai V1. 10. Sebagai pembanding buat titrasi blanko, dan catat volume NaOH yangdigunakan pada saat titrasi sebagai V2. Bilangan Reicht Meissl = 1,1 V 1 − V 2

3.3. Pengujian Angka Polenske

Bilangan yang menyatakan berapa mL KOH 0,1 N untuk menetralkan asam lemak yang dapat didestilasi dengan uap H2O dan tak larut dalam H2O yang berasal dari 5 g lemak Fungsi: mengukur jumlah asam lemak yang tersusun dari6-12 atamC 1. Lemak yang tinggal dan tidak larut dalam air dari penentuan bilangan Reichert Meissl dipisahkan dengan kertas saring. 2. Cuci dengan 15 mL air di dalam botol penampung110 mL sebanyak 3 kali 3. Bagian yang tidak larut diekstraksi dengan pencucian seperti di atas dengan menambahkan 15 mL alkohol 95 yang netral sebanyak 3 kali 4. Campuran yang larut dalam air diekstraksi dengan NaOH 0.1N dengan menggunakan 0.5 mL phenolphthalein sebagai indikator 11 5. Titrasi larutan sampai berubah warna menjadi merah jambu 6. Bilangan Polenske=jumlah mL NaOH 0.1 N untuk titrasi. BAB IV BIODIESEL

4.1. Sejarah