kapas, kacang tanah. Selain itu ,biodiesel juga bisa dihasilkan dari lemak hewan dan minyak ikan.
4.2. Sifat Fisika Dan Kimia
Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati, seperti kelapa sawit, jarak pagar, kacang tanah, kelapa, dan lain sebagainya. Indonesia, sebagai negara agraria, mempunyai
peluangsangat besar untuk mengembangkanBiofuel sebagai energi alternatif pengganti minyak diesel solar.
Sifat fisika dan kimia biodiesel:
Sifat fisik kimia Biodiesel
Komposisi Ester alkil
Densitas, gml 0,8624
Viskositas, cst 5,55
Titik kilat,
o
c 172
Angka setana 62,4
Perbandingan sifat fisik dan kimia biodiesel dan solar
Sifat fisik kimia Biodiesel
Solar
Komposisi Ester alkil
Hidrokarbon
Densitas, gml 0,8624
0,8750
Viskositas, cSt 5,55
4,6
Titik kilat,
o
C 172
98
Angka setana 62,4
53
Energi yang dihasilkan 40,1 MJkg
45,3 MJkg
Dibandingkan dengan minyak solar, biodiesel mempunyai beberapa keunggulan. Keunggulan utamanya adalah emisi pembakarannya yang ramah lingkungan karena
14
mudah diserap kembali oleh tumbuhan dan tidak mengandung SO
x
. Perbandingan emisi pembakaran biodiesel dengan minyak solar disajikan dalam Tabel 3.
Perbandingan emisi pembakaran biodiesel dengan solar
Senyawa emisi Biodiesel
Solar
SO
2
, ppm 78
NO, ppm 37
64
NO
2
, ppm 1
1
CO, ppm 10
40
Partikulat, mgNm
3
0,25 5,6
Benzen, mgNm
3
0,3 5,01
Toluen, mgNm
3
0,57 2,31
Xilen, mgNm
3
0,73 1,57
Etil benzen, mgNm
3
0,3 0,73
Bahan- bahan yang digunakan dalam pembuatan biodiesel sebagai berikut: 1. Metanol.
Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol atau spritus. Metanol adalah bentuk alkohol yang paling sederhana. Metanol diproduksi secara alami oleh bekteri
diudara. Sifat fisika dan kimia metanol sebagai berikut:
Sifat kimia dan fisika rumus molekul
CH
3
OH
15
massa molar 32.04 gmol
densitas 0.7918 gcm³, liquid
2. Minyak jelantah Minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak seperti
minya jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya, yang telah dipakai sebelumnya. Minyak jelantah yang digunakan berulang-ulang dapat merusak
kesehatan manusia yang menimbulkan penyakit kangker, dan menguangi kecerdasan generasi berikutnya karena terdapat senyawa-senyawa yang bersifat karsinoginetik
yang terjadi saat pengorengan. Minyak jelantah yang digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah minyak jelantah yang sekali pemakaian.
3. Katalis Seperti reaksi kimia pada umumnya, pada reaksi esterifikasi dan transesterifikasi
ditambahkan katalis untuk mempercepat laju reaksi dan meningkatkan perolehan. Katalis dapat menurunkan energi aktifitasi pada suatu zat. Zat yang memiliki energi
aktifitasi akan sulit meregangkan gugus senyawanya sehingga reaksi akan lama terjadi dan untuk mempercepatnya dibutuhkan katalis untuk mempercepat reaksi.
Untuk pembuatan biodiesel mengunakan katalis NaOH natrium hidroksida juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida adalah sejenis basa logam basa
logam kaustik. Natrium hiroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. NaOH juga digunakn dalam pembuatan biodiesel dari
minyak jelantah sebagai katalis. Adapun sifat fisika dan kimia NaOH sebagai berikut:
3.3. Standar Kualitas